49. Aisyah

244 22 0
                                    


" Kalau kak mau pulang, pulang aja kak. Biar Azura aku aja yang jagain" ucap Aisyah kepada Zayyan yang menurutnya pasti punya kegiatan lain selain menjaga Azura. Selain itu sekarang sudah senja. Dia tidak mau membuat Zayyan repot karena harus menjaga Azura bersamanya

" Saya akan pergi ketika demam Azura turun" jawab Zayyan yang menolak untuk pergi. Bukan karena ada maksud lain tapi dia tidak sanggub melihat keadaan Azura yang sedang demam sering memanggilnya. Apa yang akan terjadi kalau dia tidak ada di dekat Azura saat Azura membutuhkannya. Cukup selama ini dia menghiraukan keberadaan Azura dan Aisyah.

Malam semakin larut namun keadaan Azura tidak banyak perubahan. Dia masih sering merengek jadi Aisyah maupun Zayyan tidak ada yang berani menjauhi Azura karena Azura memanggil bergantian memanggil papa dan mama.

" Kak udah malam, kakak tidur aja dulu. Nanti kalau Azura rewel lagi aku bangunin" suruh Aisyah yang masih segan kepada Zayyan. Dia masih merasa merepotkan Zayyan.

" Kamu tidur aja, kamu kelihatan lebih lelah dari saya" suruh balik Zayyan " kamu tenang aja, saya tidak akan melakukan apa yang kamu khawatirkan" ujar Zayyan yang yakin dengan apa yang dia katakan. Dia yakin kalau Aisyah masih takut sama dirinya

" Apa gak papa kalau aku tidur sedangkan kakak" ragu Aisyah

Zayyan tersenyum " gak papa tidur aja. Nanti kalau saya ngantuk saya akan bangunin kamu buat gantian" ujar Zayyan

Setelah itu tidak ada lagi pembahasan antara Zayyan dan Aisyah karena Aisyah yang sudah lelah langsung terlelap setelah merebahkan tubuhnya di atas ranjang di sebelah Azura yang juga sedang terlelap.
Sedangkan Zayyan yang berada di sofa yang ada di ruangan itu duduk sambil memainkan hpnya dan dia akan mendekat kearah Azura kalau Azura merengek.

Esok paginya Faaz dan Zanna datang ke rumah karena mendengar kabar Azura yang sedang sakit.
" Gimana keadaan Azura ma? Eh tante Sari juga disini?" Ujar Zanna saat menyadari keberadaan tantenya yang juga berada di rumah orang tuanya. Mereka berdua berjalan kearah Sari dan menyalaminya

" Iya nak. Kamu apa kabar?"

" Alhamdulillah sehat tante"

" Kalian berdua udah makan? Kalau belum gabung sama papa yuk!" Ajak Rina karena memang sekarang suaminya sedang sarapan di meja makan sendirian karena menurut tidak mungkin menunggu Zayyan dan Aisyah yang entah kapan keluar kamar.

" Udah ma, aku sama kak Faaz udah makan tadi. Kita kesini emang mau jenguk Azura kan biasanya Azura kalau demam bikin pusing. Aku yakin sekarang pasti Aisyah udah tepar karena begadang semalaman" ujar Zanna yang tau bagaimana keadaan Azura kalau lagi demam. Anak itu tidak akan butuh satu hari kalau demam pasti sampai 3 atau sempat hari. Jadi kalau bisa dia dan Faaz akan bantuin Aisyah buat jagain Azura.

" Gak bakal. Orang kakak kamu ikut jagain Azura sama Aisyah" ujar Sari

" Kakak aku? Siapa tante, ma?"

" Kak kamu Zayyan, dari sejak sore kemarin dia udah disini"

" Terus mereka tidur dimana?"

" Ya di kamar Aisyah, kamu kayak gak tau aja, kalau Azura demam sejengkal aja gak bisa jauh sama kita" jawab sang mama

" Gerak cepat tu brengsek" gumam Zanna namun di dengar oleh mamanya

" Zanna" tegur sang mama karena segan dengan Sari yang dia yakini juga mendengar ucapan Zanna

" Iya ma maaf. Ya udah kalau gitu aku ke kamar Aisyah dulu" izin Zanna kepada mamanya dan tantenya.

Zanna dan Faaz berjalan kearah kamar Aisyah, entah kenapa dan yakin kalau pintu tidak di kunci jadi dia langsung masuk begitu saja tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang