49. Galla dan Hari Braille

61 35 0
                                    

Halo, maaf banget gagal lagi buat rajin update:(

Semoga masih ada yang bersedia menunggu cerita ini sampai ending:)

Yuk guys boleh follow instagram @ceritanora dan follow wp juga, ya!

Jangan lupa vote dulu

Selamat membaca

Dari Galla

"Terima kasih sudah datang bersamaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terima kasih sudah datang bersamaku."

Walau lebam kebiruan di hati masih tercetak jelas, tetapi jalan pikirannya terbuka perlahan-lahan. Sudah lama ia mengurung diri dalam kekosongan yang diciptakan sendiri. Sudah saatnya ia kembali bangun, meneruskan hari baru dengan merajut segala hal menjadi sebuah cerita kehidupan. Bersama perempuan yang belum berani ia ikat itu, genggaman tangannya yang lembut, kembali meneguhkan hatinya yang rusak.

Acara syukuran sebagai bentuk panjatan doa, meminta restu semesta untuk kelancaran proses produksi film digelar seharian penuh. Galla dan Nandita tentu menghadiri acara resmi tersebut. Acara dibuka dengan memotong tumpeng utama oleh produser kemudian diberikan kepada Galla, Nandita, dan seluruh pihak yang bersangkutan di sana. Di sana mereka bertemu dan berbincang-bincang banyak dengan para aktor dan aktris yang lolos terpilih memerankan tokoh dalam audio Kado 17-ku. Ada sesi ngobrol bareng dan wawancara yang disiarkan langsung melalui media sosial. Ada pula sesi bertemu dengan penggemar di akhir nanti.

"Selamat, ya!" Produser dengan senyum merekahnya memberikan potongan tumpeng pertama untuk Galla, diterima dengan baik dan disambut tepuk tangan Nandita serta seluruh pihak yang bersangkutan.

"Selamat untuk mimpimu." Galla membisikkan padanya. Bagaimana bisa tidak tersipu?

Sewaktu sedang berusaha, ia pernah bilang ingin bertemu langsung dengan temannya, berbincang, dan menandatangani kertas-kertas yang mereka bawa. Sekarang waktu dan semesta mengabulkan keinginannya. Di depan gedung yang membeludak orang-orang, silih berganti datang dan bertemu secara dekat. Walau dalam waktu yang dibatasi, ia sangat bersyukur mampu melihat wajah-wajah yang ditemaninya ketika malam itu.

Galla bukan lagi sebatas suara yang di dengar setiap malam Selasa dan selama program audio fiksi Kado 17-ku, bukan lagi Galla yang dikenal sebagai Danial, si Buta yang Utuh. Galla dikenal sebagai Galla, saat mengumumkan bahwa laki-laki buta yang sering mendekam di sudut Kedai Romansa adalah dirinya. Bahwa idola mereka adalah seorang tunanetra, tetapi mereka menerimanya dengan baik.

"Kamu tahu ini hari apa?"

"Hari bahagia yang perlu dirayakan."

"Ayo, kita buat perayaan!"

Kegembiraan menggebu saat setelah menyetop taksi lantas melaju menuju sebuah toko buku. Tidak, ini bukan toko buku umum yang sering dikunjunginya. Buku-buku di sini dicetak khusus dalam huruf Braille, sistem tulisan sentuh berbasis sandi titik-titik timbul yang ditulis menggunakan stylus. Namun, era teknologi yang semakin canggih, buku Braille banyak dicetak menggunakan mesin. Itu banyak menghemat waktu pengerjaan.

You're Not Alone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang