Caca menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang. Perempuan itu masih sayang dengan nyawanya sendiri untuk tidak memakai kecepatan yang sama seperti yang biasa Ia lakukan. Terlebih saat sekarang suasana hatinya sedang tidak baik begini. Caca berkeliling jakarta selama tiga puluh menit. Selagi menyetir dia terus memikirkan kemana Ia akan pergi dan tidur malam ini. Opsi tentang rumah Mas Hendry sudah dihapus. Ia tidak mau Mas Hendry tau perilahal masalah rumah tangganya dan Kaffa. Lalu Rena dan Yasha, kedua sahabatnya itu sudah memiliki anak dan mereka pasti sedang sibuk mengurus anak-anak mereka sekarang.
Dan di saat pusing seperti itu satu nama tiba-tiba muncul di otaknya dan Caca langsung mencari alamat yang pernah di berikan Bella untuknya. Dan kurang lebih lima belas menit dengan kecepatan sedang Caca akhirnya sampai di basement parkir apartment. Ia pun menelfon dan untunglah tak sampai di dering kedua panggilannya langsung di angkat.
"Hallo.. Bella, kamu di apartment gak sekarang?"
📞Ehh Mbak Gita ya? Iyaa aku di apart nih sekarang.. Kenapa?
"Ituu.. Yang kemarin kita bicarin di telfon. Mbak mau langsung ambil, boleh?"
📞Ahh.. Okeh okeh. Saya bakalan langsung an--
"Gak usah Bella.. Saya ada di basement parkir apartment kamu sekarang"
📞Hah? Betulan Mbak? Ya ampun bentar-bentar saya kesana yaakkk..
"Iyaaa.."
Setelah panggilan telfon di matikan Caca langsung menghela nafasnya. Kepalanya terasa sakit karena hari ini banyak marah-marah. Matanya juga sudah dipastikan tampak sembab karena menangis sejak tadi. Caca tidak tau akan seperti apa nanti Bella melihatnya perempuan itu sendiri tak yakin apa keputusannya sekarang benar atau salah. Yang jelas Caca hanya ingin istrahat. Dia betulan capek.
Tokk tokkk tokk
Pintu kaca mobilnya kemudian di ketuk dan Caca langsung membuka pintu dan keluar.
"Mbak Gita?"Ujar Bella kaget apalagi saat Caca langsung menubruknya dengan pelukan. Ia bahkan hampir limbung jika tidak segera menahan posisi berdirinya.
"Saya seneng banget ketemu kamu.."
"Saya.. Juga seneng Mbak.."Ujarnya jadi bingung. Apa Caca memang sesenang ini karena dirinya akan segera mendapatkan pc Jisung yang langka itu?
"Mbak Gita? Saya udah bawain Jisung.."
"Uhm! Bella, maaf yaa.. Saya lupa bawain pcnya Jaehyun. Saya tadi buru-buru. Kamu.. Mau gak nampung saya malam ini?"
Pikirannya seketika blank mendengar ucapan Caca. Siapa yang tidak kaget saat istri dosenmu tiba-tiba mendatangimu lalu meminta untuk menginap di tempatmu? Dan Bella ada betulan di buat bingung.
"Suami saya.. Dia lagi ada urusan di luar kota. Saya dirumah gak ada temen. Makannya saya pengen nginep di tempat kamu. Kamu keberatan gak?"Tanya Caca setelah pelukan mereka terlepas. Setelah terdiam beberapa saat karena masih kaget Bella akhirnya mengangguk dan Caca langsung tersenyum setelahnya.
"Ayo Mbak, kita ke dalam kalau gitu"Ajak Bella. Caca segera mengangguk lalu mengeluarkan koper kecilnya dari dalam mobilnya. Bella tau ada yang tidak beres dan pasti telah terjadi sesuatu tapi cewek itu memilih untuk tidak banyak bertanya.
"Maaf yaa Mbak Caca apartnya lagi berantakan banget. Belum lama setelah kedatangan Mbak Caca temen-temenku dateng"Ujarnya merasa tak enak karena harus membawa Caca di apartmentnya yang lagi seperti kapal pecah ini. Teman-temannya juga menginap disini kemarin malam.
"Its okay Bella.. Kamu jangan ngomong begitu saya betulan gak keberatan kok. Saya juga ninggalin rumah saya dalam keadaan berantakan soalnya.."Balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]Husband||MarkHyuck✔
FanfictionGimana cara ngadepin suami tsundere?! Tanya Caca! Gimana rasanya punya istri seorang fangirl?! Tanya Kaffa! Mereka berdua kayak dua kutub bertolak belakang sifatnya dan nikah! Nah gimana jadinya itu rumah tangga?? Baca yukkk:)