Happy reading 💙
***
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah sebulan ini Tasya dan Keenan dekat.
Kedekatan mereka tentunya berdampak pada Aleana. Dia menjadi lebih dekat lagi dengan Zayan. Walaupun waktu itu Zayan pernah bilang untuk tidak menyukainya, tapi Aleana tidak peduli. Aleana tetap saja menyukai Zayan, dan Zayan pun sepertinya sudah sedikit luluh.
Setiap berdekatan dengan Zayan, debaran di dadanya semakin menggila. Itu yang membuat Aleana terkadang sedikit menjauh dari Zayan.
Tapi walaupun begitu, Aleana selalu memperhatikan Zayan dari kejauhan. Ah jangan lupakan juga jika dia selalu memotret Zayan diam-diam yang nanti akan ditaruhnya di ruangan rahasia.
Sikap Zayan belakangan ini pun ada sedikit perubahan. Yang tadinya selalu berbicara irit kepada Aleana sekarang menjadi sedikit lebih banyak omong. Ingat ya, hanya sedikit. Tapi tak apa, itu sudah lebih dari cukup menurut Aleana.
Zayan juga sekali-kali mengantarkan Aleana pulang dengan motor sportnya. Itu juga karena paksaan dari Rian dan Keenan sih sebenernya.
Malam minggu ini, Tasya mengadakan pesta ulang tahun di rumahnya. Tentunya angkatan kelas 12 SMA Merah Putih diundang untuk memeriahkan acaranya.
Malam ini, Aleana terlihat sangat cantik dengan balutan dress pink pastel miliknya. Rambut panjangnya dia gerai, diujung rambutnya sedikit diberi efek bergelombang. Sepatu high heels putih juga terlihat sangat pas di kaki jenjangnya.
"Hai Sya, happy birthday ya!" ucap Aleana sesampainya di depan Tasya.
"Nih kado buat lo!""Aw makasih sayang! Ih sumpah Al, Lo cantik banget gila!"
"Bisa aja lo, lo juga gak kalah cantik malem ini!"
"Tapi tetep lo lebih cantik dari gue." Tasya tetap kekeh mengatakan jika Aleana sangat cantik.
"Iya-iya, makasih ya!" ucap Aleana tersenyum manis.
"Tasya sini sayang!" Suara tante Marisa, mama Tasya terdengar memanggil anaknya agar segera menghampirinya.
"Al gue kesana dulu ya!" Tasya berlari menghampiri sang mama setelah mendapat jawaban dari Aleana.
Aleana yang ditinggalkan sendiri pun mengedarkan pandangannya, dia tidak punya teman lagi disini selain Tasya. Jadinya dia bingung harus kemana sekarang.
"ALEANA!" suara teriakan memanggil namanya membuat Aleana membalikkan badannya, disana terlihat Zayan dan kedua temannya sedang duduk di bangku yang disediakan dan yang memanggil namanya tadi adalah Rian. Dia terlihat melambai-lambaikan tangan kearahnya.
"Sini Al!" panggil Rian lagi.
Aleana akhirnya memilih untuk menghampiri mereka, walaupun debaran di dadanya sudah tak terkontrol lantaran melihat Zayan yang sangat-sangat tampan dengan balutan kemeja hitam yang digulung dan celana bahan hitam, tapi dia mencoba menampilkan raut wajah biasa dihadapan Zayan dan kedua temannya.
"Wow lo cantik banget Al!" puji Rian dan Keenan kompak sesampainya Aleana disana.
Aleana tersenyum, "Makasih, kalian juga ganteng kok!"
"Wah Al lo jangan muji gue gitu dong. Nih dada gue deg-degan nya kenceng banget, lo mau tanggung jawab?!" seperti biasa, Rian akan selalu lebay dalam kondisi apapun.
Aleana terkekeh mendengar itu. Dia tak sadar jika sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya tanpa berkedip.
"Duduk Al, duduk!" Rian menarik kursi yang tersisa di samping Zayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accismus [END]
Teen FictionAccismus - keadaan dimana kamu berpura pura tidak menyukai seseorang padahal sangat menyukainya- _________________________________________________ "Gila Al ! Lo ngoleksi foto dia sebanyak ini?? Hebat lo, di depan orang-orang lo bersikap seakan lo g...