Part 45

194 8 0
                                    

Happy reading 💙

***

Aleana menghempaskan tubuhnya ke kasur setelah membersihkan badannya yang lengket dengan keringat.

Dia meraih ponselnya ketika mendengar suara notifikasi pesan.

Zayan❤️

|Aku udh smpe rmh

Okee, langsung bersih-bersih abis itu| istirahat ya!

|Iya syng

Aleana tak membalas pesan terakhir Zayan. Dia salting! Kenapa sih Zayan itu suka sekali memanggilnya sayang?

Aleana hanya berharap malam ini dia bisa tidur cepat dan semoga tidak terbayang-bayang wajah tampan Zayan ketika mengucapkan kata sayang.

Nyatanya itu hanya harapan saja, karena sekarang ini Aleana belum bisa tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Berbagai cara telah dia lakukan agar cepat tidur, tapi itu semua berakhir sia-sia.

Aleana memutuskan untuk memainkan ponselnya, dia membuka salah satu aplikasi pengirim pesan.

Di urutan pertama, ada nama Zayan yang dia pin agar chat nya tidak tenggelam.

Dia hendak menekan foto profil Zayan agar lebih puas menatap foto Zayan yang sedang membelakangi kamera itu, tapi mungkin kesialan sedang datang pada Aleana malam ini, dia malah tak sengaja menekan tombol untuk memanggil.

Panggilan tersambung, tapi Aleana dengan cepat mematikannya.

Tak lama setelah Aleana mematikan teleponnya, Zayan menelpon balik dirinya.

Aleana kebingungan, alasan apa yang harus dia ucapkan jika Zayan bertanya kenapa dia belum tidur.

Aleana berniat untuk tidak menjawab teleponnya tapi Zayan malah mengiriminya pesan agar dia mengangkat teleponnya.

Zayan❤️

|Angkt tlpnnya!

Akhirnya dengan perasaan ragu Aleana mengangkat teleponnya.

"H-halo?"

"Kenapa belum tidur?" tanya Zayan to the point.

"I-itu, a-aku gak bisa tidur." Jawab Aleana pelan.

"Kenapa gak bisa tidur?"

"Ya gak tau, matanya gak mau merem. Aku udah paksain buat merem, tapi gak bisa-bisa."

Diseberang sana Zayan menggigit bibir bawahnya, menahan senyum.

"Yaudah, aku harus apa biar kamu tidur?"

"Nyanyi dong! Aku mau denger kamu nyanyi,"

"Aku gak bisa nyanyi sayang. Yang lain aja ya?"

"Ih gak mau. Ayok cepetan nyanyi, kalo kamu gak nyanyi aku gak mau tidur."

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang