41. Aisyah

266 17 0
                                    

Seminggu telah berlalu sejak kejadian Azura masuk rumah sakit. Dan selama itu pula Zayyan tak pernah bertemu dengan Azura maupun Aisyah. Rasanya ingin bertemu tapi dia tidak punya alasan untuk datang ke rumah Zanna apalagi sekarang dia tidak lagi jadi supir dadakan sepupunya itu. Jika dia datang begitu saja ke rumah itu, apa kata om dan tantenya?

Di dalam kamarnya saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat, Zayyan menghembuskan nafas kasarnya, dia bingung harus melakukan apa untuk saat ini. 
Zayyan memperhatikan foto yang ada dalam hpnya. Untung saja saat di rumah sakit Zayyan diam-diam memotret Aisyah jadi dengan melihat kembali itu mengurang rasa ingin bertemu Aisyah.

Zayyan membuka aplikasi kontak yang ada di hpnya lalu mencari nama Aisyah. Dia tidak bisa, jika tidak bertemu setidaknya dia bisa menghubungi Aisyah. Layar hp Zayyan sudah menunjukan kalau dia sedang menghubungi Aisyah. Hati Zayyan ketar-ketir menunggu panggilan diangkat oleh Aisyah.

" Assalamualaikum" salam Aisyah mengangkat panggilan darinya

" Waalaikumsalam. Belum tidur?"

" Belum kak"

" Azura gimana keadaannya? Sejak dari rumah sakit, saya belum ketemu sama dia" tanya Zayyan yang entah kenapa hanya Azura yang terlintas di benaknya saat hendak memulai pembicaraan

" Alhamdulillah Azura baik-baik aja kak"

" Terus sekarang Azura nya udah tidur?"

" Azura gak disini kak. Dia dibawa sama abinya"

" Abinya?" Tanya Zayyan bingung

" Kak Faaz kak" jelas Aisyah menjelaskan siapa orang yang dipanggil Abi oleh Azura " kan kakak tau sendiri kalau pernikahan Zanna akan diadakan di pesantren, jadi kak Faaz membawa Azura lebih dulu saat ini"

" Kok kamu biarin Azura ikut sama orang lain?" Geram Zayyan yang tidak suka orang-orang nya dekat dengan Faaz terlebih dia adalah mantan suaminya Aisyah

" Kak Faaz abinya kak. Lagian ini bukan pertama kalinya Azura disana. Beberapa bulan yang lalu saat aku masih di Turki, Azura juga mainnya di pesantren sama ummi" jelas Aisyah

Zayyan mendengar penjelasan Aisyah tersebut semakin geram dan tanpa bicara lagi dia memutuskan panggilan  itu. Dia marah, dia marah sama dirinya sendiri karena dirinya sendiri yang membuat semua jadi kacau.

" Kamu harus jadi milik aku Aisyah!" Tekad Zayyan.

Dilain tempat, Aisyah tau kenapa Zayyan memutuskan panggilan begitu saja. Sejak awal mulai pembicaraan Aisyah memang sudah tidak nyaman dan disaat ada kesempatan maka dia mempergunakan hal itu agar pembicaraan antara dirinya dengan Zayyan berakhir.

" Apalagi ini ya Allah, kenapa engkau belum mengakhiri hubungan hamba dengan kak Zayyan" lirih Aisyah bertanya kepada sang pencipta

" Jadi apa sebenarnya hubungan lo sama kak Zayyan, Ai?" Tanya Zanna

" Zanna" seru Aisyah

" Kenapa? Kaget? Sebenarnya mau sampai kapan lo tutup mulut Ai, selamanya? Lo Taukan bentar lagi gue akan nikah, kita gak punya banyak waktu lagi setelah itu, jadi mumpung gue belum nikah, cerita sama gue Ai, biar gue bisa kasih lo solusi!" Lagi-lagi Zanna meminta Aisyah untuk berbicara, bercerita tentang apa yang terjadi pada Aisyah dan sampai kapanpun dia tidak akan bosan  meminta bercerita apapun kepadanya.

" Apa ini kado pernikahan yang kamu minta sama aku Anna?"

" Jangan gila! Gak elit benar gue mintanya masalah hidup lo, kayak gue yang gak punya masalah aja" tolak Zanna mentah-mentah. Aisyah yang mendengar penolakan Zanna terkekeh.

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang