I'm sorry but this part 🔞
Dikit sih.*****
"Ini apa Gita?"Tanya Pak Roby.
"Surat pengunduran diri saya pak"Balas Caca. Pikirannya sudah bulat untuk resign. Lingkungan kerjanya tidak sehat dan Caca tak ingin stress jika tetap bertahan di sana.
"Apa ini ada hubungannya dengan pertengkaran kamu dan Sonya?"Tanya Pak Roby lagi.
"Itu juga salah satunya tapi saya memang sudah memikirkan untuk resign Pak.. Terimakasih selama ini sudah sabar dan mempertahankan saya di kantor ini. Saya sungguh berterimakasih Pak"Ujarnya. Teringat jelas beberapa kali dia datang terlambat dan membuat atasannya ini geleng-geleng kepala tapi Pak Roby selalu memberikannya kesempatan.
"Saya mempertahankan kamu karena kinerja kerja kamu tidak pernah mengecewakan.. Meskipun jika soal waktu kamu justru kebalikannya"
Caca hanya diam tak membalas.. Apa yang di ucapkan atasannya itu benar adanya. Dia memang lelet waktu.
"Baiklah kalau begitu, saya juga tidak bisa menahan kamu.. Terimakasih juga untuk semua kerja keras kamu selama ini di perusahaan"Ucap Pak Roby.
Caca mengangguk dan membungkuk sebentar sebelum akhirnya keluar dari ruangan dan berjalan ke bilik ruangannya sendiri. Perempuan itu menarik nafasnya pelan kemudian menghembuskannya. Ia menatap ruang kerjanya sebentar sebelum akhirnya mengambil kotak kardus untuk Ia masukan barang-barangnya di sana.
Ini keputusan yang sudah Ia pikirkan matang-matang. Tapi meskipun begitu, berpisah dan meninggalkan kantor yang sudah menaunginya selama tiga tahun ini juga membuatnya sedikit sedih. Caca kemudian mengisi kotak kardus itu dengan barang-barangnya. Sampai sebuah foto pernikahannya yang juga Ia letakkan di atas meja membuatnya terdiam. Caca menatap foto itu sebentar dan mengusap wajah Kaffa.
"Maaf ya, aku belum bisa pulang.. Aku masih marah sama kamu"Ujarnya lalu memasukan foto tadi ke dalam kardus juga bersama dengan barang-barang lainnya. Setelahnya Caca berjalan keluar Ia berjengit kaget saat mendapati Rega berdiri di depan pintu ruangannya.
"Mbak Gita.. Kamu beneran resign?"Tanya Rega dengan raut wajah sedih.
"Iya Ga.. Saya bahkan udah ngumpulin barang-barang saya nih.. Kamu yang awet yah disini kerjanya.. Saya pamit dulu"Ucap Caca tapi Rega menahan tangannya.
"Biar saya yang bawa Mbak.."Tanpa menunggu persetujuannya Rega lalu mengambil alih kardus yang dibawa Caca dan perempuan itu akhirnya mengikuti di belakang.
Mereka akhirnya sampai di basement parkir dan Rega sudah memasukan kardus tadi ke bagasi mobil Caca.
"Terimakasih banyak Rega..😊"Ucapnya.
"Iya sama-sama Mbak.. Padahal saya berharap Mbak Gita bisa lebih lama disini. Saya senang bekerja bersama dengan Mbak Gita.. Cuman Mbak Gita yang beda dari yang lain.."
Caca tersenyum mendengar ucapan Rega. Perempuan itu lalu menepuk pelan bahu laki-laki di depannya ini yang memasang wajah sedihnya.
"Saya juga senang kerja sama kamu.. Tapi memang kayaknya saya gak betah di sini deh.. Terimakasih ya Rega. Kamu partner dan teman yang baik.. Kalau begitu saya pergi yaa"
Rega kemudian mengangguk.. Ada yang patah di hatinya mendengar penuturan Caca tapi hal itu adalah konsekuensi karena mencintai seseorang yang sudah milik orang lain.
*****
Caca memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah lalu masuk ke dalam. Dia hanya ingin membawa barang-barangnya itu pulang ke rumahnya lalu kembali ke rumah Rena. Selama tiga hari ini Caca menginap di sana karena Rena yang mengatakan jika suaminya sudah mulai pergi bekerja lagi. Dan Caca berani pulang ke rumah sekarang karena pasti Kaffa sedang berada di kampus dan benar saja mobil suaminya itu tidak ada di garasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]Husband||MarkHyuck✔
FanfictionGimana cara ngadepin suami tsundere?! Tanya Caca! Gimana rasanya punya istri seorang fangirl?! Tanya Kaffa! Mereka berdua kayak dua kutub bertolak belakang sifatnya dan nikah! Nah gimana jadinya itu rumah tangga?? Baca yukkk:)