****
Kaffa dan Lucas berjalan-jalan malam di kota surabaya, mereka berdua berkeliling sekedar mencari udara segar malam hari. Selama beberapa hari berada di surabaya mereka di sibukkan dengan seminar jadi tak punya waktu untuk sekedar berjalan-jalan keluar.
Saat sedang berjalan-jalan santai itu tiba-tiba datang dua orang gadis menghentikan Kaffa dan Lucas. Mereka membawa sebuah mic kecil beserta ponsel untuk merekam.
"Mas, boleh minta waktunya sebentar gak?"tanya seorang gadis berkerudung navy pada keduanya.
Kaffa dan Lucas saling menoleh satu sama lain kemudian mengangguk.
"Masnya single atau sudah menikah?"
"Kita berdua udah nikah"Jawab Lucas. Kaffa sedikit mengernyit karena jawaban Lucas yang terdengar ambigu ditelinganya.
"Masing-masing kita sudah punya istri"Ujar Kaffa tak ingin membuat kedua gadis itu salah paham.
"Ah begitu,"Gadis berkerudung navy mengarahkan micnya untuk Kaffa.
"Menurut Mas gimana sama poligami?"
Lucas dan Kaffa saling pandang. Mereka tiba-tiba ditanya soal poligami begini tentu saja jadi bingung.
"Poligami yah? Menurut saya poligami bisa dilakukan jika suami bisa berlaku adil terhadap istri-istrinya bukan hanya karena urusan nafsunya saja.."Jawab Kaffa. Lucas yang mendengar perkataan Kaffa mengangguk-angguk.
"Lalu jika mas diberikan kesempatan apakah Mas ingin melakukan poligami?"
"Kalau saya pribadi saya tidak memiliki keinginan untuk mempoligami istri saya.. Saya bahkan tidak berfikir untuk melakukan hal itu"Balas Kaffa lagi.
"Kalau Masnya?"
"Jawaban saya sama..Selain karena faktor adil saya pikir saya juga belum mampu untuk menjadi imam untuk lebih dari satu istri dan juga faktor ekonomi sih, satu istri saja saya keteteran apalagi mau dua"Ujar Lucas kelewat jujur.
"Wah terimakasih untuk jawabannya Mas.. Saya yakin kedua istri anda adalah orang-orang yang beruntung"Kata gadis berkerudung navy itu pada keduanya kemudian pamit untuk pergi setelah melakukan wawancara singkat dengan Kaffa dan Lucas.
Setelah kedua perempuan tadi berpamitan pergi tersisa Kaffa dan Lucas yang masih saling menatap.
"Ngopi dulu yuk sebelum balik ke hotel"Ajak Lucas. Kaffa akhirnya mengangguk mengikuti Lucas yang masuk kedalam salah satu cafe yang tak jauh dari tempat mereka tadi.
Sekarang diatas meja keduanya sudah ada dua gelas kopi dan dessert sebagai pelengkap. Lucas mengeluarkan ponselnya dan tersenyum menatap layar pipih didepannya itu.
"Fa, liat deh anak-anak gue lucu banget yah mereka.. "Lucas berbagi gambar yang dikirimkan dipesan Wanya berisi foto-foto si kembar. Dimas dan Dinda, anak-anak Lucas.
Kaffa mengangguk dan tersenyum mengiyakan ucapan Lucas karena memang kedua anak kembar itu sangat menggemaskan.
"Gue udah bulat buat milih maafin Jessi.. Gue gak mau kedua anak gue kehilangan sosok ibu mereka.. "Ujar Lucas setelahnya. Kaffa menepuk pelan bahu Lucas sebagai dukungannya.
"Gue doain semoga lo sama Jessica bisa mulai semuanya dari awal lagi.. "
"Hmm.. Thanks Fa.. "Balas Lucas.
Kedua laki-laki dewasa itu mengobrol sambil menyesap kopi dicangkir mereka yang perlahan-lahan mulai habis menyisakan ampas kopi yang pahit.
"Tau gak Fa, sejujurnya gue iri sama hubungan lo dan Caca"Ucap Lucas secara tiba-tiba dan membuat Kaffa mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]Husband||MarkHyuck✔
Fiksi PenggemarGimana cara ngadepin suami tsundere?! Tanya Caca! Gimana rasanya punya istri seorang fangirl?! Tanya Kaffa! Mereka berdua kayak dua kutub bertolak belakang sifatnya dan nikah! Nah gimana jadinya itu rumah tangga?? Baca yukkk:)