Part 58

163 8 0
                                    

Hallo gais! Sebelum baca vote dulu yuk biar ga kelupaan!

Makasih banyak yang udah vote, lope sekebon deh buat kamu😘

Happy reading 💙

***

"Zayan!" cegat Clara ketika Zayan dan kedua sahabatnya hendak menuju kelas Aleana.

Zayan berhenti sejenak dihadapan Clara, begitupun dengan Rian dan Keenan.

"Aku mau ngomong sama kamu!" ucap Clara menatap Zayan.

"Mau ngapain lagi lo? Mau ngancem-ngancem Zayan lagi?!" tanya Rian sinis.

"Ra, mending lo sadar deh! Zayan gak akan mau sama lo meskipun lo udah ancem-ancem dia!" timpal Keenan.

"Diem ya lo berdua! Gue gak ada urusan sama kalian!" tunjuk Clara dengan jari telunjuknya ke wajah Rian dan Keenan bergantian, tatapannya kembali menatap Zayan.
"Zay ayo ikut aku, aku mau ngomong sama kamu!"

"Gak! Gue gak mau." Tolak Zayan setelah itu berlalu dari sana.

"Kamu udah berani macem-macem ya sama aku?! Kamu tau kan kalo aku udah sebarin berita tentang maminya Aleana yang gila, pasti abis ini Aleana dibully habis-habisan sama anak-anak. Itu akibatnya karena kamu udah berani sama aku, dan asal kamu tau, ini belum seberapa. Kalo kamu masih berani deketin Aleana, aku bakal ngelakuin sesuatu yang lebih dari ini!" ucap Clara menggebu-gebu.

Mendengar itu, Zayan menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Clara. "Gue gak peduli!" ucapnya setelah itu kembali melanjutkan langkahnya.

Rian dan Keenan yang melihat kepergian Zayan itu segera menyusulnya setelah sebelumnya memberikan tatapan mengejek pada Clara.

Clara menggeram ditempatnya, "Liat aja nanti, gue bakal bikin lo nyesel karena lebih pilih Aleana daripada gue, Zayan!"

***

"Al!" panggil Zayan begitu tiba di kelas Aleana.

"Hai!" balas Aleana dengan senyum manisnya.

"Yuk ke kantin!" ajak Zayan, tangannya menggenggam tangan Aleana lembut.

Aleana berjalan mengikuti langkah Zayan disusul dengan Tasya, Rian dan Keenan.

Sepanjang jalan banyak yang menatap Zayan dan Aleana dengan tatapan iri. Bagaimana tak iri, mereka berjalan dengan tangan yang bergandengan dan sesekali keduanya tertawa. Ah, tak ketinggalan juga tangan Zayan yang satunya sesekali mengusap puncak kepala Aleana ketika tertawa.

Tasya, Keenan dan Rian pun yang melihat itu hanya mendengus, mereka lupa apa jika kini keduanya tak memiliki hubungan apapun.

Kini mereka telah tiba di kantin dan memilih tempat paling pojok.

"Kamu mau makan apa Al?" tanya Zayan.

"Aku bakso aja deh, sama es teh!" jawab Aleana.

"Oke, tapi jangan pedes-pedes ya baksonya!"

"Ih kok gitu? Aku mau yang pedes Zay, gak enak tau kalo baksonya gak pedes."

"Enggak ya, kamu gak boleh makan yang pedes-pedes! Nanti kalo kamu sakit gimana?!"

"Gak bakal sakit Zay."

"Kamu ngeyel ya kalo dibilangin. Aku bilang enggak ya enggak sayang!"

Brak

Cukup. Sudah cukup Rian mendengar perdebatan Zayan dan Aleana. Pake sayang-sayangan segala lagi.

Tasya dan Keenan pun nampaknya sudah muak mendengarnya.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang