Selamat menunaikan ibadah puasa
***
Sudah mau 5 hari Aisyah menginap di rumah orang tua kandungnya. Tak banyak hal yang terjadi, hubungan antara mereka masih terasa canggung padahal mereka ada keluarga kandung tapi meskipun begitu Aisyah tetap tinggal di rumah itu karena selain seluruh anggota itu berharap dia tinggal, dirinya sendiri pun ingin berlama-lama tinggal meski tinggal dengan keadaan canggung. Aisyah yakin seiring waktu berlalu mereka pasti akan terbiasanya.
Lama tinggal di rumah orang tua kandungnya tidak membuat Aisyah melupakan keluarga angkat beberapa kali setelah pulang bekerja Aisyah menyempatkan dirinya pulang ke rumahnya dan menyapa keluarganya itu.
Malam hari ini, saat keluarga Aisyah berkumpul. Aisyah ingin sekali menyampaikan pesan kedua orang tua angkatnya kepada orang tua kandungnya yaitu mengundang mereka untuk hadir di acara pernikahan Zanna. Sebenarnya sudah dua hari yang lalu papa angkatnya memintanya untuk mengajak mereka namun baru kali ini Aisyah melakukan entah kenapa dia merasa kalau orang tuanya tidak akan mau ikut karena itu dia selalu menunda untuk bicara namun karena harinya adalah besok maka Aisyah meyakinkan dirinya untuk bicara malam hari .
" Ada apa, Aisyah?" Tanya sang papa saat menyadari kalau anaknya itu ingin membicarakan sesuatu namun merasa enggan
" Gini, papa Aisyah, maksudnya papa angkat Aisyah mengundang kita semua untuk hadir di pernikahan Zanna" ucap Aisyah
" Tapi kalau papa mama, dan kak Alifah gak bisa gak papa kok. Aisyah akan ngomong baik-baik sama mereka nanti"seru Aisyah cepat takutnya dia ditolak jadi Aisyah dengan cepat mengantisipasi
" Bukannya kalau ada yang ngundang kita harus hadir ya Aisyah?" Tanya sang papa yang membuat pancaran mata Aisyah bersinar "kalian mau ikut?" Tanya Aisyah dengan nada bahagia
" Kapan acaranya?" Kali ini mamanya yang bertanya
" Acara nya lusa ma. Namun besok kita harus berangkat, mama papa sama Kaka Alifah bisa ikut kan?" Tanya Aisyah kembali niat untuk memastikan kalau keluarga mau ikut
" Kita pasti akan ikut kok"
" Alhamdulillah, makasih ma, pa juga kak Alifah"
" Lo ngomong kek sama siapa aja. Kita ini keluarga lo Ai, aku heran sama kalian, mama juga papa kenapa sih kalian gak berniat menghancurkan benteng pertahanan kalian masing-masing? Kalau gini terus kita itu akan tetap seperti orang lain padahal kita adalah keluarga. Aku bosan kalau begini terus, memang dulu keluarga kita itu jauh dari kata harmonis tapi itu sudah berlalu. Lupakan semua itu, aku ingin memiliki keluarga seperti keluarga orang lain. Tidak kah kalian juga menginginkan hal yang sama?" Geram Alifah yang akhirnya mengeluarkan unek-unek yang dia tahan selama Aisyah berada di rumah ini.
Kedua orang tua mereka hanya bisa diam mendengarkan ucapan Alifah yang begitu pilu saat di dengar. Berbeda dengan Aisyah yang tersenyum dan senyuman itu di tangkap oleh Alifah " lo ngapain senyum?"
" Kak, gak cuman kakak, aku yakin papa dan mama juga menginginkan apa yang kakak inginkan begitu juga dengan Aisyah tapi semuanya butuh proses kak. Biarkan waktu yang menentukan, cukup kita bersabar aja! Aisyah yakin suatu saat nanti keluarga kita akan menjadi keluarga yang harmonis" jawab Aisyah dengan suara yang merdu d PSan menenangkan. Kedua orang tua Aisyah tersenyum mendengar kata-kata yang menenangkan yang keluar dari mulut anak bungsu mereka
Esok harinya, Zayyan sudah menunggu keluarga Aisyah untuk berangkat, sebenarnya Aisyah sudah menolak untuk di jemput karena merasa dia bisa memesan taxi online untuk berangkat tapi ternyata penolakan nya di hiraukan oleh Zayyan. Buktinya jam 9 pagi dia sudah berada di rumahnya padahal mereka belum ada yang siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah
SpiritualFollow dulu sebelum membaca Aisyah 09 November 2021 14-04-2022 Rank of Spritual {01} 25-04-2022 Rank of kesedihan {01} 01-05-2022 Rank of Religi {04} Masa depannya yang di mulai dari niatnya yang ingin menolong kakaknya hingga berakhir berkorban de...