" Azura sayang sama mama gak?" Ujar Aisyah membujuk Azura. Bukannya menjawab pertanyaan mamanya, Azura malah tetap diam dalam selimutnya.
Aisyah tidak tau apa alasan putri jadi seperti ini. Padahal pagi tadi waktu ia berangkat bekerja anaknya baik-baik saja tapi saat pulang bekerja saat melihat dirinya datang, Azura berlari ke dalam kamarnya dan bersembunyi dalam selimutnya.
Sebelumnya Aisyah sudah mencoba membujuknya tapi tidak bisa hingga akhirnya Aisyah memutuskan untuk mandi terlebih dahulu " sayang, mama lapar loh. Kalau Azura tidak mau makan maka mama juga gak akan makan. Kita akan tidur bareng" ujar Aisyah yang ikut berbaring di sebelah tubuh Azura dan melingkarkan tangannya di tubuh mungil anaknya itu
" Azura marah sama mama? Maafin mama ya, karena mama kerja jadi jarang main sama anak mama ini"
" Mama pembohong, dulu katanya kalau mama sudah selesai kuliah mama akan nemanin Azula main tapi sekalang mama kelja, telus kapan main sama Azula nya?" Celoteh Azura yang sekarang sudah keluar dari selimutnya dan melihat kearah Aisyah. Mendengar hal itu air mata Aisyah berlinang. Dia tidak menyangka kalau anaknya ini masih mengingat ucapannya tentang hal itu
Dulu dia emang pernah mengatakan hal itu kepada Azura saat dia sibuk-sibuknya kuliah dan kali ini dia dia mendengar keluh kesah anaknya lagi saat dia disibukan oleh pekerjaan." Mama janji akhir Minggu ini kita jalan-jalan. Mama akan bawa kemanapun Aisyah mau, gimana?"
" Nggak bohong lagi?"
" Insyaallah, mama janji"
" Ya udah kalau gitu kita pelgi makan malam. Azula sudah lapal" ajak Azura antusias membuat Aisyah tersenyum dan merengkuh tubuh kecil Azura ke dalam pelukannya lalu mengendong tubuh Azura dan membawanya keluar kamar
Mereka berdua berjalan kearah meja makan yang disana sudah ada papa dan mamanya yang makan duluan. Sebelumnya dia sudah berpesan agar mama papa duluan saja makan karena tidak tau berapa lama waktu untuk membujuk Azura
" Cucu nenek mau makan apa?" Tanya Rini yang menghentikan makanan saat melihat Azura dan Aisyah datang menghampiri mereka
" Azula mau makan ayam goleng aja nek" ujar Azura saat melihat ada ayam goreng di meja makan. Sang nenek langsung mengambilkan ayam goreng untuk Azura
" Zanna belum pulang ma?"
" Belum, katanya ada acara sama teman-temannya"
" Bunda punya teman nek?" Tanya Azura polos
" Untung aja bunda kamu gak dengar pertanyaan kamu sayang. Bisa-bisa di kulitin kamu sama dia" ujar sang nenek
" Ya punya lah sayang. Kan bunda orangnya baik?"
" Berarti mama bukan orang baik ya?" Kali ini pertanyaan Azura lebih gawat dari pertanyaan sebelumnya untung saja pertanyaan itu dia tanyakan kepada Aisyah
" Kenapa Azura bilang kayak gitu?" Tanya balik Aisyah yang alih-alih marah diejek oleh anaknya yang kelewatan polos
" Kan mama gak punya teman" jawab Azura polos
" Kata siapa mama gak punya teman? Mama punya kok di tempat yang lama. Kalau disini kan mama baru sayang jadi belum ketemu sama temannya" ucap Aisyah mencoba menjelaskan kepada sang anak
Azura memukul jidatnya " oh iya Azula lupa, kan teman mama di Tulki bukan disini" ucap Azura. Membuat ketiga orang disana terkekeh mendengar ucapan Azura
" Ya udah buruan makan!" Suruh Aisyah kenapa Azura
" Ma, kapan Azula sekolah?"
" Sabar sayang, gak lama lagi umur anak mama ini 5 tahun dan waktu itu mama akan izinin Azura sekolah"
" Benalan?"
" Iya sayang"
" Sayang mama"
" Mama juga Sayang Azura"
" Sama kakek nenek Azura gak sayang?"
" Azura sayang semuanya. Sama mama sama nenek sama kakek juga" jawab Azura dengan pintar menyebutkan satu persatu orang yang ada di sekitarnya
Ketiga orang itu tersenyum bahagia melihat pertumbuhan Azura yang semakin hari semakin pintar. Meski tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah tapi Azura kasih sayang semua orang karena itulah Azura tidak kekurangan apapun sejak dia kecil.
Esok harinya masih hari Jumat tapi Azura sudah menuntut Aisyah untuk pergi jalan-jalan padahal dia belum bisa pergi jadinya pagi menjelang Aisyah berangkat kerja Azura sudah banyak tingkah.
" Azura kenapa lagi?" Tanya sang mama dengan suara lemah di dekat pintu kamar mereka
" Nagih janji Aisyah ma, tapi Aisyah gak bisa hari ini, jadinya dia jadi rewel kayak gini" jelas Aisyah
Sang mama berjalan masuk ke dalam kamar dan mendekati Azura yang berdiri di kaki Aisyah yang sibuk memperbaiki kerudungnya belum tapi " Azura, sini sama nenek dulu. Ada apa, cerita sama nenek. Azura mau apa?" Bujuk sang nenek yang tak di hiraukan oleh Azura dia tetap rewel
" Mau sama mama. Gak mau sama nenek" ucap Azura di sela tangisnya
" Ada apa nih?" Kali ini suara Zanna yang datang menyusul ke kamar Aisyah saat mendengar suara Azura menangis
" Semalam aku janji ngajak dia jalan jadi kali ini dia nagih hal itu" jelas Aisyah
" Bagus dong. Terus Azura, ajak mama kamu itu jalan agar hidupnya itu sedikit berwarna" ucap Zanna yang berjalan ke dalam kamar dan bergabung bersama semua orang. Aisyah yang mendengar hal itu melotot kearah Zanna yang malah mendukung ucapan Azura
" Bunda" teriak Azura yang berlari kearah Zanna dan memeluk Zanna yang sudah mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Azura
" Azura mau jalan-jalan?" Tanya Zanna kepada Azura yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Azura
" Terus mamanya tidak mau nemanin?"
" Iya, mama jahat bunda" adu Azura
" Ya udah kalau gitu jalannya sama bunda aja. Kita akan jalan kemana aja sampai puas, gak usah ngajak orang jahat, gimana?" Seru Zanna yang menekankan kata jahat lalu melirik sekilas kearah Aisyah. Dia bukanya berniat membuat Aisyah di kira jahat oleh Azura. Dia hanya ingin mengalihkan pikiran Azura agar mau jalan sama dirinya saja dan tidak menganggu jam kerja Aisyah
" Gak ngajak mama?"
" Iya, kan kata mama kerja. Ya udah biarin aja mama kerja. Setuju gak tuh?"
" Ma, gak papa kalau aku ikutnya sama bunda aja?" Tanya Azura polos yang lupa kalau sebelumnya dia ingin jalan sama mamanya namun karena terhasut oleh bisikan jahat sang bunda dia melupakan masalah awalnya dan tidak terima kalau tidak mengajak mama pergi jalan
" Gak usah nanya sama mamanya sayang. Pasti mama cantik kamu izinin kita pergi. Lagian ntar kalau kerjaan mama kamu cepat selesai pasti mama kamu akan nyusul kita. Iya kan ma?" Tanya Zanna
Aisyah yang mendapatkan pertanyaan yang jawaban sudah jelas sudah jelas langsung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kepada Azura dan Zanna secara bergantian. Dia berterimakasih karena Azura bisa membujuk anaknya itu. Sebenarnya bisa saja dia minta izin atas bantuan papanya hari ini tapi dia tidak bisa melakukan hal ini karena kedatanganya saat ini sangat penting jadi tidak bisa tidak datang.
Zanna memberikan kode kepada Aisyah untuk pergi bekerja dan tidak perlu minta izin kepada Azura agar dia tidak rewel lagi. Aisyah yang menyadari hal itu langsung berjalan pelan keluar kamarnya dan tanpa salam kepada mamanya dengan menatap mamanya saja, mama itu paham dan menyuruh Aisyah segera pergi.
Aisyah berjalan pelan saat keluar dari kamar dan mempercepat langkahnya saat sudah diluar kamar agar kalau nanti Azura menyadari kalau dia sudah tidak ada di kamar lagi jadi dia tidak mendengarkan tangisan anaknya dan itu akan membuat dia enggan pergi bekerja.
Dengan perasaan kacau Aisyah duduk dalam Taxi yang akan mengantarkan dirinya berangkat kerja. Saat sudah sampai dia langsung turun dari tadi dan memilih untuk menghubungi mamanya untuk menanyakan tentang Azura. Setelah mendapatkan kabar kalau Azura sudah melupakan dan senang akan percakapan tentang pergi jalan dengan Zanna baru Aisyah melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung tempat dia bekerja dengan tenang.
@chie_vaichy
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah
SpiritualFollow dulu sebelum membaca Aisyah 09 November 2021 14-04-2022 Rank of Spritual {01} 25-04-2022 Rank of kesedihan {01} 01-05-2022 Rank of Religi {04} Masa depannya yang di mulai dari niatnya yang ingin menolong kakaknya hingga berakhir berkorban de...