Part 64

474 12 1
                                    

Hallo gaiss!!
Gimana sama harinya? Ada cerita apa aja dihari ini??

Sebelum baca, ayo vote dulu!!

Happy reading 💙

***

Zayan, Rian, Keenan dan Alex kini berkumpul di kediaman Damian. Saat ini mereka tengah mendengarkan arahan dari Damian untuk menyelamatkan Aleana, mereka harus berhati-hati dan tidak boleh gegabah karena bisa saja nyawa Aleana menjadi taruhannya.

Damian bisa mengetahui keberadaan putrinya karena GPS yang terpasang di kalung yang dikenakan Aleana. Dia lupa jika saat Aleana berulang tahun, dia memberikan hadiah sebuah kalung yang terdapat GPS kecil didalamnya. Dia sengaja melakukan itu karena untuk berjaga-jaga jika saja musuhnya menculik Aleana.

Damian yang mengetahui keberadaan Aleana langsung memberi kabar pada Alex agar turut membantu dirinya menyusun rencana.

Setelah rencana tersusun dengan rapih, kini mereka berangkat menuju tempat Aleana disekap. Yang berangkat kesana hanya para lelakinya saja. Kinara, Lusiana dan Tasya menunggu di rumah.

Dua mobil hitam dan beberapa motor berjalan beriringan. Mereka melaju dengan kecepatan tinggi.

***

Brak

"Bangun lo!" ucap Clara setelah menendang-nendang kursi yang diduduki Aleana.

Aleana terbangun dari tidurnya. Begitu matanya terbuka, dia langsung melihat wajah Clara didepannya.

Clara tersenyum menatap wajah Aleana, "Gimana tidurnya? Nyenyak?"

Aleana menatap wajah Clara dengan pandangan sayu, tubuhnya lemas. Dia belum makan dari kemarin, tenggorokannya pun terasa kering.

"Lepasin gue Clara!" pintanya lirih.

"Gue gak akan pernah lepasin lo. Lo harus menderita Aleana, gue gak terima kalo lo bahagia sedangkan gue sengsara."

"Gue mohon Ra, lepasin gue! Lo bisa cari kebahagiaan lo sendiri tanpa rusak kebahagian orang lain!"

Plak

Clara kembali menampar pipi Aleana, kali ini lebih keras dari sebelumnya hingga membuat sudut bibir Aleana mengeluarkan darah.

"Denger gue baik-baik! Kebahagiaan gue ada di Zayan, begitupun sebaliknya. Kebahagiaan Zayan itu gue, bukan lo!"

"Zayan gak bahagia sama lo Ra, Zayan bahagianya sama gue!" ucap Aleana tersenyum sinis.

"Gak. Enggak! Zayan bahagia sama gue, bukan lo! BUKAN LO ALEANA, LO ITU PERUSAK! LO RUSAK KEBAHAGIAAN GUE!" Clara hendak menampar Aleana lagi, tapi gerakan tangannya terhenti karena suara dobrakan pintu.

Brak

Clara menoleh kearah pintu, disana sudah ada Zayan dan yang lainnya. Mereka menatap Clara dengan tatapan tajam.

Aleana yang melihat mereka tersenyum, "Liat Ra, banyak orang yang sayang sama gue. Buktinya mereka datang kesini buat selamatin gue," ucap Aleana yang hanya bisa didengar Clara.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang