Semenjak pembicaraan Kaffa dan Caca soal anak adopsi itu mereka berdua jadi sedikit berjarak terlebih Kaffa. Laki-laki itu terlihat menghindari Caca. Mereka jarang mengobrol di rumah. Setelah pulang kerja Caca pasti akan di kamar sementara Kaffa berada di ruang kerjanya sendiri lalu akan kembali ke kamar setelah Caca tertidur.
Sekarang bahkan sudah bulan keenam semenjak mereka berdua mengikuti program hamil. Dan hampir setiap seminggu sekali Caca akan mengecek kehamilannya dengan test pack. Tak terhitung berapa banyak jumlah test pack yang dibelinya untuk mengecek tapi lagi-lagi harus menghela nafas kecewa saat melihat hanya muncul satu garis saja.
Caca menggigit bibirnya lalu membuang benda kecil itu ke tong sampah dan menangis. Dia lelah terus-terusan menunggu seperti ini. Apalagi melihat Kaffa setiap hari yang tampak acuh.
Setelah menenangkan diri di toilet beberapa saat Caca lalu keluar dan pergi bersiap-siap untuk bekerja. Kaffa sudah berangkat pagi-pagi sekali tadi. Perempuan itu memakai make up sedikit tebal untuk menutupi mata pandanya. Setelah selesai bersiap-siap Caca lalu mengambil tas kerja sembari menenteng sepatu wedges untuk Ia pakai.
Caca langsung mengunci gerbang dan masuk ke dalam mobilnya tak ingin repot-repot untuk tersenyum atau bertegur sapa dengan tetangga depan rumahnya yang akan selalu buru-buru keluar dari rumahnya jika melihat mobilnya atau mobil Kaffa keluar rumah. Apalagi setelah Caca dengar dari Kaffa jika tetangga depan juga pernah membicarakannya. Makin ogah dia untuk menyapa antena rusak itu.
****
"Sialan. Ngapain lagi sih si nenek sihir ini jalan ke meja gue. Anjir anjir!!"Ujarnya luar biasa sebal saat melihat Mbak Sonya berjalan ke arahnya dengan nampan makanan.
Caca sedang makan siang di kantin kantor sekarang."Gita, saya duduk di sini yaa.. Yang lain penuh.. Saya juga gak mau gabung buat duduk sama anak magang"Ucapnya dan Caca hanya membalas dengan anggukan. Si Kanjeng Mami ini kemudian duduk di depannya.
"Gita.. Gimana itu promil kamu dan suami? Kok kayak belum keliatan hasilnya yaaa.. Perut kamu masih datar-datar saja"
Mulai lagi julidnya ini rubah betina.
"Iya Mbak Sonya, masih belum☺"Balas Caca mencoba tersenyum seperti biasa.
"Ihh udah lama loh Gita! Udah mau tujuh apa delapan?!"Ujarnya dengan suara yang sengaja di keraskan. Caca yang tadi sedang memakan makan siangnya jadi berhenti.
"Mbak Sonya.. Bisa gak, gausah di kerasin suaranya.. Saya juga gak budek kok"
"Nada saya ngomong kan memang begini.. Kamu gimana sih. Ehh itu jawab dulu. Udah berapa bulan kamu programnya??"
"Bukan urusan kamu Mbak.."Ucapnya yang jadi kepancing juga karena kesal.
"Ck.. Ohh jadi begini kamu balesin pertanyaan orang yang lebih tua dari kamu? Iya? Ck.. Pantes.. Gak sopan yah ternyata.. Udah gak guna jadi istri--"
"Mbak.. Saya selama ini sabar loh di kata-katain sama Mbak Sonya dan kawan2.. Saya juga selama ini diem-diem aja karena saya masih menghormati Mbak Sonya. Tapi lama-lama Mbak sudah melewati batas. Gak perlu lah nanya2 ini dan itu buat orang lain gak nyaman apalagi sampe ngatain saya--"
"Heii Gita. Saya nanya berarti saya masih perduli sama kamu! Lagian saya sama temen-temen yang lain juga ngomongin fakta kok. Fakta kalau kamu itu mandul! Iya kan?--"
"Stop Mbak Sonya! Kamu gak berhak ngata-ngatain saya kayak git--"
"Kenapa?! Marah di katain mandul? Ya emang kenyataannya begitu kan!! Sudah berapa bulan kamu sama suamimu program hamil tapi gak jadi-jadi? Berapa tahun kalian nikah? Tiga? Empat? Atau lima? Itu si Fani mau lahiran lagi kamu gak ham--"
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]Husband||MarkHyuck✔
FanfictionGimana cara ngadepin suami tsundere?! Tanya Caca! Gimana rasanya punya istri seorang fangirl?! Tanya Kaffa! Mereka berdua kayak dua kutub bertolak belakang sifatnya dan nikah! Nah gimana jadinya itu rumah tangga?? Baca yukkk:)