16. Aisyah

309 25 0
                                    

Assalamualaikum.
Aisyah comeback nih.

Sejak kepergian Aisyah dari rumah Zayyan membuat Zayyan hidup tak tentu arah, bahkan pekerjaan tak pernah dia sentuh sama sekali dan syukur ada pekerja yang bisa di percaya untuk menjalankan restauran agar tetap hidup. Yoga merasa ada yang aneh dengan temannya itu, mendatangi rumah Zayyan.

" Ngapain lo kesini?" Tanya Zayyan saat melihat Yoga ada di depan pintu rumah nya

" Gak boleh gue bertamu ke rumah lo?" Tanya balik Yoga yang main masuk begitu saja kedalam rumah Zayyan. Menurutnya kalau dia tidak langsung masuk, bisa saja Zayyan menutup kembali pintu tanpa mempersilahkan dirinya masuk terlebih dahulu

" Lo kenapa? Akhir-akhir ini gue lihat rada aneh. Gue tanya sama karyawan lo, lo juga gak ada datang kesana? Lo lagi ada masalah?" Tanya Yoga yang sekarang sudah duduk di sofa tamu rumah Zayyan

Zayyan memilih untuk diam dan ikut duduk di sebelah Yoga. Yoga yang melihat itu dibuat kesal " gak biasanya lo kayak gini? Besar benar tu masalah?"

" Lo ingat rencana licik gue terakhir kali?"

" Ngehamilin anak tanpa niat menikahi?"

Zayyab menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Yoga " kenapa, apa karena masih gak kesampaian makanya lo jadi kek orang gila?"

" Jangan bilang lo udah melakukannya?" Tanya Yoga yang di jawab anggukan oleh Zayyan "Astaghfirullah Zayyan, lo tarok dimana otak lo? Katakan kalau lo bohong!" Cerca Yoga dengan suara beratnya. Nafasnya begitu sesak saat mendengar pernyataan gila dari temannya.

Zayyan menggusar rambutnya dengan keras " apa yang harus gue lakukan sekarang? Gue tau gue salah"

" Ya lo tanggung jawab bego!" Respon Yoga

" Gak bisa"

" Gak bisa? Apa maksud lo? Lo udah ngambil kehormatan dia dan bilang gak bisa tanggung jawab? Dimana jiwa kemanusiaan lo?"

" Dia menghilang Ga, gue udah coba cari tapi gak ketemu, gue gak tau mau cari dia dimana lagi? Padahal gue yakin dia sedang mengandung anak gue"

" Gue jadi tu cewek pasti juga gak akan mau hidup sama bajingan kayak lo. Gue akan usahain gak akan pernah ketemu sama lo lagi. Meski mengandung darah daging lo"

" Yoga lo apa-apaan. Bukannya ngasih solusi malah nyudutin gue"

" Bukannya gak ngasih solusi, gue udah pernah nasehatin lo tapi emang lo nya aja gak ngontak" Timpal Yoga dengan kasar. Dia tidak peduli ucapannya menyinggung perasaan Zayyan. Kata-kata yang ada dalam otaknya hanya semua kata umpatan untuk temannya yang jadi makin gila. Padahal awalnya dia hanya berfikir kalau Zayyan tidak serius dengan ucapannya waktu itu tapi sekarang semuanya telah dia lakukan. Dia merasa kalau temannya yang kelewatan pintar itu menjadi bodoh hanya karena tuntunan dari orang tuanya

" Terus apa yang harus gue lakukan sekarang? Gimana caranya gue bisa nemuin dia?"

" Ya lo tanya sama orang yang ngenalin sama dia!" Saran Yoga. Zayyan tau kalau itu adalah hal yang benar tapi sekarang itu adalah hal yang sia-sia karena sebelumnya Zayyan sudah pernah bertanya sama Arsenal dan dia dibuat kaget dengan fakta kalau wanita yang ingin di kenalkan oleh Arsenal bukan lah Aisyah wanita yang dia lecehkan malam itu

Jika awalnya Zayyan tak menyesal maka saat itu kata itu sudah memukulnya. Dia menyesal telah melakukan pelecehan terhadap Aisyah. Dia menyesal tidak menjaga Aisyah dan memperlakukannya dengan baik ketika Aisyah disisinya sehingga Aisyah memilih pergi dan sulit untuk ditemukan sampai saat ini

" Masalahnya bukan wanita itu yang datang ke kamar gue waktu malam itu"

" Maksud lo?"

" Wanita yang ingin dijual oleh Arsenal sama gue itu bukan dia yang datang ke kamar gue malam itu"

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang