Hallo ketemu lagi!
Absen dulu
Sejauh ini kasih tau dong berapa persen kamu suka You're Not Alone?
Jangan lupa follow wp dan Instagram @ceritanora
Happy reading!
Nandita dan Danial
***
Nandita menapak menyusuri jalanan aspal lebar. Sepi dan sendiri. Matahari kian tergelincir ke tempat ia tenggelam tetapi sinarnya masih amat terik. Perempuan itu mengeratkan pegangannya pada ransel yang digendong. Nandita menepi, berdiri di samping sebuah pembatas jalan sekaligus tanggul. Memandang pantai di bawah sana bagaimana ombak menggulung ke tepian.
Tanpa ragu Nandita naik ke atas tanggul itu. Membiarkan kakinya menggantung yang ia gerak-gerakkan perlahan. Rambutnya yang panjang bergelombang tersapu angin khas pesisir. Kedua tangan Nandita menumpu pada sisi tanggul yang sudah dibangun layaknya tembok. Senyum tak pernah luput dari bibirnya, manis.
"Harusnya dua hari yang lalu aku ke sini bawa merpati buat melayangkan surat, tapi nggak tahunya suratnya sudah sampai tanpa bantuan merpati."
Kalau saja Fayre tidak heboh tadi pagi, Nandita tidak tahu kalau suratnya benar tersampaikan pada Kak Galla. Sungguh disayangkan karena harusnya episode tadi malam adalah episode paling mengesankan untuknya, harusnya Nandita menjadi pendengar pertama. Namun karena sudah ditunggu hampir tengah malam belum juga tayang, Nandita akhirnya tertidur.
Nandita mengeluarkan ponsel dan earphone yang selalu ia bawa ke mana-mana. Mencari akun podcast Galla & Semesta kemudian mendengarkan episode seratus dua yang telat ia dengarkan. Bukan secangkir kopi yang menemani kali ini, melainkan suasana damai dari pantai.
Rasanya tenang dan lega. Terima kasih Galla & Semesta, sudah mau menjadi teman jauh, sudah mau membaca cerita Putri Biru.
Senyumnya pudar menyadari sesuatu. Sejak pertemuannya dengan Danial beberapa waktu lalu, ia tidak bertemu kembali. Nandita tidak datang ke kedai, barangkali Danial menunggu di sana. Menunggu suaranya terdengar di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Not Alone (END)
Teen FictionA Blue Story by Nora "Jika kita saling menggenggam, maka aku tidak menemukan alasan takut sendiri." Entah mana yang lebih menyakitkan, sendiri atau dicintai. Katanya cinta akan menghidupkan yang semula telah lama hilang. Tapi cinta itu mematikan, k...