Part 15

440 23 3
                                    

Happy Reading 💙

***

Damian menaiki anak tangga menuju kamar Aleana. Tadi ketika dia baru saja tiba, dia langsung menanyakan pada bi Sumi dimana Aleana, dan bi Sumi mengatakan jika Aleana ada di kamarnya dan belum makan dari siang.

Untuk itu dia segera menghampiri putrinya tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Dia tak ingin putrinya sakit, pasti putrinya itu belum makan karena menunggu dirinya pulang. Dan Damian tidak mau membuat Aleana menunggu lebih lama lagi jika dia membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Tok tok tok...

"Sayang ini papi! Papi masuk ya?" Damian membuka pintu kamar Aleana setelah mendengar jawaban darinya.

"Sayang, kata bi Sumi kamu belum makan ya dari siang, kenapa?" tanya Damian ketika baru saja memasuki kamar Aleana.

"Lea nunggu papi. Lea mau makan bareng papi!" jawab Aleana menatap Damian yang berdiri di depannya.

"Harusnya kamu gak nunggu papi. Papi kan belum tentu pulang cepat, nanti kalo misalkan papi pulangnya telat terus kamu belum makan nanti kamu bisa sakit loh. Papi gak mau kamu sakit," Damian mengelus rambut Aleana pelan.

"Papi gak mau Lea sakit, tapi papi sendiri gak pernah peduliin kesehatan papi!" Aleana kesal, Damian selalu saja mengingatkan Aleana ini dan itu, selalu menyuruhnya untuk menjaga kesehatan tapi dirinya sendiri tak pernah memperdulikan kesehatannya.

"Bukan gitu maksudnya sayang. Kamu itu segala-galanya bagi papi, papi gak mau kamu kenapa-kenapa. Jadi papi bakal ngutamain kesehatan kamu daripada papi."

"Huh papi alesan aja! Pokoknya Lea kesel sama papi!"

"Udah-udah daripada kesel gitu, mending kita sekarang makan di luar gimana mau gak?"

"Mau papi mau. Ayok pi kita pergi sekarang!" ajak Aleana antusias. Dia sangat senang, karena sudah lama sekali rasanya dia tidak makan di luar semenjak mami nya tidak ada di rumah.

"Eh tapi sebelumnya kamu ganti baju dulu! Masa mau pake piyama tidur gitu sih,"

Aleana melihat pakaiannya, dan benar saja saat ini dia tengah memakai piyama tidur bergambar unicorn.

"Hehe Lea lupa, yaudah papi keluar dulu! Lea mau ganti baju." Aleana mendorong tubuh papi nya keluar.

"Papi tunggu di bawah ya!" setelahnya Damian berlalu dari sana. Jika boleh jujur, saat ini Damian merasa sangat lelah. Tapi demi Aleana, dia akan melakukan apa saja asal putrinya itu bahagia.

Tak lama Aleana menghampiri Damian yang tengah duduk di ruang keluarga. Aleana tampak cantik dengan balutan dress putih sederhana nya.

Apapun itu, jika dipakai oleh Aleana akan terlihat sangat cantik. Mau itu sederhana ataupun mewah.

"Wah princess papi cantik banget! Papi sampai speechless loh. Kamu curang banget ya! Dandannya cantik gitu, padahal papi cuma pake ini aja." Damian menunjukkan dirinya yang hanya memakai kemeja putih yang digulung dan celana bahan hitam.

"Ih papi bisa aja deh! Papi juga gantengg banget, pokoknya papi laki-laki terganteng yang pernah Lea temuin."

"Duh kamu jangan gitu dong! Papi salting nih," Damian mendorong pelan bahu Aleana.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang