"Mas Kaffa, hari ini kamu gak usah kekampus dulu deh.. Badan kamu masih panas banget soalnya"Ujar Caca pada Kaffa. Suaminya itu sejak sampai semalam dari Malang sudah langsung demam. Caca kembali memberikan kompresan instan didahi Kaffa, lalu memijat-mijat badan suaminya itu.
"Nanti liat aja deh, lagi pula mata kuliahku hari ini cuma satu, itu juga siang.. Siapa tau pas bangun tidur badanku udah seger Ca"Balas Kaffa.
"Kamu nih.. Kalau aja hari ini aku gak ada janji buat ketemu sama penulis aku bakalan awasin kamu dirumah seharian"Caca menghela nafasnya tak senang.
"Udah sana kamu pergi ke kantor aja Ca, aku cuma demam aja bukan sakit yang gimana-gimana.. Nanti kamu telat lagi"Ucap Kaffa. Ia menutup matanya, sebenarnya selain demam kepalanya juga pusing tapi Kaffa tak ingin sampai Caca tau dan bisa-bisa istrinya itu panik dan bakalan bolos bekerja karenanya.
"Yaudah kalau gitu, aku berangkat yah.. Kalau masih demam juga pas bangun nanti kamu dirumah aja.. Oh iya, bubur udah aku letakin di meja tuh sama obat.. Jangan lupa diminum"
"Iya Ca.. Aku tau"Balas Kaffa. Suaranya pelan sekali. Caca jadi tidak tega tapi Ia juga tak punya pilihan lain. Sebelum pergi seperti biasa Caca mengambil tangan Kaffa untuk Ia cium.
"Aku pergi yah, cepet sembuh sayang.."Ucap Caca sebelum akhirnya menutup pintu kamar.
Setelah mendengar suara mobil Caca sudah keluar dari rumah. Kaffa bangun dari posisi berbaringnya Ia lalu berjalan ke arah toilet kemudian memuntahkan isi perutnya disana. Sejak tadi Ia menahan rasa mual di perutnya.
"Huekk.. Kenapa perutku gak enak begini sih.. "Kaffa tak langsung berdiri, Ia menunduk sebentar karena merasakan perutnya terasa seperti ditusuk-tusuk dengan garpu belum lagi rasa pusing yang membuatnya melihat dunia seperti berputar.
Kaffa berusaha berdiri sambil memegang dinding sebagai pegangannya. Ia kembali berbaring keranjang, nafasnya memburu dan kepalanya pusing. Kaffa bahkan tak sanggup untuk turun dari ranjang. Tapi setelahnya perutnya kembali terasa seperti di aduk, Kaffa bangkit dari posisinya hendak pergi muntah tapi tak bisa lagi ditahannya dan akhirnya Kaffa memuntahkan isi perutnya di lantai kamar.
"Huekk.. Huekk.."
"Astagfirulah... "Kaffa meringis merasakan sakit kepala,pusing dan mual yang tiba-tiba menyerangnya bersamaan.
Kaffa mencari ponselnya mencari nomor seseorang lalu menghubunginya, setelah itu Kaffa berusaha untuk menenangkan dirinya yang tidak bertenaga.****
Caca baru saja menyelesaikan pertemuan dengan beberapa penulis. Ia hendak kembali ke ruangannya tapi panggilan Rega menghentikannya.
"Ada apa Ga?"tanya Caca.
"Mbak Gita udah makan siang?"tanya Rega.
"Belum"
"Kalau gitu makan siang bareng yuk? Saya juga belum makan siang.. "Ajak Rega. Sebenarnya perempuan itu ragu untuk mengiyakan, perihal insiden dikantin waktu itu Caca sendiri sudah jarang sekali makan bersama dikantin karena akan bertemu dengan teman-teman divisinya. Caca juga tidak tuli jika Ia sering dijadikan bahan gosip oleh teman-temannya itu.
"Tenang aja Mbak kita gak akan makan siang dikantin kok, saya tau ada restoran yang baru buka di jln Juanda, katanya sate ayamnya enak"Ucap Rega seakan paham dengan diamnya Caca.
Mendengar sate ayam yang disebutkan Rega, Caca langsung mengangguk mengiyakan. Ia sangat ingin makan itu setelah semalam menonton mukbang orang korea yang memakan berbagai macam sate di youtube.
"Yaudah yuk, pake mobil saya aja Mbak"Ujar Rega. Caca mengangguk kemudian masuk kedalam mobil Rega setelahnya. Dan seperti biasanya wangi pengharum mobil yang dipakai Rega di mobilnya berhasil membuat Caca nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]Husband||MarkHyuck✔
FanfictionGimana cara ngadepin suami tsundere?! Tanya Caca! Gimana rasanya punya istri seorang fangirl?! Tanya Kaffa! Mereka berdua kayak dua kutub bertolak belakang sifatnya dan nikah! Nah gimana jadinya itu rumah tangga?? Baca yukkk:)