57. Aisyah

189 14 1
                                    


Matahari sudah mulai tinggi dan Aisyah juga sudah mulai bosan karena setelah sarapan tadi dia hanya berdiam diri di rumah sendirian? Zayyan? Aisyah tidak tau, tadi setelah membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor, kurang lebih 1 jam Aisyah berada di dalam kamar jadi dia tidak tau keberadaan Zayyan. Entah di kamar atau sudah berangkat kerja, Aisyah sama sekali tidak tau.

Aisyah berjalan keluar kamar karena merasa tenggorokan kering. Baru saja dia berjalan beberapa langkah dia melihat Zayyan yang juga keluar dari kamarnya " kok kak Zayyan ada disini?" Tanya Aisyah

" Ini kan rumah saya, gak ada salahnya saya disini?" Balas Zayyan yang sebenarnya bingung dengan pertanyaan Aisyah jadi dia menjawab pertanyaan Aisyah dengan jawaban asal

" Bu-bukan itu maksud aku kak"

" Saya pengangguran"

" Pengangguran?" Tanya Aisyah tidak percaya. Meski hanya tau dari ucapan Zanna saja, Aisyah yakin tidak akan semudah itu Zayyan mengalami kebangkrutan dan jadi seorang pengangguran.

" Kenapa? Kamu nyesal nikah sama saya karena saya seorang pengangguran?"

" Kayak aku yang mau nikah karena harta aja" gumam Aisyah yang membuat senyuman terbit di wajah Zayyan. Zayyan lupa kalau sampai saat ini dia yakin Aisyah rela menjadi istrinya 1. Karena Azura 2. Karena risih di ganggu oleh dirinya. Jadi tidak ada gunakan dia membahas hal yang berkaitan dengan harta kepada Aisyah

" Aisyah? Saya boleh nanya sesuatu?" Tanya Zayyan yang sebenarnya penasaran dan tak seharusnya dia bertanya kalau tidak mau Aisyah tidak tersinggung dan meninggalkannya lagi

Aisyah menatap Zayyan " mau nanya apa?"

" Kenapa tiba-tiba datang kesini?"

" Sejak keluar dari kediaman kak Faaz aku tinggal di rumah teman kantor, selama aku tinggal disana suaminya harus nginap di luar rumah. Dan sore kemarin aku sadar aku salah karena harus memisah seorang suami dari istrinya jadi aku ingin pergi dan mengatakan alasannya tapi balasan dari suaminya teman aku seakan menamparku kak. Dia mengatakan kalau adalah orang aneh yang merasa bersalah atas hubungan orang lain dan tidak sadar akan kesalahannya sendiri karena kabur dari suami" ucap Aisyah menjelaskan kepada suaminya. Saat ini dia menatap Zayyan dengan tatapan yang tidak dapat diartikan oleh Zayyan namun beberapa saat, Zayyan sadar kalau ada air mata yang menetes dari mata indah istrinya

" Eh jangan nangis!"

" Maafkan aku kak. Maafkan aku. Aku berdosa kak. Tolong maafkan aku"lirih Aisyah yang sekarang memegang kedua tangan Zayyan bahkan posisinya sekarang berlutut di depan Zayyan yang duduk di atas sofa. Tak tega melihat Aisyah, Zayyan juga ikut turun dari sofa dan membawa tubuh Aisyah ke pelukannya

" Jangan minta maaf, sayang. Seharunya saya yang berterimakasih karena kamu sudah mau menjadi pendamping saya terlepas dari alasan apapun" ujar Zayyan sambil mengusap pucuk kepala Aisyah yang tertutup kerudung instan nya

" Tapi aku memang bersalah kak. Kakak adalah suami aku, aku tidak tau apa alasan kakak menikahi aku namun yang pasti sekarang aku adalah seorang istri kakak dan tak seharusnya istri meninggalkan suaminya tanpa izin"

" Aku menikahi kamu karena aku mencintai kamu, Aisyah" gumam Zayyan

"Maaf, Aku mau nikah sama kakak karena Azura" lirih Aisyah. Mendengar hal itu sudah pasti Zayyan kecewa meski sebenarnya dia sudah tau kenyataan itu tapi mendengar langsung dari Aisyah rasanya dunia runtuh seketika " tapi aku mohon, buat aku merasakan apa yang kakak rasakan. Aku tidak mau lagi pernikahan aku hancur seperti pernikahan pertama kali" lanjut Aisyah dengan penuh harap. Dia mengatakan apa yang dia inginkan, kata-kata itu datang dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang