10. Nandita dan Hari Baru

94 80 2
                                    

Halo hari Minggu ketemu lagi...

Absen dulu

Pukul berapa kamu baca You're Not Alone?

Untuk kamu, iya kamu yang lagi baca cerita ini, semoga selalu bahagia, ya.

Follow instagram @ceritanora dan follow juga akun wattpad aku.

Happy reading!

Nandita

Nandita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fayre

Fayre

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Paginya ia seperti dilahirkan kembali. Hidup dalam harap yang pernah dinantikan. Ya, dulu ia pernah berharap menjadi manusia baik walau kadang dunia memperlakukannya kurang baik. Baik untuk diri sendiri, baik untuk sekitarnya. Tak perlu menjadi manusia hebat luar biasa, tapi menjadi manusia berharga. Ia dengan hati lapangnya memikul dunianya. Menutup biru dengan senyum merekah bak bunga-bunga bermekaran di ujung taman. Orang-orang terpana melihat keindahannya.

"Nandita, meja nomor tujuh udah siap."

"Iya, tunggu sebentar."

Langkah kecilnya bergerak cepat ke sana ke mari. Menyapa pelanggan dengan ramah-tamahnya, mengantar pesanan, maupun mengambil piring gelas bekas dan membersihkan meja Nandita lakoni dengan senang hati. Hari pertama kerja ia tidak boleh meninggalkan kesan buruk dan selamanya akan tetap begitu.

"Silakan dinikmati," ujarnya diiringi senyum hangat.

Pelanggan meja nomor tujuh yang baru saja Nandita antarkan pesanannya, memandangnya tanpa berkedip. Begitu pula Nandita yang agak gugup ketika mata mereka saling beradu.

"Ini Nandita, kan?" tanyanya penuh ketidakpercayaan.

"Ini pelayan Kedai Romansa."

"Nan, serius."

Nandita memajukan langkahnya sedikit mendekat. "Pertanyaanmu sama sekali nggak berguna, Fay."

Gadis setengah bule itu menahan lengan Nandita yang hendak pergi. Ia dilingkupi rasa penasaran. Tiba-tiba ia berpikir mengapa selama ini ia sama sekali seperti asing mengenal Nandita, Fayre tidak mampu memahaminya. Fayre terlampau jauh untuk disebut sebagai teman. Sebab teman yang baik adalah teman yang mengerti temannya, tapi Fayre rasa ia tidak masuk kategori itu.

You're Not Alone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang