Part 21

444 19 7
                                    

Happy reading 💙

***

Tasya menoleh setelah mendengar Aleana memanggil namanya. Aleana menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Jelasin sekarang juga maksud dari semua ini apa Al?!"

Aleana menghembuskan nafasnya pelan, ia sudah menduga ini. Lama kelamaan rahasianya pasti akan terbongkar. "Gue jelasin, tapi gak disini. Ayok keluar!"

Aleana keluar dari ruangan itu disusul dengan Tasya yang mengikutinya dari belakang.

Aleana terlebih dahulu menutup pintu ruangan rahasia itu sebelum menyusul Tasya yang kini duduk di tepi kasur.

"So?" tanya Tasya meminta penjelasan.

"Ya seperti yang lo liat. Gue mungkin suka sama dia. Karena kalo gue liat dia atau deket sama dia jantung gue rasanya mau copot, lo sendiri kan yang bilang kalo itu tandanya gue suka sama dia."

"I-iya sih. Tapi gue gak nyangka aja, kenapa lo bisa punya ruangan yang isinya foto sama poster dia semua? Lo beneran suka kan, bukan cuma obsesi semata?"

"Ya enggaklah, gue beneran suka sama dia. Gue masih bisa bedain mana rasa suka, dan mana rasa obsesi semata."

"Ya gue rada ngeri aja gitu kalo lo itu sebenernya cuma terobsesi. Eh btw dari kapan lo suka sama dia?"

"Gue gak tau sih pastinya kapan, mungkin pas awal kita ketemu kali ya."

"Ih kenapa lo gak pernah cerita sama gue?" Tasya mencak-mencak sebal di tempatnya.

"Sengaja, lo kan suka cepu. Nanti kalo lo bilang ke orangnya gimana, ini aja gue rada was-was cerita ke lo."

"Enak aja! Gue gak bakal cepu ya, eh tapi gak tau kalo nanti, hehe."

"Ish awas aja ya kalo lo cepuin ke dia! Gue bantai lo!"

"Iya-iya tenang aja, tapi gue gak janji sih."

Aleana mendengus sebal mendengar itu. Matanya menatap tajam kearah Tasya tertawa.

"Gila lo Al ! Lo ngoleksi foto dia sebanyak itu?? Hebat lo, di depan orang-orang aja lo bersikap seakan lo gak suka sama dia, tapi ternyata ... gue aja sampe ketipu loh sama lo!"

"Iyalah hebat kan gue?!" Aleana tersenyum miring.

Aleana memang selama ini selalu diam-diam mengambil foto dia, entah itu waktu di sekolah maupun mengambil dari sosial media milik dia. Tentu saja Aleana memakai akun palsu selama ini, dia tak seberani itu untuk ngestalk akun orang yang disukainya dengan menggunakan akun asli.

"Kenapa lo gak coba jujur tentang perasaan lo ke dia?" tanya Tasya heran.

Aleana menggeleng kecil, "Gue gak mau. Lagian dia juga udah punya pacar kan? Buat apa gue jujur kalo nanti akhirnya gue yang malu karena ditolak dia."

Tasya mengangguk mengerti, "Iya juga sih. Eh tapi lo hebat banget sumpah. Lo nyembunyiin perasaan lo dengan rapi sampe orang-orang gak ada yang tau."
"Lo gak capek?"

"Enggak kok, malah gue seneng ngelakuinnya. Ini pengalaman pertama gue," Aleana tersenyum lembut menatap wajah Tasya.

"Tapi gue kasian sama lo. Gimana kalo gue bantu deketin lo sama dia? Nanti gue tanya-tanya ke orang terdekatnya, dia masih ada hubungan atau enggak sama si pacarnya itu. Siapa tau kan dia udah putus,"

"Gak usah Sya, makasih sebelumnya. Tapi gue gak mau dia sampe tau kalo gue suka sama dia."

"Yaudah deh terserah lo aja!"

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang