Part 39

257 12 1
                                    

Happy reading 💙

***

Aleana baru saja bangun tidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Hari ini Sabtu, sekolah libur jika hari Sabtu. Itu sebabnya Aleana tenang-tenang saja mau bangun sesiang apapun. Lagian Damian juga tak akan marah.

Tadi malam, Aleana tak bisa tidur karena terus saja memikirkan Zayan. Ucapan Zayan waktu di kantin yang menyatakan jika dia suka padanya terus terngiang-ngiang dipikirannya. Perlakuan Zayan saat di kedai es krim juga tak luput dari pikirannya.

Semua tentang Zayan selalu melekat di hati dan pikirannya. Dia sampai tidur pukul satu dini hari karena terus-menerus memikirkan Zayan.

Itu sebabnya dia bangun siang. Huh, Zayan ini sangat meresahkan!

Suara dering ponsel membuat Aleana bangun dari tempat tidur. Tadi malam, dia menyimpan ponselnya di meja belajar yang letaknya sedikit jauh dari tempat tidur.

Tertera nama Tasya disana, dengan cepat Aleana menjawab telepon nya.

"Kenapa?" tanya Aleana.

"Lo kemana aja sih? Gue udah kirim lo pesan banyak banget tapi gak lo jawab satupun." ucap Tasya diseberang sana.

"Sorry, gue baru bangun. Kenapa emangnya?"

"Dih dasar kebo lo! Gue mau ajak lo shopping nih, bosen tau dirumah mulu. Keenan ada urusan keluarga katanya, jadi gak bisa nemenin gue."

"Oke, tapi lo jemput gue ya! Gue males nyetir,"

"Iya gue jemput. Yaudah lo siap-siap sana! Bentar lagi gue otw!"

"Ya."

Tut.

Panggilan terputus dan Aleana segera bersiap-siap, tak ingin membuat Tasya menunggu lama.

Setelah dirasa siap, dia berjalan meninggalkan kamarnya. Dia akan menunggu Tasya dibawah.

Saat Aleana baru saja akan mendudukkan dirinya pada sofa di ruang keluarga, suara klakson mobil mengurungkan niatnya. Pasti itu Tasya.

Aleana dengan cepat berlari kearah depan, dan benar saja disana ada Tasya yang hendak keluar dari mobil.

"Gak usah turun Sya, langsung aja!" ucap Aleana cepat. Dia segera memasuki mobil Tasya.

"Orang mah nawarin dulu buat masuk atau kasih minum dulu kek, ini malah langsung aja disuruh pergi lagi. Capek nih gue, abis nyetir." Gerutu Tasya.

"Ck, lama. Udah deh cepetan berangkat!"

Setelah berdecak kesal, Tasya melajukan mobilnya menuju salah satu mall di Jakarta.

Kini mereka sudah tiba di mall yang terlihat ramai oleh anak muda. Maklum, ini weekend dan sekolah libur otomatis mereka pasti berjalan-jalan di mall.

"Kita kemana dulu nih Al?" tanya Tasya, tangannya bergandengan dengan tangan Aleana. Takut Aleana hilang katanya. Tubuh Aleana yang kecil dan pendek pasti gampang hilang di tempat-tempat ramai seperti ini karena terdesak-desak oleh pengunjung yang lain.

"Kita ke sana yuk Sya!" tunjuk Aleana pada salah satu toko pakaian dengan brand ternama.

Keduanya melangkahkan kakinya menuju toko itu, mereka memilih-milih baju yang menurutnya bagus. Mereka berbelanja tanpa melihat harga, jelas saja karena Aleana dan Tasya anak pengusaha yang sukses. Uang di rekeningnya tak akan pernah habis.

"Udah Sya?" tanya Aleana, ditangannya sudah banyak paperbag yang berisi pakaian yang tadi dibelinya.

Tadi Aleana ke kasir lebih dulu karena Tasya masih memilih-milih pakaian untuknya dan untuk mama nya.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang