Keinginan dan Kebutuhan

3.2K 437 18
                                    

Caca mengintip dari cela pintu ruang kerja Kaffa. Di sana ada lelaki itu yang tengah serius mengetik sesuatu di laptopnya. Caca mau cari timing yang tepat buat ngomong sama Kaffa perihal ajakan arisan Yasha tadi siang. Caca beneran pengen masuk juga.

Kaffa harus di baikin dulu kalau begini sebelum dia ngomong. Caca akhirnya turun kebawah dan buatin teh jasmine yang biasanya selalu diminum sama suaminya itu. Kaffa sudah jarang minum kopi karena katanya dia suka deg deg an. Jadi lebih sering minta di buatin teh.

Usai buat teh Caca membawa nampan tadi naik kelantai dua menuju ruang kerja Kaffa.

Tokk tokk

"Mas Kaffa, Aku bawa minum"

"Ah iya thanks yaa"Balas Kaffa menoleh ke arah Caca sebentar kemudian melanjutkan mengetik sesuatu di laptopnya.

Caca meletakan gelas teh tadi di atas meja lalu duduk di sofa yang ada di sana. Mencari topik awal..

"Ada apa Ca"tanya Kaffa.

"Enggak.. Cuman duduk doang.. Lanjut Pak lanjut"

"Apaan sih. Ke kamar aja sana.. Liatin Kenzie. Anaknya bangun gak kedengeran ntar"

"Buset galak amat"

Kaffa tak lagi membalas sementara Caca menghela nafas. Begini nih kalau suaminya itu sedang serius. Bukan sekarang deh kayaknya. Caca lalu bangkit berdiri hendak ke kamar tapi Kaffa bilang sesuatu lagi.

"Nampannya di bawa jangan di tinggal disini"

"Iyaaaa"

Caca berdecak dan mengambil nampan yang tadi di letakannya di atas meja kerja suaminya itu dan membawanya kembali ke dapur barulah Ia kembali ke kamar setelahnya.

Caca mengecek Kenzie yang ada di box bayinya. Perempuan itu tersenyum dan mengambil ibu jari yang di masukan Kenzie kemulutnya.

"Kenapa jadi sering ngisep ibu jari sih sekarang tidurnyaa.. Lucu banget Kamu"

Caca terkekeh pelan sebelum akhirnya pergi ke toilet buat cuci muka dan sikat gigi. Selesai dengan urusan bersih-bersih sebelum tidur perempuan itu mencabut chargeran ponselnya dan mengecek pesan yang masuk dari Yasha yang menanyakan perihal kepastian Caca. Perempuan itu membalas sejujurnya jika Ia sama sekali belum memberitahu apapun ke Kaffa.

"Ngomong gak yaa? Tapi gak yakin di ijinin ini sihh.. 😣"

Saat Caca masih di lema pintu kamar di buka dan muncul Kaffa. Caca memperhatikan terus menerus gerak gerik suaminya itu. Mulai dari Kaffa yang melepas kacamatanya kemudian pergi masuk dari toilet dan keluar dari sana setelahnya. Kaffa yang melepas pakaiannya dan menggantinya dengan pakaian tidur. Kaffa yang menatapnya dengan bingung sampai akhirnya lelaki itu berbaring di sebelahnya dan menarik selimut.

"Kenapa sih Ca? Dari tadi ngeliatin.. Mau ngomong apa?"Tanya Kaffa.

"Mas Kaffa.. Hmm..Tadi gimana main futsalnya?"

Kaffa mengernyit.. Basa basi nih?

"Yah gak gimana-gimana.. Kayak biasa.. Kenapa?"

"Enggak.. Ehehe.. Main sama siapa?"

"Sama temen.. Ada Lucas juga tadi sama beberapa mahasiswaku yang ikut gabung.."

"Ooh.. Hmm.. Gimana hari ini di kampus?"

"Kan libur? Apasih?"

"Oh iya lupa hehee.. 😅"Caca tertawa hambar. Kenapa sih dia tuh kalau cari topik ngebosenin terus.

"Kamu mau ngomong apa sih? Ngomong sekarang..."Ujar Kaffa lagi. Caca mulai mendekati suaminya itu dan mengetuk-ngetuk dada lelaki itu pelan dengan jarinya.

[GS]Husband||MarkHyuck✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang