31. Aisyah

235 15 0
                                    


Paginya anak sekolah emang berbeda dengan anak kantoran. Contohnya saja pagi ini Zanna yang sudah kucar-kacir karena terlambat masuk pagi, sedangkan Aisyah dengan papanya masih terlihat santai menikmati hidangan pagi.

" Janji ketemu dosen jam berapa?" Tanya Aisyah

" Kesal gue. Masak janjinya jam 7 tepat. Gak gila tu gue?"

" Gak bakal, kalau kamu gak tidur lagi habis salat"

" Ya kan aku ngantuk ma"

" Makan. Jangan banyak alasan. Tau masuk pagi masih aja malamnya begadang. Gimana mau jadi istri orang?"

" Kak Faaz bukan tipe suami yang nyari istri harus sempurna. Ya gak Ai?"

" Mana aku tau?"

" Iyain kek biar gue senang"

" Iya" jawab Aisyah dengan wajah tanpa dosa dan itu membuat Zanna jadi tambah kesal.

" Basi"

" Anna, hp kamu bunyi ya?" Tanya Aisyah saat mendengar nada dering dan dia tau kalau itu adalah nada dering hp Zanna

" Hp gue?" Tanya Zanna. Aisyah menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Zanna

Zanna langsung mencari hpnya yang tak terlihat dimana letaknya. Setelah ditemukan. Zanna langsung melihat siapa yang menghubunginya " sabar Zanna, sabar. Yang mau jadi ngantin itu cobaannya emang sedikit lebih banyak dari janda" gumam Zanna saat sudah melihat hpnya

" Ada apa?" Tanya Aisyah yang tidak tersinggung dengan ucapan tanpa sengaja dari Zanna karena dia sudah mengenal siapa Zanna.

" Biasa si dosbing maha benar. Dia mundurin jam sampai jam 11 nanti. Kesal gak tuh. Gak tau dia kalau gue udah siap-siap dari subuh gelap gulita tadi" gerutu Zanna setelah membaca pesan yang dikirim oleh dosen pembimbing dan pesannya tentang pengunduran jadwal bertemu mereka

" Gak senang?"

" Jan ngeledek lo?"

" Maaf. Terus mau ngapain nih? Mau ikut aku ke kantor gak?"

" Ke kantor? Gak deh. Lebih baik gue tidur lagi"

" Tidur aja terus. Gimana mau jadi pengantin sih"

" Gak ada kaitannya ya Ai. Mau jadi pengantin apa gak. Ngantuk ya tidur"

" Semenangnya kamu aja lah, an"

" Oh ya, hampir gue lupa. Ummi nyuruh lo ke pesantren. Sekalian jemput Azura"

" Kok aku?"

" Disuruh ummi"

" Kenapa aku? Kenapa gak kamu aja yang disuruh kesana?"

" Gak nyadar lo. Sejak pulang kampung lo belum pernah kesana. Jangan jadi kacang lupa kulitnya deh. Ummi itu udah kangen berat sama mantan mantunya"

" Bukannya ketemu waktu lamaran kamu?"

" Dah lah. Lo jangan banyak bantah. Lagian kan besok lo libur tuh. Jadi lo pergi aja. Gak jauh juga kok. Jadi jangan banyak alasan"

" Ok"

" Lo benaran datang kan. Jemput Azura?"

" Ya pasti datang dong An. Kan aku bukan kacang yang lupa sama kulitnya"

" Syukur nyadar"

" Masih belum selesai bicaranya?" Tanya sang mama menengahi pembicaraan anak-anaknya  " kalian itu kalau bicara di dengar sama orang lain pasti mereka mengira kalian itu saudara yang tidak akur. Bawaannya kasar melulu. Sebenarnya ada apa sama kalian, sebelumnya kalian tidak seperti ini?" Tegur sang mama yang merasa ada yang aneh dengan kedua putrinya itu

" Maaf ma"

" Maaf ma" ucap keduanya bergantian

" Mama gak butuh maaf kalian. Sekarang kalian katakan ada apa sebenarnya sama kalian? Mama tidak mau kalian memendamnya satu sama lain hingga akhirnya hubungan persaudaraan kalian tidak harmonis lagi" pinta sang mama. Kedua putrinya terdiam, tidak satupun dari mereka yang mau bicara

" Aisyah, hari ini papa akan minta izinin kamu kerja. Selesaikan dulu permasalahan kamu di rumah. Papa pergi dulu" ujar sang mama yang merasa kalau kehadirannya tak diperlukan dalam masalah ini. Cukup nanti dia tau dari istrinya saja

" Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam" jawab ketiga wanita kesayangan Afnan itu.

" Gak ada yang mau bicara?"

" Zanna, dari yang mama dengar, kamu sering memulainya dengan Aisyah, ada apa? Katakan?"

" Gak ada ma"

" Berarti kalau gak ada. Pasti semuanya dari kamu Aisyah? Bilang sama mama!"

" Gak ada ma. Benar yang mama katakan. Aisyah juga merasa kalau Zanna beberapa hari ini seperti berubah, dan itu terjadi setelah..." Jelas Aisyah yang menggantung ucapannya

" Setelah apa?"

" An, maafin kalau aku salah, tapi aku merasakan perubahan sikap kamu sama aku itu sejak kak Zayyan membahas tentang status kak Faaz. Benar kan?"

" Kak Zayyan?"

" Maafin aku. Sebenar aku tak sengaja mendengar pembicaraan kamu dengan kak Zayyan sehari setelah acara lamaran kamu. Dia menanyakan tentang perihal kak Faaz. Dan terlebih dia bertanya tentang seberapa yakin kamu kalau mantan istri kak Faaz benar-benar ikhlas membiarkan kamu nikah sama kak Faaz. Sejak itu aku merasa kalau aku yang notabene nya adalah mantan istri kan Faaz tidak memberi kamu restu. Padahal sudah berulang kali bahkan sebelum itu aku juga sudah mengatakan kalau aku ikhlas, setuju dan restu tentang hubungan kalian tapi entah kenapa kamu sulit untuk percaya akan hal itu. Kamu selalu menganggap aku adalah halangan untuk hubungan kamu dengan kak Faaz. Harus bagaimana aku menjelaskan atau apa yang harus aku lakukan supaya kamu percaya kalau aku itu ikhlas. Apa perlu aku menghilang dalam hidup kamu dan tidak menampakan diri lagi dihadapan kak Faaz?" Jelas Aisyah panjang lebar menyampaikan uneg-uneg yang dia rasakan sebenarnya dia ingin menyimpannya tapi dia berfikir kembali. Lebih baik dia mengatakan semuanya biar jelas

Zanna tak merespon ucapan Aisyah sama sekali karena apa yang dikatakan oleh Aisyah semuanya benar, dia masih belum yakin lebih tepatnya cemburu karena Aisyah adalah mantan istri dari calon suaminya. Padahal dia tau pernikahan Aisyah dan Faaz itu hanya diatas kertas tidak lebih.

" Selain itu, sebenarnya aku menyadari kalau kamu kurang suka, Azura dekat dengan kak Faaz maupun keluarganya kak Faaz"

" Apa maksud kamu Ai, a-aku"

" Maafin kalau aku salah Anna, tapi benar, aku sadar diri kalau aku disini hanya anak angkat. Aku tidak akan merebut apa yang seharusnya jadi milik anak kandung. Kalau rasanya aku melakukan hal itu, aku bisa kok pergi dari sini. Lagian aku sudah,,"

" Lo ngomong apaan sih? Gue gak pernah beranggapan kalau lo itu saudara angkat gue, dan gue gak pernah merasa kalau lo mengambil apa yang harusnya yang jadi milik gue. Gue akui lo benar tentang gue yang kurang yakin tentang pernikahan gue, tapi gak seharusnya juga berfikir lo harus pergi dari rumah ini" geram Zanna mendengar kata-kata gak masuk akal yang keluar dari mulut Aisyah jadi dia memotong ucapan Aisyah

" Terus apa yang harus gue lakukan An?"

" Gak ada karena sebenarnya ini semua adalah salah gue. Gue udah bicara sama kak Faaz tentang ini dan dia malah mempertanyakan masalah diri gue, tentang keyakinan gue yang ingin nikah dengan dia yang sudah berstatus duda. Gue gak tau jawabannya Ai, gue mau nikah sama dia, gue gak pernah mempermasalahkan tentang status dia yang duda. Dan benar sebelumnya gue udah yakin tapi kata-kata kak Zayyan menghasut gue membuat gue jadi ragu. Apa yang harus gue lakukan? Gue juga bingung"

" Berdoa sayang. Yakin kalau Allah pasti akan memberikan jalan yang baik" saran sang mama sambil mendekati anaknya

" Makasih ma. Rasanya lega setelah bercerita" ujar Zanna. Sang mama dan Aisyah tersenyum mendengar ucapan Zanna. Mereka juga lega karena Zanna mau bercerita

@chie_vaichy

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang