Dari Galla
Menyakitkan mana antara gelap dan kehilangan?
Pertanyaan bodoh yang tidak seharusnya dijawab.
Kadang, gelap itu menyenangkan. Gelap yang kosong, gelap yang sederhana. Menghilang sejenak dari peradaban dunia dan menemui lautan sendiri. Lautan menenangkan membawa seseorang menjadi dirinya sendiri yang tak pernah bosan menyelami sampai ke ujung samudra. Lautan biru, sebiru hati yang membeku dan tidak tahu bagaimana cara melelehkan gumpalan es sebab tidak ada cahaya yang mampu menerobos masuk untuk memberi sedikit kehangatan. Kadang pula, kegelapan itu menakutkan. Ia merenggut segalanya, menelan keindahan di balik tahta gulita.
Untuk kehilangan, diberi rela ia justru tega. Hilang yang kosong, hilang yang hampa, hilang yang benar-benar hilang. Ia membiarkan hati rapuh berpijak membawa langkah tertatih yang tidak punya pegangan. Ia membiarkan hidup mengandalkan duga, tentang sebab atau alasan mengapa menghilang.
Lorong sepi tak berujung terlihat mengerikan untuk dilalui. Hilang mengantarkan pada sepi, pada sunyi selain harmoni sepatu kusut bergesekan dengan lantai putih atau sedu menyuarakan biru.
Untuk orang-orang sedih ....
Mulai sekarang ....
Tidak perlu khawatir sendiri, Galla ada untuk kamu, untuk orang-orang yang tidak punya pegangan, untuk yang suka menangis di malam.
Kamu sedih, Galla sedih, kita sama-sama orang sedih yang butuh teman.
Dari Nandita
Semesta menghukumku dengan biru. Tidak tahu kesalahan apa yang aku perbuat, tidak tahu.
Tidak ada waktu untuk bermain.
Tidak ada waktu untuk berkencan.
Tidak ada waktu untuk berpacaran.
Api unggun malam minggu di belakang rumah dengan jagung bakar sudah cukup menghangatkanku. Khayal di luar kendali membawaku terbang ke cakrawala. Apa orang yang pergi akan menjadi bintang di sana? Bersinar terang kala pekat malam menemani si kesepian dan memudar bila penghangat bumi telah hadir. Dongeng menyesatkan, dongeng pembohong, dongeng tidak menyelesaikan masalah.
Mengeratkan sweater cream kembali merenung. Melayangkan pada semesta, tolong sampaikan pada Tuhan, tolong jaga jantung di sana supaya tetap berdetak.
Secangkir sedu tumpah ruah membentuk aliran sungai di kedua pipi. Seiring api padam terkena rintik hujan kian waktu kian deras. Air mata menyakitkan menyatu dengan derasnya air hujan.
Biarkan orang lain mengenalmu sebagaimana layaknya kamu yang layak dikenal. Kadang, rasa sakit memang sebaiknya disimpan, dirasakan sendiri, tanpa perlu disuarakan.
Kini, Nandita telah terlahir kembali. Menjadi perempuan tangguh walaupun terkadang pernah terjatuh sekian kali. Karena jalan kehidupan adalah jalanan terjal, siapa yang mampu bertahan, ia adalah pemenangnya.
Dari Yaka
Bunga yang indah di tengah tanah gersang akan memikat sepasang mata yang menjatuhkan pandangan padanya. Ia memilih bunga itu, untuk ia bawa pulang dan ia rawat sepenuh hati. Bunga malang yang terdampar diterpa badai debu dan panas matahari yang terlalu disayangkan bila mahkotanya rontok kurang nutrisi.
Akan lebih disayangkan bila bunga indah itu tidak bisa kucabut dari sana. Akarnya cukup kuat dan tangkainya yang kokoh. Namun daun sayunya mengiris orang yang telah terpesona padanya. Tidak setegar daun-daun di taman bunga, tempat seharusnya ia berada.
Sampai, aku melupakan satu hal bahwa bunga itu sudah menjadi hukumnya untuk tumbuh di tanah kering, itu habitat aslinya.
Cinta dan pengorbanan, dua hal mutlak yang menyakitkan bila akhirnya tak seimbang.
Aku pernah menduga ....
Seperti apa seseorang yang kamu impikan?
Bisakah itu aku?
Bisakah kamu berhenti berlari dan membiarkan aku menggandengmu erat?
Mengapa aku tidak bisa?
Apa alasannya?
Kemari, lebih dekat, dunia impianku denganmu akan sempurna bila kita saling mengikat perasaan.
Dari Fayre
Aku tak punya banyak hal berharga yang bisa kulakukan.
Fayre yang bodoh.
Fayre yang sering dianggap tak tahu tata krama.
Fayre yang kehilangan moral dalam kehidupan.
Itu gelar yang diberikan untukku oleh orang-orang tak kenal.
Namun Nandita, perempuan penuh periang adalah satu-satunya orang yang membuang pandangan buruk itu. Katanya, yang beda itu menyenangkan dan katanya juga aku yang berbeda. Ikat pertemanan dua tahun yang lalu membuatku tidak lagi sendirian.
Kami bertiga, aku, Nandita, dan Yaka penuh cerita masa muda yang menghiasi lingkup persekolahan kami yang begitu singkat.
Celah-celah membuka kesempatan, aku tidak bisa menyangkal.
Nandita, kamu terlalu baik, dan ini saatnya aku membalas kebaikanmu.
***
11 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Not Alone (END)
Teen FictionA Blue Story by Nora "Jika kita saling menggenggam, maka aku tidak menemukan alasan takut sendiri." Entah mana yang lebih menyakitkan, sendiri atau dicintai. Katanya cinta akan menghidupkan yang semula telah lama hilang. Tapi cinta itu mematikan, k...