52. Aisyah

230 24 3
                                    


Mulai dari pagi bahkan sekarang sudah mau sore, Zayyan tak boleh jauh oleh Azura dan hal itu membuat Zayyan tidak bisa berkutik, kalau boleh jujur sebenarnya dia tidak mau ini berlarut karena pasti menganggu privasi Aisyah. Seandainya kalau Azura mau dibawa pulang ke rumahnya pasti Zayyan sudah melakukan, ini dia juga tidak mau kalau Aisyah tidak ikut.
" Alhamdulillah" ujar Aisyah saat melihat Azura sudah terlelap setelah dia memandikannya beberapa saat lalu

" Azura udah tidur, kalau gitu saya pergi dulu" izin Zayyan saat sudah memastikan kalau Azura benaran tertidur

" Makasih kak. Maaf karena Azura membuat pekerjaan kakak tertinggal" gumam Aisyah

" Gak papa. Nanti kalau dia terbangun dan nanyain saya kamu telpon aja saya, kalau gak sibuk saya akan datang kesini lagi" ujar Zayyan yang tak mau menanggapi ucapan Aisyah yang selalu mengatakan kalau menjaga Azura termasuk merepotkan dirinya.

Zayyan keluar dari kamar Azura dan Aisyah dan dia hendak berjalan keluar rumah tersebut namun saat bertemu dengan Afnan, Zayyan menghentikan langkahnya berniat sekedar untuk minta izin pulang.

" Udah mau pulang?"

" Iya om, Azura udah tidur"

" Kamu buru-buru?" Tanya Afnan. Zayyan yang mendengar pertanyaan begitu sudah menebak kalau ada maksud dari pertanyaan itu

" Gak sih om. Ada apa ya om?"

" Bisa bicara sebentar?"
Zayyan menganggukkan kepala nya karena memang dia tidak buru-buru dan yakin kalau yang akan dibicarakan ini pasti menyangkut masalah dia dan Aisyah dan sudah Zayyan pastikan kalau dia tidak boleh dekat lagi dengan Aisyah mengingat siapa Aisyah

Sekarang mereka berdua berada di taman mini yang ada di sebelah rumah Afnan " seperti Azura gak mau lepas dari kamu ya" ucap Afnan memulai pembicaraan

Zayyan tak berani menanggapi ucapan itu. Dia memilih untuk diam dari pada salah bicara " papa kamu udah nemuin om. Kita sudah membicarakan tentang hubungan kamu dengan Aisyah"

" Jika Azura sudah membaik. Aku gak akan nemuin mereka lagi kok om. Om tenang aja kalau itu yang om khawatirkan" ujar Zayyan pesimis

" Om juga ingin meminta kamu melakukan itu, tapi sepertinya Azura tidak mau lepas lagi sama papanya meski keadaan membaik. Om benar-benar akan menghujat kamu sebagai laki-laki pengecut jika kamu memilih untuk meninggalkan mereka"

Zayyan menatap Afnan dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, apa itu artinya dia menggenggam restu dari om Afnan untuk mendekati Aisyah
" Ma-maksud om?"

" Nikahin Aisyah! Sudah cukup om lihat dia menderita selama ini"

" Tapi sepertinya menikahi Aisyah bukan pilihan yang tepat om. Om kan tau sendiri penderitaan yang selama ini dirasakan oleh Aisyah itu berasal dari aku. Dan aku gak mau menambah penderitaan Aisyah lagi"

" Tapi sepertinya jika kamu menikahi Aisyah itu akan membuat dia bahagia. Untuk saat ini om tau kebahagiaan Aisyah tergantung kebahagiaan Azura" ucap Afnan memberikan semangat kepada Zayyan. Dia mengatakan hal ini karena yakin kalau Aisyah pasti akan bahagia jika mereka menikah. Dari yang dia perhatikan Aisyah tidak lagi menyimpan dendam untuk masalah yang terjadi di masa lalu, hanya butuh perhatian yang lebih dari Zayyan mungkin bisa membuat Aisyah luluh dan jatuh cinta sama Zayyan yang notabene nya bukan laki-laki bajingan.

" Aku akan bersyukur kalau memang seperti om. Sejak awal aku memang ingin bertanggung jawab atas kesalahan yang aku lakukan kepada Aisyah, tapi om terlalu hebat menyembunyikan Aisyah sampai aku tidak bisa menemukan dia" curhat Zayyan

" Kalau bisa om akan menyembunyikan mereka selamanya dari kamu tapi sepertinya kalian memang berjodoh karena orang seperti Faaz saja rela dilepaskan oleh Aisyah"

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang