35. Galla, Nandita, dan Peluncuran

44 29 1
                                    

Halo kita ketemu di Minggu malam

Tekan bintangnya dulu sebelom baca!

Follow instagram @ceritanora dan follow wp juga, ya!

Selamat membaca

Dari Galla dan Nandita

Dari Galla dan Nandita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aneka jajanan khas pinggir jalan memenuhi meja kayu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aneka jajanan khas pinggir jalan memenuhi meja kayu itu. Televisi layar besar menampilkan film komedi lawas yang pernah populer pada masanya. Tiga orang berkumpul saling tertawa ketika adegan lucu menjadi kejutan. Salah satu sedang memakan ceker ayam pedas dan beberapa kali melirik ponselnya yang tidak berhenti bergetar.

"Matikan saja notifikasinya, nggak fokus nonton film," celetuk Sabian mengambil setusuk bakso bakar.

"Biarin, aku mau pamer."

Setelah akun resmi itu grand opening, pengikut terus berhamburan memenuhi halaman notifikasi. Padahal Nandita baru memposting sapaan saja, tapi antusias teman Galla & Semesta aktif sekali. Bahkan, tak segan mereka mengirimkan pesan langsung ingin bertukar cerita. Nandita juga dengan ramah membalas beberapa pesan mereka agar tidak terkesan sombong. Terhitung kurang dari seminggu, pengikut sudah hampir satu juta. Andai saja mereka tahu bahwa akun ini dipegang orang lain.

"Sekarang aku jadi manajer Kak Galla. Nih, mereka nggak bisa diam. Banyak cerita yang dikirim lewat pesan langsung. Coba saja dari dulu Kak Galla punya akun, terus aku nggak perlu repot-repot ingin mengirim surat lewat merpati, mungkin selamanya aku nggak kenal Kakak. Suratku betulan tenggelam tertimbun pesan baru."

"Saya yang jadi manajer kalian nantinya. Saya juga yang ikut senang ngurus ini-itu demi program."

"Kak Sabian itu editor saja," gurau Nandita.

Laki-laki berkulit putih itu mengulas senyum lebar. Keluarga ini memang berjiwa lembut semua. "Ngomong-ngomong, gimana perkembangan naskah kalian?"

"Baik, sudah hampir setengah jalan. Sejauh ini belum ada kendala. Saat membuat kerangka benar-benar kami tulis bagian yang ingin dibahas di subbab, jadi tinggal mengembangkan kalimat saja. Empat bab awal sudah revisi, masih bagian awal jadi kupikir nggak ada masalah."

You're Not Alone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang