45. Fayre dan Pengakuan

31 28 0
                                    

Halo!

You're Not Alone bakal nemenin kamu seharian!

Jangan lupa temenin balik, ya!

Caranya vote dan komen hehe

Selamat membaca

Dari Nandita dan Fayre

"Nandita sekarang sudah bermetamorfosis layaknya kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya di taman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nandita sekarang sudah bermetamorfosis layaknya kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya di taman itu."

Guru olahraga tidak masuk, sebagai gantinya hanya diberi kesempatan berolahraga bebas. Dari tribun lapangan luar ruangan dua orang duduk berdampingan. Menghukum waktu yang kehilangan sempat untuk sekadar bertatap muka dengan berbicara siang itu.

"Sejak kapan aku seorang pupa?" Mata bulatnya menoleh sambil menggigit sedotan minuman.

"Sejak di rahim ibumu, lalu kamu sudah dilahirkan menjadi gadis cantik seperti kupu-kupu dengan sayapnya yang membantumu terbang tinggi di kemudian hari."

"Berarti aku sudah bermetamorfosis sejak dulu, sekarang enggak lagi. Kamu salah, Yaka."

"Bermetamorfosis kok, kamu berkembang lagi dengan sayapmu yang indah dan kemampuan terbangmu yang semakin tinggi untuk menggapai impianmu."

Berita sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah yang menyatakan bahwa Nandita adalah seorang penyiar, terlebih menggarap program bersama Kak Galla. Mulut Fayre yang tidak bisa dikontrol seketika lepas kendali dan menusuk telinga Yaka beberapa hari lalu, saat Fayre mengatakan kalau podcast Kado 17-ku akan segera divisualkan.

"Sayang sekali impianmu tercapai saat usiamu sudah 18 tahun, kalau saat usiamu 17 tahun, kupastikan menjadi kenangan masa muda yang nggak terlupakan, tapi itu nggak apa-apa Nan, soalnya orang sukses nggak gunain umur sebagai patokan. Bagiku, kamu keren. Selamat, ya."

"Terima kasih, doa baik untuk mimpimu."

"Mimpiku tanpamu hambar, Nan."

"Walau begitu tapi kamu harus bermimpi, jangan sampai hidupmu biasa-biasa saja."

"Tidak biasa bila bersamamu."

"Yaka, orang tuamu memberi harapan dalam nama yang diberikan padamu. Walau hambar, walau rasanya kamu tidak perlu bermimpi lagi, tapi kamu hidup, Ka. Kamu nggak boleh jadi manusia yang kehilangan arah. Kamu salah selama ini mengorbankan banyak kesempatan yang mungkin bisa membuka masa depanmu, cuma karenaku dan kamu yang berjarak. Justru kamu harus bermimpi yang tinggi, tinggi sekali, gantungkan pada bintang saat bulan purnama, nanti purnama kemudian kamu akan mengingat harapan dulu saat kamu sudah berhasil." Kabarnya, Yaka melewatkan banyak kompetisi dari sekolah hanya karena alasan hatinya yang biru.

You're Not Alone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang