"Ngapain sih berenti. Belum di rumah kali"
"Rumah kedua Kamu nih.. Mau yang apa? Extra keju kayak biasa?"
"Tau deh"
"Hh okeh yang cokelat pandan kalau gitu"
"Ish! Aku kan suka yang keju!"
"Makannya ngomong jangan dibales tau deh. Biar Aku yang turun Kamu tunggu di mobil sama Kenzie"UJar Kaffa lalu turun dari mobil dan pergi untuk memesan makanan kesukaan Caca.
Martabak pecenongan.
Selagi Kaffa mengantri, Caca mengambil ponsel Kaffa dan mengecek ruang obrolan suaminya itu. Banyak dari pesan yang masuk di wa Kaffa barasal dari grup dosen kampus dan grup teman-temannya. Caca menscroll kebawah mencari kontak Citra apakah perempuan itu pernah mengirimkan pesan ke suaminya atau bagaimana.
"Idihh.. Najis. Ngapain pake emot senyum senyum segala.. Iew!"Ujarnya yang akhirnya mendapati kontak Citra ada disana tenggelam diantara chat yang tidak dibuka Kaffa lagi.
Caca membacanya isi chat itu hanya chat biasa seputar kampus dan kiriman materi dll. Tapi setiap kali Kaffa membalas pesan Citra akan memberikan emot senyum pada akhir kalimat. Berbeda dengan suaminya yang hanya membalas dengan emotikon (👍) seperti bagaimana lelaki itu membalas chat mahasiswanya yang lain. Fyi, Kaffa punya dua apk chat wa. Yang satu nomor khusus buat keluarga dan kenalan dan satu lagi nomor khusus buat di hubungin sama mahasiswanya. Biar gak kecampur.
Untung saja chat Caca di sematkan paling atas. Prioritas nih. 😏
Cklek
"Tuhh.. Kejunya tumpah-tumpah"Kata Kaffa yang barusan masuk sambil bawa plastik isi martabak keju. Lelaki itu memasang seatbeltnya lalu lanjut menyetir buat pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah Kaffa membaringkan Kenzie di atas kasur mereka lalu lelaki itu pergi ketoilet. Sedangkan Caca kebawah mengambil sebotol air minum buat jaga-jaga kalau tengah malam haus. Ah dia juga mau makan martabak habis ini.
Perempuan itu membersihkan wajahnya dengan kapas menghapus sisa make up dengan micellar water. Kaffa keluar dari toilet lalu mengganti baju dengan pakaian biasa. Baju kaos dan celana pendek. Lelaki itu lalu bersandar di atas kasur sambil menyalakan tv dengan volume rendah dan menonton.
Caca sudah selesai dengan urusan membersihkan wajah kemudian mengambil posisi duduk di atas karpet dan membuka kotak martabak keju yang tadi di beli Kaffa. Mulutnya langsung terbuka melihat banyaknya keju yang ada disana. Ini sih bukan martabak keju. Tapi keju di kasih martabak(?) Tapiii.. Caca gak eneg sama sekali. Dia justru tambah ngiler ngeliatnya.
"Mas Kaffa kamu mau?"tawarnya. Sebenarnya hanya tawaran iseng karena Caca tau Kaffa tidak pernah suka makanan yang berkeju sebanyak ini.
"Enggak. Makan sendiri aja"
Betul,kan?
"Okeiii.."Caca tentu memakannya dengan senang hati. Seperti perempuan pada umumnya yang akan menggoyangkan kepala ketika makanan yang dimakan enak maka begitu juga Caca.
"Yummy~😄"
Kaffa yang mendengarnya menoleh lalu tersenyum dan setelahnya menggelengkan kepala. Istrinya itu bakalan senang ketika makan seperti itu nanti lihat keesokan harinya begitu Ia menimbang badan maka Caca akan banyak mengomel lalu menyesal karena sudah memakan banyak makanan manis. Terserahlah. Caca memang tipe perempuan ribet.
"Kamu sama Citra sebenarnya hubungannya udah sampe mana sih dulu?"Tanya perempuan itu. Masih gedeg sebenarnya jika menyebut nama perempuan itu. Tapi Caca juga tidak mungkin menyamarkannya menjadi si nenek sihir di depan Kaffa. Kelihatan sekali nanti dia dendamnya. Oh tidak boleh!
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]Husband||MarkHyuck✔
Fiksi PenggemarGimana cara ngadepin suami tsundere?! Tanya Caca! Gimana rasanya punya istri seorang fangirl?! Tanya Kaffa! Mereka berdua kayak dua kutub bertolak belakang sifatnya dan nikah! Nah gimana jadinya itu rumah tangga?? Baca yukkk:)