Part 59

116 7 0
                                    

Hallo, gimana kabarnya nih??
Sebelum baca, vote dulu yaa!!
.
Tandai kalo ada typo!

Happy reading 💙

***

"Ayo sayang pulang!" ajak Zayan begitu melihat Aleana keluar dari kelas.

"Kamu kok udah disini aja sih? Bel kan baru bunyi, tapi kok kamu udah disini. Kamu bolos ya?" tuduh Aleana.

"Astaghfirullah enggak sayang. Kamu soudzon nih sama aku, tadi tuh kelas aku gak ada guru jadinya aku keluar kelas sebelum bel bunyi." Jelas Zayan panjang lebar.

Entahlah, semenjak keduanya balikan, Zayan jadi lebih banyak omong. Aleana sedikit tak terbiasa dengan itu, tapi dia akan mencoba untuk membiasakan dirinya.

"Aku kira kamu bolos,"

"Ya enggak dong. Aku kan anak baik, masa bolos sih."

"Iya-iya, yaudah yuk pulang!" ajak Aleana dan berjalan mendahului Zayan.

Zayan segera menyusul langkah Aleana dan tangannya mengambil alih buku paket tebal yang dibawa Aleana. "Aku aja yang bawa, kasian tangan kamu nanti pegel."

Aleana hanya mengangguk dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Kamu mau langsung pulang atau mau mampir kemana dulu gitu?" tanya Zayan saat tiba di samping motornya yang terparkir rapih di parkiran.

"Kita ke taman kota yuk! Aku mau beli jajan disana, kamu mau gak?"

Zayan mengangguk singkat, "Boleh, yaudah yuk naik!"

Aleana yang hendak menaiki motor Zayan terhenti karena Zayan menahannya.

"Eh bentar, aku lupa. Nih kamu pake jaket aku biar paha kamu gak diliatin sama orang lain!" Zayan menyodorkan jaket yang tadi dipakainya.

Aleana menerima jaket hitam milik Zayan dan segera melingkarkan jaket itu di pinggangnya.

Setelah memastikan jaketnya telah terpasang dengan rapih, Aleana menaiki motor Zayan dengan tangan yang berpegangan pada pundak Zayan.

"Yuk jalan!" ajak Aleana.

"Eh bentar!" ucap Zayan lagi.

"Kenapa lagi sih Zay? Dari tadi bentar-bentar mulu, kalo gitu kapan berangkatnya?!" tanya Aleana kesal.

Zayan hanya cengengesan ditempatnya, "Kamu belum pake helm sayang, nanti kalo kamu kenapa-kenapa gimana? Nih kamu pake lagi helm aku kayak tadi pagi!"

"Enggak ah, aku gak mau. Helm kamu kegedean, jadinya longgar kalo dipake aku. Udahlah aku gak papa, aku gak mau pake helm." Tolak Aleana, sebenarnya dia juga malu memakai helm Zayan, helm nya itu terlalu besar untuk kepala Aleana yang kecil. Jadinya helm itu sangat longgar, tadi pagi saja sepanjang perjalanannya Aleana terus menerus memegang helm nya agar tidak terjatuh.

"Tapi ini demi kebaikan kamu sayang, ayo pake!"

"Enggak Zayan, aku gak mau! Udah cepetan jalan!"

"Huh yaudah iya-iya." Motor Zayan mulai melaju meninggalkan parkiran sekolah dengan kecepatan sedang.

***

Kini Aleana dan Zayan telah tiba di taman kota yang penuh dengan pedagang yang berjualan berbagai macam makanan dan minuman.

"Wah ada pentol, aku mau pentol! Kamu tunggu disini ya Zay, aku mau beli pentol dulu. Kamu mau gak? Biar sekalian aku beliin," tanya Aleana pada Zayan, wajahnya terlihat antusias karena melihat pedagang pentol. Aleana sudah tak sabar ingin merasakan rasa pentol yang kata Tasya itu sangat enak.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang