Halo ketemu lagi
Gimana masih seru baca ceritanya?
Harus dong!
Jam berapa kamu baca You're Not Alone?
Jangan lupa follow Instagram @ceritanora dan follow wp juga ya!
Happy reading!
Beberapa hari setelah ujian penyaringan dilaksanakan, anak-anak yang kemarin mewakili sekolah kembali dikumpulkan dalam satu ruangan. Guru akan menyampaikan pengumuman hasil perolehan skor yang dinilai menentukan kemampuan siswa.
"Saya ucapkan terima kasih kepada anak-anak semua yang sudah mengikuti ujian penyaringan empat hari yang lalu. Berhubung hasil sudah keluar, hari ini saya akan mengumumkan perolehan nilai kalian."
Guru yang diyakini mengurusi kegiatan olimpiade itu sukses membuat keringat dingin Nandita mengucur deras. Tidak hanya dia, teman-teman yang lain juga. Terkecuali Yaka yang masih bisa santai-santai seolah tidak memikul beban karena memang pada dasarnya Yaka tidak mau mengambil berat.
"Kami mengumumkan dalam bentuk peringkat, bukan satu orang yang terpilih melainkan tim. Sekali lagi, selesai pengumuman saya tegaskan tidak ada yang boleh saling menyalahkan. Keputusan sudah bulat dan saya harap kedepannya kalian bisa berjuang untuk membawa nama baik sekolah."
Waktu, tolong jangan bergerak maju.
"Baik saya bacakan peringkat per bidang perlombaan dari 20 siswa SMA Cendekia."
Matematika
Moreno 2A1
Vanya 2A5
Mada 2A5
Fira 2A7
Zafran 2A9Fisika
Kayaka 2A1
Asilla 2A3
Galuh 2A4
Seta 2A4
Tigra 2A6Kimia
Navva 2A4
Serina 2A7
Elhasiq 2A10
Ahza 2A1
Indari 2A9Biologi
Kevlar 2A7
Ishara 2A9
Nandita 2A2
Cindy 2A8
Mauren 2A3"Bagi tiga teratas nama siswa yang saya sebutkan sesuai bidang kompetensi, silakan maju ke depan ambil surat pernyataan dan selamat kalian bergabung dalam tim olimpiade. Untuk yang belum berkesempatan, jangan berkecil hati karena masih banyak perlombaan yang bisa kalian ikuti. Ingat, kompetensi sains bukan satu-satunya lomba yang mengantarkan pada pencapaian terbaik. "
Tercengang, memastikan pendengarannya tidak salah. Menengok kanan-kiri, bertanya tentang siapa saja urutan pemeringkatan bidang Biologi. Mereka mengatakan dirinya urutan ketiga. Sungguh?
"Ayo maju, tunggu apa lagi." Seseorang datang menarik tangan dingin itu untuk pergi mengambil surat pernyataan.
Ia tak banyak berbicara hari ini. Jutaan kalimat syukur terucap dalam hati, ia layangkan untuk sang Pemberi Kabar Baik.
***
Yang sakit sudah sakit, yang jadi orang terdekatnya orang sakit akan lebih sakit. Kata-katanya itu karena seseorang punya rasa empati yang tinggi. Mungkin bukan luka fisik secara jelas yang turut dirasakan. Namun, luka hati yang seringkali mencelos pilu tak kenal waktu. Berlanjut-lanjut sampai titik pemikiran itu mencapai, kapan dia sembuh? Setelah sekian lama pergi ke tempat penyembuhan tetapi tak kunjung itu. Kenapa obat itu tidak ketemu?
Dari sini Nandita tahu, selain waktu ada hal sama-sama tidak mampu dibeli dengan uang, kesehatan. Keluarga kecil sederhana penuh bahagia, sehat, dan lengkap adalah impian orang-orang sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Not Alone (END)
Teen FictionA Blue Story by Nora "Jika kita saling menggenggam, maka aku tidak menemukan alasan takut sendiri." Entah mana yang lebih menyakitkan, sendiri atau dicintai. Katanya cinta akan menghidupkan yang semula telah lama hilang. Tapi cinta itu mematikan, k...