13. Danial, Nandita, dan Bola Planet

118 67 0
                                    

Holaa Minggu ditemenin sama You're Not Alone, nih.

Tokoh mana yang bikin kamu tertarik?

Yuk jawab yuk

Follow instagram @ceritanora dan follow akun wp ku ya, biar nggak ketinggalan info seru!

Selamat membaca

Danial dan Nandita

Danial dan Nandita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Selembar kertas ia lipat sebanyak dua kali lalu ia masukkan ke dalam amplop coklat. Surat itu telah bergabung dengan teman-temannya di dalam Kotak Impian. Belum lama kotak itu diletakkan, pemilik surat tanpa nama hampir memenuhinya. Nandita jelas bukan yang pertama, ini kali pertamanya. Walaupun keluhnya mengendap di dasar kotak, tetapi Nandita lega. Ada impian yang ia semogakan terpenuhi suatu saat nanti.

Usai menghela napas lega, Nandita berbalik hendak kembali bekerja.

"Maaf."

Seseorang telah menabrak Nandita sampai membuatnya termundur beberapa langkah. Nandita menepi, membiarkannya meneruskan langkah. Tunggu, dia Danial. Laki-laki yang mampu melangkah bebas tanpa bantuan tongkat selain perasaan. Kedai lumayan sepi, Nandita justru betah memandang Danial. Bila diperhatikan lebih, Nandita rasa Danial menghitung langkahnya. Sejak bertabrakan dengannya, Danial maju enam langkah lalu belok kiri tiga langkah. Tebakannya tak salah, ia tiba di meja paling pojok belakang. Meraba kursi dan memasang telinga lebar-lebar memastikan tidak ada orang di sana, baru Danial benar-benar duduk.

"Nandita!" Gadis itu terperanjat kala Kak Siska memanggilnya.

"Iya, Kak."

Danial mendengarnya, seseorang telah memanggil satu nama yang tidak asing lagi, Nandita. "Pelayan," panggil Danial.

Tidak, Danial tidak boleh tahu Nandita kerja di sini. Nandita tidak akan datang melayani Danial. Membiarkan satu pegawai lainnya melayani.

"Pesan dua Chocolate Frappe Full Chocolate, lebih banyak es krim dan sedikit krim." Danial menyebutkan pesanannya. "Satu lagi, panggilkan perempuan yang berdiri beberapa langkah dari sini."

You're Not Alone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang