Part 63

215 9 0
                                    

Hallo gaiss!!
Sebelum baca ayo vote dulu biar gak kelupaan!!

Makasih banyak yang udah vote, sayang kalian banyak-banyak dehh😘

Happy reading 💙

***

Drrtt drttt..

Ponsel Zayan bergetar, dia melihat layar ponselnya yang menampilkan nama ibunya yang menelepon.

Tanpa basa-basi dia langsung mengangkat panggilan itu.

"Halo bang, kamu dimana? Kenapa gak pulang-pulang? Bunda khawatir sayang," ucap Lusiana di sebrang sana.

"Bunda," panggil Zayan dengan suara lirih.

"Loh kamu kenapa bang? Kamu nangis sayang? Kenapa, ada masalah apa?"

"Bunda, Aleana hilang. Itu salah Zayan bunda, Zayan salah. Sekarang Zayan lagi cari Aleana," ucap Zayan dengan nada yang bergetar menahan tangis.

"Astaghfirullah. Sayang kamu pulang dulu ya, cerita sama Bunda awal kejadiannya. Nanti besok lanjut lagi cari Aleana nya ya sayang!"

"Zayan gak mau bunda, Zayan mau cari Aleana sampe ketemu. Zayan gak tenang Bund, Zayan takut Aleana kenapa-kenapa."

"Enggak sayang, percaya sama Bunda. Aleana gak akan kenapa-kenapa. Pulang dulu ya, kamu juga butuh istirahat!"

"Iya Bunda," akhirnya mau tak mau Zayan pun pulang ke rumahnya. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, walaupun begitu dia tetap berkonsentrasi pada jalanan di depannya.

Sesampainya di rumah, Zayan langsung mencari keberadaan bundanya. Sekarang ini dia sangat memerlukan pelukan hangat dari Lusiana.

"Bunda!" panggilnya pada Lusiana yang sedang duduk di ruang keluarga, dia langsung saja memeluk tubuh bundanya itu.

"Hiks hiks," suara isakan terdengar dari bibir Zayan.

Lusiana mengerti apa yang dirasakan putranya ini, dia mencoba menenangkan Zayan dengan cara mengelus-elus punggungnya.

"Ssttt, sayang gak boleh nangis! Kamu laki-laki loh, harus kuat ya! Percaya sama Bunda, Aleana bakal baik-baik aja. Dia anak yang kuat sayang,"

"Ini semua salah Zayan Bunda. Zayan salah, Zayan nyesel Bunda!"

"Hey gak boleh nyalahin diri sendiri gitu, coba sekarang cerita kejadiannya gimana?!"

Zayan pun menceritakan semuanya dari awal, Lusiana hanya mendengarkan dengan seksama.

"Kamu gak salah sayang! Udah ya, jangan salahin diri kamu sendiri! Sekarang kamu bersih-bersih dulu ya, nanti makan, baru abis itu kamu istirahat. Cari Aleana nya besok lagi ya!"

Zayan mengangguk lemas dan segera berlalu menuju kamarnya. Tak lama setelah kepergian Zayan, Alex datang dengan raut wajah paniknya.

"Sayang, Zayan mana? Aku denger katanya Aleana hilang."

"Zayan ada di kamarnya Yah, tadi dia nangis disini, Bunda suruh istirahat. Kasian dia Yah, dia nyalahin dirinya sendiri."

"Huh, gimana ceritanya Aleana bisa hilang Bund?"

Lusiana menjelaskan kejadiannya pada Alex. "Jadi gitu Yah kejadiannya."

Alex memijit pangkal hidungnya, sebagai ayah dan seorang laki-laki dia juga ikut merasakan apa yang dirasakan Zayan. Jika dia yang ada posisi Zayan, pastinya dia juga akan menyalahkan dirinya sendiri.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang