Epilog

115 75 20
                                    

Alunan audio melankolis di antara rintik hujan
Sepasang mata hangat
Mematahkan biru

Sepi menemaniku melewati bertahun-tahun cahaya
Ambang temaram yang membosankan
Kamu datang
Jiwa bunga mekar

Aku takut terjatuh
Genggam aku

Aku akan menggenggam
Tak perlu takut terluka

Coklat manis di pantai
Aku selalu ingin pulang
Ke hatimu
Sayang

Sinar matahari jatuh di pundak
Tawa ringan siang itu
Angsana menggugurkan bunga kekhawatiran
Aku tak takut senja tenggelam
Bahkan malam menjemput memadamkan semesta

Lari sayang ... lari
Tinggalkan kesedihan kejar impian
Buat kenangan menyenangkan di masa muda

Genggam tanganku dan kita akan berlari jauh bersama
Mengikat perasaan
Bersamamu
Aku tak menemukan alasan takut sendiri

***

Akhirnya kita sampai dipenghujung. Terima kasih yang sudah menemani dan semoga selalu bahagia ditemani You're Not Alone.

Aku minta maaf karena mungkin dalam penulisan cerita ini masih banyak kekurangan, mungkin juga ada latar atau adegan yang mempunyai kemiripan dengan lapak lain, itu karena ketidaksengajaan, dan maaf kalau belum terasa banget di hati kalian. Cerita akan direvisi setelah tamat, jadi kalian bisa baca ulang atau yang belum tahu bisa diberi tahu. Kritik dan saran kalian sangat membantu untuk perkembangan cerita selanjutnya.

Yuk kasih pesan dan kesan yang pengin disampaikan buat:

Aku

Galla

Nandita

Yaka

Fayre

Kak Sabian

Dan tokoh lainnya

Sekali lagi, terima kasih banyak sudah berkenan membaca. Ambil semua positifnya dan buang yang negatif. Aku harap setelah membaca cerita ini, kalian bisa belajar dan tahu banyak hal baru.

Salam sayang

14 September 2022

You're Not Alone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang