58. Aisyah

216 18 2
                                    


3 hari berlalu di habiskan oleh Zayyan dan Aisyah berada di atap yang sama. Tidak banyak yang berubah diantara mereka, meski sudah saling melemparkan candaan namun waktu mereka bertemu dalam 24 jam itu tidak banyak karena Aisyah masih merasa canggung dan banyak menghabiskan waktu di kamarnya. Dia hanya keluar untuk menyiapkan makan, makan dan membereskan rumah dan saat itu dia berbicara dengan Zayyan itupun kalau Zayyan berada di rumah.
Setelah melaksanakan salat magrib Aisyah yang memang sendirian memutuskan untuk melanjutkan membaca Alquran di kamarnya dari pada memilih keluar kamar dan tetap sendirian. Selain itu dia juga menunggu kedatangan Zayyan yang katanya akan pulang setelah salat magrib.

Tak berapa lama, terdengar suara ketokan pintu kamarnya yang diiringi dengan bacaan salam. Dengan segera Aisyah membuka mukenanya dan berjalan kearah pintu.

" Waalaikumsalam" salam Aisyah setelah membuka pintu kamarnya dan melihat keberadaan Zayyan.

Zayyan yang melihat Aisyah berdiri di depannya matanya tidak berkedip. Jika beberapa hari ini dia biasa melihat Aisyah tanpa cadarnya maka detik ini hal luar biasa terjadi karena pertama kali setelah malam itu dia melihat Aisyah tanpa menggunakan hijabnya. Cantik, hanya itu satu-satunya definisi untuk tampilan Aisyah malam hari ini.

Aisyah yang melihat tatapan Zayyan kepadanya yang terasa aneh, dan dengan cepat Aisyah menyadari kalau dia sedang tidak mengenakan hijabnya. Dengan segera Aisyah menutup pintu kamarnya dengan sedikit bantingan dan langsung memakai hijab instannya.

" Saya akan siapkan makanan di meja makan. Kalau udah siap nyusul aja" sorak Zayyan dari depan pintu. Sebelum berangkat kerja tadi Zayyan melarang Aisyah menyiapkan makan malam karena berjanji akan membawa makanan pulang.

" Biar aku aja kak. Kakak ke kamar aja, mandi habis itu baru kita makan malam bareng" seru Aisyah saat menyusul suaminya ke meja makan dan terlihat Zayyan sedang menyiapkan piring di meja makan

Zayyan tersenyum melihat kedatangan Aisyah. Sebelum meninggalkan Aisyah, Zayyan mengusap pelan kepala Aisyah yang tertutup kerudung dan setelah itu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aisyah yang diperlakukan seperti itu membuat jantungnya berdebar dan wajahnya memerah.

" Apa memang seperti ini yang dirasakan semua orang dikala di perlakukan baik oleh suaminya?" Gumam Aisyah yang hanya bisa merasakan debaran saat dia hanya bersama Zayyan. Bersama Faaz? Dia tidak merasakan hal yang sama. Apakah itu artinya?

" Gak mungkin, gak akan semudah itu" elak Aisyah yang masih belum yakin dengan apa yang dia pikirkan.

Kurang lebih 20 menit, akhirnya Zayyan kembali ke meja makan dan Aisyah tidak menyadari hal itu karena dia asyik bermain hp. Zayyan yang penasaran dengan apa yang dilihat oleh Aisyah mendekat kearah Aisyah. Dari jarak dekat dia dapat melihat kalau Aisyah sedang membuka aplikasi Alquran. Aisyah sedang membaca Alquran.

" Assalamualaikum" salam Zayyan setelah menjauh kembali dari Aisyah

" Waalaikumsalam. Kak Zayyan udah mandinya?"

" Udah" jawab Zayyan " kamu memang sering baca Alquran?" Sejenak Aisyah bingung dengan pertanyaan Zayyan namun setelah itu dia baru menyadari kalau Zayyan tau dia membuka aplikasi Alquran

" Gak kok kak. Tadi sambil nunggu kakak, aku lagi lancarin hapalan tapi karena ada yang lupa makanya aku buka aplikasi Alquran" jawab Aisyah yang memang awalnya tadi dia sedang melancarkan hapalannya namun karena ada yang terlupa makanya dia membuka aplikasi Alquran

" udah hapal berapa ayat?" Tanya Zayyan yang berbasa-basi

" Udah 6236 ayat, tapi kalau gak sering diulang nanti bisa lupa?"

" Enam ribu berapa? Kamu udah hapal sebanyak itu?"

" Insyaallah udah kak. Kan aku mulai sejak tamat SD"

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang