Sekembalinya Aisyah dari taman tempat dia menenangkan hatinya. Aisyah lagi-lagi mendengar pembicaraan teman-teman kakaknya yang berkaitan dengan hal yang kemarin dia dengar namun kali ini mereka mengikutkan kakaknya untuk berbicara. Aisyah sengaja berhenti untuk mendengarkan percakapan mereka namun di tempat yang tak terlihat oleh mereka.
" gue harap lo mau karena dia sangat ingin berkenalan dengan lo. Mau ya" bujuk salah satu teman Alifa. Asiyah yang mendengar hal yang berbeda dari kemarin rasanya dia ingin mendatangi kakaknya dan teman-temannya kakaknya dan mengatakan apa yang dia dengar sebelumnya tapi rasanya kakinya sulit di gerakkan. Hingga akhirnya dia tetap berdiri di tempatnya
" emang siapa sih?" tanya Alifa cuek
" pokoknya ganteng. Lo maukan kenalan sama dia?"
" emangnya dimana?"
Teman Alfa begitu bahagia mendengar pertanyaan Alifa
"jadi lo mau?" tanya ulang teman Alifa memastikan kebenaran dari yang diucapkan oleh Alifa" gue hanya penasaran siapa yang mau kenalan sama gue" jawab Alifa asal
" syukurlah. Besok malam jam 09.00 lo datang aja ke kamar hotel no. 9788"
" gila, kenapa harus di kamar hotel sih?"
" ya gak papa kali. Emang apa salahnya? Siapa tau aja di dalam sana dia nyiapin makan malam romantis buat lo?" ujar temannya semakin meyakinkan Alifa kalau semua itu akan sangat menyenangkan
" benar tuh"
" baiklah. Gue akan datang"
Aisyah menarik kesimpulan dari percakapan teman-teman kakaknya sebelumnya dan sekarang yaitu mereka mencoba menjebak kakaknya. Tapi dengan bodohnya kakaknya malah percaya sama ucapan teman-temannya itu.
Setelah itu, Aisyah rasa tak ada yang harus dia dengarkan lagi Aisyah berjalan mendekat bukan maksud ingin bergabung namun untuk masuk ke dalam kamarnya yang harus melewati kakak dan teman-teman kakaknya itu.
" Alifa, siapa?" tanya teman laki-laki Alifa yang menyadari kedatangan Aisyah. Alifa yang bingung langsung melihat ke arah yang dimaksud oleh teman-temannya. Dan dia melihat adiknya yang berjalan melewati mereka." kenapa, naksir lo? Gak akan gue biarin laki-laki macam lo dekatin adek gue" respon Alifa yang dapat di dengar oleh Aisyah seketika Aisyah tersenyum mendengar ucapan kakaknya yang menghangatkan hatinya. Aisyah tak percaya kakaknya akan mengatakan hal itu karena selama ini hubungan dia dengan kakaknya tak begitu baik seperti hubungan kakak adik yang lain.
Tak menghiraukan pembicaraan kakaknya dengan teman-temannya Aisyah berlalu masuk ke dalam kamarnya. Setelah mengganti pakaian dengan pakaian yang lebih nyaman untuk di pakai. Aisyah kembali keluar dari kamarnya berniat untuk pergi mengambil wuduk. Kamar mandi cuman ada dua di rumahnya. Satu di kamar orang tuanya dan satu lagi di luar kamarnya. Aisyah dan kakaknya menggunakan kamar mandi yang sama.
Setelah selesai wudhu Aisyah melaksanakan salat magrib. Setelah itu Aisyah mengambil al'qurannya dan membacanya. Selain sudah jadi kebiasaan. Aisyah juga ingin menjaga wudunya karena malas keluar kamar disaat teman-temannya kakaknya masih belum pulang.
Aisyah menghentikan bacaan Al-qurannya saat adzan isya dikumandankan oleh muadzin di masjid. Setelah muadzin selesai mengumadangkan adzan Aisyah membaca doa setelah adzan dan langsung melaksanakan salat isya.
Di tengah membaca doa setelah salat, pintu kamar Aisyah di ketok dan terdengar suara Alifa memanggilnya. Bersegeralah Aisyah membukakan pintu.
" iya kak, ada apa?"
" salat ternyata" gumam Alifa saat melihat Aisyah masih mengenakan mukenanya " lo lihat teman gue yang cowok yang putihkan? dia nitip salam buat lo. Gue hanya nyampein takutnya dosa kalau gak" ucap Alifa dengan nada ketusnya seperti biasa. Aisyah yang mendengar hal itu sudah terbiasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah
SpiritualFollow dulu sebelum membaca Aisyah 09 November 2021 14-04-2022 Rank of Spritual {01} 25-04-2022 Rank of kesedihan {01} 01-05-2022 Rank of Religi {04} Masa depannya yang di mulai dari niatnya yang ingin menolong kakaknya hingga berakhir berkorban de...