Part 37

281 13 0
                                    

Happy reading 💙

***

Bel masuk jam pelajaran pertama sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu.

Tapi guru yang mengajar di kelas Aleana tak kunjung datang, dan tak lama dari itu suara pemberitahuan dari pengeras suara yang ada disetiap kelas berbunyi dan disusul dengan suara seorang guru yang memberitahukan jika semua guru sedang mengadakan rapat dan semua kelas dibebaskan asal tidak pulang sebelum waktunya dan tidak membuat keributan.

Semua murid tentunya bersorak senang, mereka segera berhamburan keluar kelas menuju kantin, taman belakang sekolah, perpustakaan atau ada juga yang masih berdiam diri kelas.

Aleana dan Tasya juga hendak keluar dari kelas, tapi ketika di depan kelas mereka dikejutkan karena keberadaan Zayan dan kedua temannya.

"Halo neng Aleana cantik dan neng Tasya galak!" sapa Rian pada keduanya.

"Galak, galak, muka lo tuh yang galak. Gue baik hati gini lo bilang galak!"

"Tuh kan, emang bener loh lo itu galak Sya. Keenan aja kayaknya takut tuh sama lo,"

"Lo kenapa bawa-bawa gue anjir. Gue gak takut ya sama Tasya, dan Tasya juga gak galak kayak yang lo bilang!" bela Keenan, tangannya langsung merangkul bahu Tasya membawanya mendekat kearahnya.

"Ya lo kan pacarnya, jelas lah lo bela Tasya." Ucap Rian.

"Udah-udah gak usah ribut!" lerai Aleana.

"Gak usah dengerin mereka, ayo ke kantin!" ajak Zayan pada Aleana, tangannya langsung merangkul pinggang Aleana hingga tubuh keduanya menempel.

Mereka berjalan dengan Zayan yang merangkul pinggang Aleana, mereka meninggalkan Rian, Keenan dan Tasya yang tengah terbengong melihat perlakuan Zayan.

Setelah tersadar ketiganya langsung berlari mengejar Zayan dan Aleana.

Tangan Rian berusaha melepaskan rangkulan Zayan dengan sekuat tenaga.

"Belum pacaran, gak boleh rangkul-rangkul dan peluk-peluk kayak gitu! Bahaya, bisa menimbulkan fitnah!" tegur Rian, sebenarnya bukan menegur sih, lebih tepatnya kode agar Zayan segera meresmikan hubungan mereka.

Zayan berdecak pelan, "Ck, gak jelas lo!" setelah itu Zayan kembali menarik Aleana ke dekatnya.

Zayan dan Aleana kembali berjalan, kali ini Zayan tak merangkul Aleana melainkan menggenggam tangannya.

"Mesra doang, tapi gak pacaran!" Rian berteriak menyindir Zayan dan Aleana.

Teriakan Rian tentunya membuat semua orang yang ada di koridor melihat kearahnya.

"Ngapain lo liat-liat? Mau gue colok tuh mata?!" tanya Rian kesal.

Keenan dan Tasya yang melihat kelakuan Rian itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.

Keduanya bergumam kompak, "Bukan temen gue!"

Tak menghiraukan Rian, Keenan dan Tasya meninggalkan Rian menyusul Zayan dan Aleana yang telah jauh di depan sana.

***

"Lo mau pesen apa?" tanya Zayan pada Aleana begitu mereka mendudukkan dirinya di kursi meja kantin.

"Eum gue mau bakso aja deh, yang pedes ya!" ucap Aleana pada Zayan.

"Gak! Gak boleh pedes-pedes, lo mau sakit?!" tanya Zayan dengan nada marah.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang