34. Aisyah

243 18 0
                                    

" Assalamualaikum, pagi ma, pa dan kak Zayyan supir gantengnya aku" sapa Zanna dengan riangnya kepada ketiga orang yang sudah standby di meja makan

" Waalaikumsalam" balas singkat sang mama

" Skripsi kamu masih belum kelar?" Tanya sang papa

"Belum pa, pembimbing aku suka banyak acara. Emang kenapa pa?"

" Gak ada. Kasihan aja Zayyan tiap hari harus ngantar kamu terus"

" Ya kan papa yang minta. Padahal aku bisa nyetir sendiri"

" Itu kan untuk keselamatan kamu sayang. Lagian Zayyan juga gak keberatan. Contohnya masih pagi gini dia udah disini"

" Alah, kak Zayyan kayak gitu karena disini ada..." Ucapan Zanna terputus saat menyadari kalau Aisyah tidak ikut bergabung di meja makan bersama mereka pagi ini

" Aisyah mana ma? Belum bangun?"

" Emang Aisyah kamu? Dia udah bangun bahkan sempat bantuin bibi bikin sarapan ini. Dan setelah itu dia izin kembali ke kamarnya" jelas mama apa adanya karena memang belum lama ini Aisyah izin kembali ke kamarnya

" dia juga izin kerja. Katanya kurang enak badan" tambah sang papa

" Demam maksudnya? Kok bisa, semalam dia baik-baik aJa kok"

" Kalian gak berantem kan?" Tanya sang mama yang bukan maksud apa-apa tapi sejak terjalinnya hubungan Zanna dengan Faaz, Zanna sering salah paham dengan Aisyah

" Mama apa-apaan sih? Aku sama Wawa itu baik-baik aja kok" respon Zanna lagi-lagi berbicara sambil melirik kearah Zayyan. Dia yakin kali ini pasti ada kaitannya dengan kakak sepupunya itu, meski tidak tau dia yakin kalau ada hubungan antara mereka berdua

" Ya kan kemarin kalian habis dari tempat Faaz, biasanya jangankan  bertemu, membahas Faaz saja kamu selalu sensi sama Aisyah"

" Untuk sekarang, aku tidak akan lagi atau lebih tepatnya tidak akan pernah lagi curiga dengan hubungan mereka. Dan aku bisa buktikan kalau kali ini apa yang terjadi dengan Aisyah tidak ada kaitannya sama aku ma" ujar Zanna dengan serius dengan kata-katanya namun dia tidak yakin untuk memberi tau tentang kejadian semalam kepada orang tua nya terlebih ada Zayyan.

" Syukurlah, mama ikut bahagia mendengar hal itu. Mama tidak bermaksud untuk memojokkan dan membela Aisyah, mama hanya yakin kalau Aisyah itu ikhlas atas pernikahan kamu dan Faaz. Selain itu mama juga tidak mau antara kalian ada perselisihan terlebih sudah cukup Aisyah hidup dalam kesulitan"

" Aku ngerti kok maksud mama. Oh iya ma, aku masih ingat semalam Azura pulang kesini? Mana dia ma, apa dia sakit juga?"

" Sebenarnya semalam saat mama pulang, mama mendengar Aisyah menangis saat mama lihat Azura juga ikut menangis melihat mamanya menangis. Makanya mama mengira kalian berantem lagi apalagi semalam Aisyah tidak mau bicara sama mama" jelas sang mama

" Kamu gak usah mikirin Aisyah biar nanti mama coba bicara lagi sama dia. Dan mama harap Aisyah mau cerita sama mama"

" Baiklah ma. Kasih kabar ke aku ya ma kalau Aisyah sudah mau bicara. Sebenarnya,  semalam tanpa sengaja cadar Aisyah ke buka dan wajah dilihat orang lain. Aku yakin apa yang terjadi sama Aisyah hari ini pasti ada kaitannya sama hal itu"

" Kok bisa?"

" Gak sengaja ma. Aisyah itu mencoba memisahkan dua orang yang lagi berantem dan tanpa sadar cadarnya ke tarik gitu"

" Ya udah biar mama yang bicara nanti. Udah sana berangkat!  yang giat nemuin dosennya jangan sampai gagal nikah gara-gara gagal wisuda"

" Yah mama. Jangan doain gitu! Aku pasti akan wisuda sebelum acara pernikahan aku" tekad Zanna karena memang acara pernikahan akan diadakan kurang lebih setelah acara wisuda di kampusnya dan dia sudah  bertekad kalau dirinya akan ikut wisuda itu baru dia akan menyandang status sebagai istri dari Faaz

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang