60. Aisyah

449 21 2
                                    

Waktu berlalu sangat cepat, tepat dua hari yang lalu adalah hari pernikahan Zanna dan Aisyah. Dan hubungan antara mereka juga berjalan dengan baik, ditambah dengan adanya Azura diantara mereka yang membuat mereka makin jadi dekat. Namun satu hal yang membuat Zayyan merasa kecewa karena hampir sebulan mereka tinggal di bawah atap yang sama, Aisyah masih belum mau membuka kerudungnya apabila ada Zayyan di dekatnya. Padahal Azura bilang kalau tidak ada dirinya mamanya ada buka jilbab meskipun begitu Zayyan tidak mau memaksa karena yakin kalau Aisyah pasti punya alasan sendiri. Sejak menikah memang dirinya tidak pernah meminta haknya kepada Aisyah karena dia tau dan yakin kalau Aisyah masih troma dengan masa lalu. Dan dia sabar menunggu sampai istrinya itu benar-benar siap.

Saat subuh datang mereka sedang menunaikan salat subuh berjamaah. Zayyan bukan tipe orang yang akan salat berjamaah di masjid meskipun dia tau kalau itu lebih baik pada di rumah. Dia akan lebih memilih solat di rumah dan mengimamkan anak dan istrinya. Melakukan hal itu saja sudah sangat bahagia bagi Zayyan.

Setelah salat, Azura kembali ke atas ranjang dan melanjutkan tidurnya sedangkan Zayyan melipat sajadahnya begitu juga Aisyah yang melipat sajadah, mukena yang dia dan anaknya kenakan " Aisyah sampai kapan kamu akan menggunakan hijab kamu saat bersama saya?" Tanya Zayyan kepada Aisyah yang masih sibuk melipat perlengkapan salat. Seketika Aisyah terdiam saat mendengar pertanyaan Zayyan. Dia akui selama ini dia tidak pernah melepas hijabnya saat bersama dengan Zayyan, bukan tak sengaja tapi memang dia belum sanggub dan dia tau kalau pasti Zayyan akan melakukan hal ini. Apakah sudah waktunya?

" Gak papa kalau kamu masih belum siap. Saya akan menunggu sampai kamu siap" ujar Zayyan yang melihat keterdiaman. Dia tidak akan memaksa meskipun berharap besar. Setelah mengatakan hal itu Zayyan meninggalkan Aisyah yang masih terdiam.

Pagi ini Zayyan sudah siap-siap akan berangkat bekerja. sejak 2 minggu yang lalu Zayyan sudah memutuskan untuk bekerja di rumah sakit, ya dia memilih untuk menerapkan ilmu dan gelar yang dia dapat, sebenarnya juga atas permintaan orang tuanya. Mereka membujuk dengan alasan pekerjaan Zayyan saat ini tidak terlalu membutuhkan Zayyan setiap hari apalagi Alifah dapat dipercaya menghendel pekerjaannya. Aisyah juga mendukung saran dari mertuanya itu. Ditambah kepada siapa lagi akan mereka wariskan semua usaha mereka kalau bukan kepada Zayyan anak satu-satunya.

Setelah selesai siap-siap Zayyan menyusul Aisyah yang sudah menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil mereka. Beberapa langkah dari meja, seketika Zayyan menghentikan langkahnya, dia ujung sana dia melihat Aisyah yang tanpa menggenakan hijabnya dan rambutnya diikat asal. Dan mengenakan daster. Dan saat ini posisi Aisyah membelakanginya. Dilihat dari belakang saja menurut penglihatan Zayyan sudah sangat cantik, apalagi kalau dari depan.

Aisyah yang tidak tau dengan keberadaan Zayyan kaget saat membalikkan badannya dan melihat ada Zayyan di jarak yang tak berapa jauh darinya.

" Kak Zayyan sudah mau berangkat?" Tanya Aisyah mengalihkan keterkagetannya. Hal ini memang biasa terjadi tapi untuk pagi ini karena dia tidak menggenakan hijab maka dia sedikit malu.

" Cantik" gumam Zayyan melihat Aisyah ketika menghadap kearahnya. Sungguh istrinya sangat cantik. Memang ini bukan kali pertama dia melihat Aisyah tanpa hijab tapi hari ini selain cantik istrinya itu juga terlihat dewasa dan memiliki jiwa keibuan. Sungguh dia bersalah karena sudah menodai Aisyah diwaktu lampau.

" Papa kok masih berdiri disana, ayok makan. Azura sudah lapar" seru Azura yang menghentikan pandangan Zayyan kepada Aisyah dia lupa kalau ada Azura diantara mereka. Zayyan menetralkan dirinya yang masih terpana akan cantik nya Aisyah.

" Anak papa sudah sangat lapar ya, maaf ya sayang" ujar Zayyan mendekati Azura dan mencium pucuk kepala putrinya itu. Melihat kedekatan dan kasih sayang yang diberikan oleh Zayyan kepada Azura membuat Aisyah bersyukur kepada Allah. Dia sudah berdosa karena pernah berprasangka kalau apa yang dia lihat hari ini tidak akan pernah terjadi maka dari itu dia membutuhkan waktu lama untuk menerima Zayyan dalam hidupnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang