54. Aisyah

233 23 3
                                    

Malam yang ditunggu Zayyan sudah datang, sekarang dia dan kedua orang tuanya sudah bersiap-siap akan berangkat ke kediaman Afnan karena sudah di katakan kalau acara lamaran akan di laksanakan disana dan tidak lupa keluarga kandung Aisyah juga ikut serta.

Tepat jam 7 malam semua orang sudah berkumpul di rumah Rina kecuali Aisyah, Azura dan Zanna dengan suaminya Faaz. Awalnya yang lain terlihat santai dengan ketidakadaan Aisyah karena berfikir mungkin sekarang dia masih di dalam kamar dan ditemani oleh Zanna namun saat acaranya akan dimulai namun Aisyah tak kunjung datang membuat mama kandung Aisyah bertanya " Aisyah mana? Kenapa gak di panggil aja kan acaranya mau dimulai" ujar mama kandung Aisyah

Rina menatap suaminya sesaat dan menatap semua orang bergantian
" Sebelumnya Aisyah sudah bicara kalau dia menerima lamaran dari Zayyan jadi kedatangan kalian lebih tepat tujuan kita berkumpul disini adalah untuk menentukan tanggal pernikahan mereka dan Aisyah juga sudah meminta Abinya untuk ikut serta" jelas Rina

" Terus Aisyah nya tante?" Tanya Alifah

" Dia pergi menyusul Azura yang dibawa oleh Zanna dan Faaz pulang ke pesantren" jawab Rina yang sebenarnya enggan untuk menjawab karena dia yakin pasti semua orang terutama Zayyan kecewa dengan hal ini

" Hal itu sudah jadi keputusan Aisyah, saya sudah meminta Aisyah untuk tidak pergi tapi dia tidak mau jadi saya minta maaf kepada semua orang" kali ini Afnan yang berbicara

" Gak papa. Kita tidak bisa memaksakan kehendak Aisyah, yang jelas sekarang seperti yang dikatakan oleh Rina tidak, kita tentukan saja kapan pernikahan mereka akan diadakan, benar kan Zayyan?" Ujar Aziz mencoba untuk mengalihkan pembicaraan agar Zayyan tidak larut dengan rasa kecewanya

" I-iya pa, aku ikut papa dan semua orang saja"

" Kalau udah kayak gini. Sesuai permintaan Aisyah, kita akan minta Abi Azzam untuk menentukan tanggal pernikahan mereka" ujar Afnan yang memang berpesan kalau yang akan menentukan tanggal pernikahan mereka adalah Abi Azzam mantan mertuanya yang sudah dia anggab sebagai orang tuanya.

Semua orang menunggu Abi Azzam untuk berbicara " Tanggal yang baik untuk pernikahan yaitu 5 atau 6 minggu lagi"

" apa tanggal 27 Juni bagus?" Tanya Aziz, Azzam menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Aziz

" Apa cukup untuk kita mempersiapkan pestanya mbak Sari?" Kali ini Rina yang berbicara kepada Sari mama Zayyan

" Pasti cukup"

" Ya udah kalau gitu kita tetapkan saja tanggal 27 Juni, gimana menurut Abi Azzam?"

" Saya setuju namun ada satu hal yang harus kalian semua ingat, diantara hubungan Zayyan dan Aisyah itu ada Azura, waktu satu setengah bulan itu bukan waktu yang sebentar. Saya tidak mau karena terlalu sering mereka bersama akan menimbulkan fitnah yang merugikan Aisyah, saya yakin semua orang tidak mau itu terjadi" ujar Abi Azzam yang mengungkapkan kebenaran yang harus semua orang ingat dan hal ini dia tau dari cerita istrinya yang pernah mendengar keluh-kesah Aisyah beberapa waktu yang lalu sebagai seorang yang sudah menganggap Aisyah sebagai putri sudah pasti Abi Azzam harus menengahi masalah itu

Semua orang membenarkan ucapan Abi Azzam namun mereka tidak mempunyai solusi untuk hal itu jadi hal itu membuat semua orang membisu termasuk Zayyan namun beberapa saat setelah itu, Zayyan mengungkapkan idenya yang mungkin bisa membantu namun belum tentu bisa di terima oleh semua orang.

" Kalau semua orang mengizinkan, maka malam ini aku akan menjadi Aisyah istri sah menurut agama" ucap Zayyan mengungkapkan keinginan. Lagi-lagi semua orang terdiam.

Semua orang memang terkejut dengan ucapan Zayyan namun mereka setuju karena memang itu solusi yang baik untuk masalah yang mereka hadapi. Jadi hal itu disetujui oleh semua orang bahkan Aisyah yang mendapatkan informasi tentang hal itu juga ikut setuju karena dia tidak punya alasan untuk menolak hal yang menurut kelurganya adalah hal yang baik dan akhirnya malam itu Aisyah sah menjadi istri dari Zayyan meski hanya dimata agama.

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang