Sesampainya mereka di jakarta Caca langsung di suruh Kaffa untuk beristirahat ke kamar sementara Ia mengobrol empat mata dengan adik bungsunya di ruang tengah.
"Sekarang jelasin ke Mas sejelas-jelasnya.."Ujarnya.
Sean yang sekarang duduk berhadapan dengan Kaffa menarik nafas sejenak kemudian buka suara.
"Sasa hamil anak aku.. Sekarang udah mau jalan lima bulan"
"Kenapa baru kasih tau sekarang?"
"Aku aja baru tau seminggu yang lalu Mas.. Sasa nyembunyinnya dari Aku. Makannya aku juga baru tau"
Kaffa menghela nafasnya yang terasa berat.
"Kamu yang sekarang bener-bener buat kecewa Mas tau gak?! Apa kabar Papa kalau misalkan Papa tau kamu begini? Hah?! Sex di luar nikah itu dosa! Kamu tau itu tapi kamu lakuin?!"
"Mas.. Maafin Sean"
"Jangan minta maaf sama Mas.. Mending kamu sholat minta maaf sama Allah. Nikahin Sasa. Tanggung jawab sama perbuatan kamu. Gimanapun nanti kedepannya kamu harus hadapin. Termaksud marahnya Papa"
"Sean takut sama Papa"
"Kamu takut sama Papa tapi kamu berani hamilin anak orang?! Apa gak sama kayak gali kuburan kamu sendiri? Hah?! Pokoknya besok kamu ke rumah Papa.. Kamu ngaku dan jelasin se jelas-jelasnya ke Papa"
"Tapi Mas Kaffa ikut kan?"
"Sekali-kali kamu harus mandiri jangan apa-apa Mas terus yang wakilin.. Kamu udah gede Sean"
"Sana kamu tidur. Mas juga mau istrahat.."
Setelahnya Kaffa meninggalkan Sean di ruang tengah sendirian. Sementara Kaffa yang kembali ke kamar melihat Caca sudah pulas tertidur. Laki-laki itu mematikan lampu kamar meskipun tidak sepenuhnya tertidur karena dia sendiri masih memikirkan tentang Sean dan respon Papanya nanti untuk adik bungsunya itu. Papanya sudah jelas bakalan marah bahkan paling parahnya Sean mungkin akan mendapatkan memar di wajah bekas pukulan.
"Hhhh.. "
Kaffa menghela nafasnya lalu berbalik ke arah dimana Caca terlelap. Nafas perempuan itu teratur dengan mulutnya yang sedikit terbuka membuat Kaffa terkekeh.
"Capek banget ya sampe mangap begitu tidurnya.."Ucapnya lalu menutup mulut Caca yang terbuka itu dan menarik perempuan itu ke pelukannya.
****
"Kok Sean gak ada? Semalam dia pulang ke rumah Papa?"Tanya Caca setelah sarapan pagi ini Ia tidak melihat batang hidung Sean ikut bergabung bersama dengan mereka.
"Ada, dia tidur di kamar.."
"Ooh"Balas Caca setelah itu mereka berdua sibuk dengan sarapan mereka masing-masing sampai habis.
"Ehh mau ngapain?? Ini biar aku yang beresin.. Kamu langsung berangkat ajalah"Ucap Caca setelah melihat Kaffa membereskan meja makan mereka dan hendak mencuci piring.
"Yaudah tolong yaa.. Nanti jangan sampai wangi sabun gelas sama piringnya"
"Iyaa.. Aku juga tau kali"Balas Caca. Kaffa tuh kadang suka ngeremehin dia sama persoalan dapur dan lain2.
"Cuma ngasih tau, jangan ngambek dong.. Suami pergi kerja tuh di kasih senyum bukan manyun.."Ujar Kaffa. Caca kemudian membentuk senyum di bibirnya setelahnya membuat Kaffa terkekeh.
Caca mengantar Kaffa sampai depan gerbang sembari ikut membawa tas infocus yang biasanya suaminya itu bawa sendiri dari rumah.
"Yaudah aku berangkat ya sayang, kamu kalau aku tinggal di rumah bareng sama Sean jangan berantem loh"
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]Husband||MarkHyuck✔
FanfictionGimana cara ngadepin suami tsundere?! Tanya Caca! Gimana rasanya punya istri seorang fangirl?! Tanya Kaffa! Mereka berdua kayak dua kutub bertolak belakang sifatnya dan nikah! Nah gimana jadinya itu rumah tangga?? Baca yukkk:)