47. Aisyah

265 26 2
                                    

Pagi datang menjelang, semua orang di pesantren berkumpul untuk meja makan. Sebenarnya semua orang ingin pulang tapi sang Abi melarang, katanya harus sarapan dulu baru mereka boleh pulang.

" Ma, kok aku baru sadar kalau gak ada Azura dan Aisyah tidak ada, kemana mereka?" Tanya Zanna yang baru menyadari kalau Aisyah dan Azura tidak ikut mereka sarapan pagi
" Mereka belum bangun" tanya Zanna lagi

" Kemarin Azura rewel, jadi Zayyan menawarkan untuk keluar. Tau-tau nya Azura gak mau lagi balik kesini jadinya mereka nginap di rumah Zayyan" jelas sang mama karena memang mendapat kabar seperti itu setelah kepergian mereka kemarin. Sebenarnya berat bagi Rina memberikan izin kepada Aisyah untuk menginap di rumah Zayyan mengingat hubungan mereka seperti apa namun saat Aisyah mengatakan kalau dia akan baik-baik aja jadi dengan berat hati Rina mengizinkan nya

" Alah itu sih akal-akalan kak Zayyan aja mau modus Aisyah"

" Huss, kamu ini bicara apa? Udah syukur kakak kamu itu mau bantuin tenangin Azura kalau gak Aisyah juga yang akan kesulitan" tegur Rina

" Maaf ma. Lagian aku ngomong itu apa ada. Jelas-jelas kak Zayyan itu tertarik sama Aisyah"

" Lanjutin makannya Anna!" Suruh Faaz kepada istrinya. Niat hati untuk menghentikan istrinya itu agar tidak berdebat dengan mertuanya. Zanna yang mendapatkan teguran dari Faaz langsung memakan makanan nya tanpa berbicara lagi.

Dilain tempat, saat Zayyan yang baru saja selesai mandi dia berjalan kearah dapur. Tanpa menyadari keberadaan Aisyah yang lagi entah membuat apa, Zayyan berjalan kearah kulkas rasanya dia ingin meminum air dingin.

" Astaghfirullah. Kak Zayyan kok kesini gak ada suara nya sih?" Gerutu Aisyah yang kaget karena suara pintu kulkas yang ditutup dengan keras. Zayyan yang mendengar suara Aisyah juga kaget.

" Kamu kok disini?" Tanya Zayyan

" Lah, emang aku disini dari tadi. Kakak aja tu yang gak lihat" balas Aisyah jutek

" Cantik" gumam Zayyan saat melihat reaksi Aisyah yang menurutnya sangat cantik apalagi sekarang Aisyah sedang tidak menggunakan cadarnya jadi Zayyan bisa melihat keseluruhan wajah Aisyah

Aisyah langsung membalikan badannya saat mendengar apa yang di gumam kan oleh Zayyan. Dia sadar kalau saat ini dia sedang tidak menggunakan cadarnya.

" Jangan pergi!" Larang Zayyan saat menyadari gerak-gerik Aisyah yang hendak pergi " kamu tenang saja. Selagi kamu membelakangi saya. Maka saya tidak akan melihat wajah kamu. Kalau itu yang kamu khawatirkan" seru Zayyan. Aisyah mengurung niatnya untuk pergi dan melanjutkan apa yang dia lakukan sebelumnya

" Azura masih tidur?" Tanya Zayyan memulai pembicaraan

" Iya kak. Tadi habis subuhan dia kembali tidur"

" Emang biasa tidur kalau habis Shalat subuh?"

" Kalau gak ada yang ngajak ngobrol atau main iya kak"

"Kamu?"

" Jarang kak tapi kalau sama kak Faaz emang sering diajak ngobrol biar gak tidur lagi"

" Sedekat itu ya anak kita sama suaminya Zanna?" Tanya yang lebih ke lirihan Zayyan. Aisyah memilih untuk diam karena tak tau harus merespon ucapan Zayyan dengan kalimat apa

"Aisyah, apa kamu membenci saya?"

Sekilas Aisyah menatap Zayyan lalu kembali membelakangi Zayyan
" sepertinya sudah tidak di level itu lagi kak. Awalnya aku memang takut untuk kembali bertemu dengan kakak tapi sepertinya bertemu dengan kakak tak semenakut yang aku bayangkan" jawab Aisyah jujur dari lubuk hatinya dan yang dia katakan ada benarnya meski rasa takut itu masih ada tapi entah kenapa sekarang dia sedikit percaya kalau Zayyan tidak akan berbuat aneh-aneh kepadanya

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang