39. Aisyah

249 17 0
                                    

Sebelum subuh datang menjelang, keluarga Zanna sudah disibukkan dengan persiapan Zanna yang akan diwisuda pagi ini. Bahkan Azura pun sudah terbangun dari tidurnya dan ikut sibuk melakukan apa yang dilakukan orang lain. Saat dia tidak mampu melakukannya maka dia akan menangis. Aisyah yang sibuk dengan kegiatan hanya bisa tersenyum dan mencoba membantu anaknya itu.

Saat semua orang sudah siap, hanya nunggu berkumpul di ruang tamu. Saking semangatnya Azura yang berlari menuruni tangga membuat dia kurang fokus hingga berakhir Azura terpeleset dan jatuh dari beberapa anak tangga.

" AZURA" teriak Aisyah berteriak saat melihat jauh hati berguling di tangga. Dengan cepat Aisyah berlari mengejar Azura namun dia kalah cepat dengan Zayyan yang memang berada di jarak yang dekat dengan Azura yang sudah menangis kencang.

" Kita bawa Azura ke rumah sakit sekarang" ajak Zayyan yang dianggukan oleh Aisyah. Mereka berdua tidak memperdulikan semua orang, membawa Azura ke rumah sakit adalah prioritas mereka saat ini. Keluarga yang lainpun tak berani bicara banyak karena menurut mereka membawa Azura segera ke rumah sakit adalah hal yang harus di lakukan.

Di perjalanan, hanya tangis Azura yang terdengar dan suara lembut Aisyah membujuk anak yang ada di pangkuannya. Sedangkan Zayyan yang sedang membawa mobil berkali-kali melirik kearah 2 orang perempuan yang berbeda generasi itu. Rasa dia ingin cepat sampai rumah sakit dan segera mengobati Azura dan dengan hal itu raut wajah sedih di garis wajah Aisyah menghilang. Dia sungguh tidak suka dengan ekspresi di wajah Aisyah saat ini.

Zayyan mengulurkan tangan kirinya dan mengusap rambut Azura " bentar lagi kita sampai sayang" ujar Zayyan dengan lemah lembut

" Badan Azula sakit om. Kepala Azula juga pusing" adu Azura kepada Zayyan

" Iya, nanti kalau sampai di rumah sakit akan diobati oleh dokter, sabar ya sayang" seru Zayyan

5 menit setelah itu, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Zayyan terparkir di parkiran rumah sakit. Dengan segera Aisyah langsung keluar dari mobil Zayyan tanpa berbicara sepatah katapun. Zayyan yang melihat hal itu maklum karena dia tau Aisyah hanya ingin anaknya mendapatkan penanganan secepatnya.

Aisyah menggendong Azura dengan cepat kearah IGD dengan berharap ada dokter yang langsung menangani anaknya. Sesampai di brangkar Aisyah berniat merebahkan tubuh Azura tapi Azura tidak mau lepas dari gendongannya.

" Panggil Dokter Doni sekarang!" Perintah Zayyan saat menyadari kalau tidak ada dokter yang akan menangani Azura

" Eh ada pak bos, ada apa nih?"

" Periksa dia sekarang, Doni"

" Eh," respon Doni mendekati Azura yang sedang merengek kesakitan.
" Apa yang terjadi sama adik kecilnya nih?" Basa-basi orang yang panggil Doni oleh Zayyan.

" Dia habis jatuh dari tangga" jawab Zayyan singkat

" Bos, gimana gue mau meriksa anaknya. Orang dia gelantungan mulu sama emaknya?" Keluh Doni yang merasa kesulitan untuk memeriksa keadaan Azura

" Btw ini anak sama bini lo ya bos?"

" Diam!" Suruh Zayyan yang sekarang berjalan mendekati Azura " Azura, peluknya sama om dulu aja. Biar dokternya bisa periksa Azura" bujuk Zayyan yang ditolak oleh Azura. Seketika Zayyan melihat kearah mata Aisyah dan berharap Aisyah mau membujuk Azura agar bisa mempercepat urusan memeriksa Azura namun Azura tetap tidak bisa di bujuk.

" Lo aja dah bos yang periksa" saran lebih tepatnya suruh Doni kepada Zayyan yang memberikan .... kepada Zayyan. Mau tidak mau Zayyan langsung mengambilnya.

" Maaf" bisik Zayyan di dekat Aisyah setelah itu baru dia mulai mengobati Azura seperti seorang dokter profesional

" Gimana kak?" Tanya Aisyah

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang