Part 60

189 9 5
                                    

Halo sayang-sayangku semuaa!!!
Gimana sama harinya? Baik-baik aja kann???

Apapun yang terjadi di hari ini, aku cuma mau bilang, kamu hebat karena bisa lewatin hari ini!!

Happy reading 💙

***

Tok tok tok

"Sayang udah siap belum? Kalo udah cepet turun ya, Papi udah nungguin di bawah!" ucap Kinara di depan pintu kamar Aleana.

"Iya Mi, bentar. Lea lagi di sepatu dulu," balas Aleana dari dalam kamarnya.

"Yaudah nanti cepet turun ya kalo udah! Mami tunggu di bawah!"

"Iya Mi," Setelah mendengar balasan Aleana, Kinara meninggalkan pintu depan kamar Aleana menuju ruang makan.

"Loh Lea nya mana sayang?" tanya Damian yang kebingungan melihat istrinya yang turun sendiri.

"Lea nya lagi di sepatu, katanya bentar lagi turun." Ucap Kinara dan duduk di kursi samping suaminya.

"Yaudah kita tunggu Lea dulu ya!" ucap Damian yang diangguki Kinara.

Tak lama yang ditunggunya pun datang, seperti biasa Aleana akan berteriak dengan nada ceria memanggil orang tuanya dari arah tangga.

"Lea Papi udah bilang jangan teriak-teriak! Ini bukan hutan ya!" tegur Damian.

Aleana yang mendengar teguran dari papi nya hanya meringis pelan ditempatnya, "Hehe maaf Papi, lain kali Lea gak bakalan teriak-teriak lagi deh. Tapi gak janji ya!" bisiknya pelan.

"Ya gak bisik-bisik juga Lea, Papi gak denger!" ucap Damian lemah, sudah tak kuat menghadapi tingkah putrinya.

"Papi gimana sih, katanya gak boleh teriak!" bisik Aleana lagi.

"Maksud Papi itu ngomongnya biasa aja, gak teriak dan gak bisik-bisik juga!"

"Haha iya Papi, Lea ngerti kok!"

Kinara yang sedari tadi hanya melihat tingkah ayah dan anak itu hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Udah-udah, jangan debat terus! Cepet makan sarapannya!"

"Papi tuh Mi yang ngajakin Lea debat!" tuduh Aleana.

"Lah kok Papi sih?!" tanya Damian tak terima.

"Ya kan emang Papi!" jawab Aleana tak mau kalah.

"Berani ya kamu nyalahin Papi?! Mau papi potong uang jajannya?!" ancam Damian.

"Potong aja, Lea bisa minta ke Mami kok!"

"Uang Mami kan uangnya Papi. Jadi Papi bakal suruh Mami buat gak ngasih kamu uang jajan!"

"Ya gak bisa gitu dong Pi!"

"Bisalah, terserah Papi dong. Uang nya kan uang Papi,"

"Ih Papi!"

"Hussttt kalian ini ya, dibilangin udah ya udah! Cepet makan sarapannya abis itu langsung berangkat, Mami pusing dengerin kalian debat terus!"

Mendengar ucapan Kinara membuat Damian dan Aleana kompak menutup mulutnya dan segera memakan sarapannya.

Ting tong

"Siapa ya? Pagi-pagi udah bertamu aja," gumam Kinara pelan.
"Bi Sumi!" panggil Kinara pada bi Sumi yang tengah mencuci pakaian di belakang.

Bi Sumi datang dengan langkah yang tergopoh-gopoh, "Iya nyonya, ada yang bisa bibi bantu?"

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang