Part 27

367 21 0
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk biar gak lupa!!
.
.
.
Gimana, udah votenya? Makasii yaa😘

***

Tok tok tok..

"Sayang kamu udah siap belum? Kalo udah cepet turun! Temen kamu udah nungguin tuh di bawah," Damian berucap di depan pintu kamar Aleana.

Aleana yang mendengar suara Damian yang menyebutkan jika temannya sudah menunggu dibawah itu pun mengernyitkan dahinya bingung.

"Siapa?" batinnya bertanya-tanya.

"Iya pi, Lea udah siap kok. Bentar lagi Lea turun, ini lagi pake sepatu dulu!" balas Aleana dengan sedikit berteriak.

Damian yang mendengar balasan dari Aleana segera berlalu dari sana. Dia berjalan menuju ruang tamu rumahnya untuk menemui seseorang yang katanya teman Aleana.

"Tunggu sebentar ya, Aleana nya lagi pake sepatu dulu!" ucapnya pada seorang laki-laki yang seumuran dengan putrinya.

"Oh iya om," ucap laki-laki itu.

Setelah dirasa siap, Aleana berjalan menuju cermin besar di kamarnya untuk memastikan jika penampilannya sudah pas.

"Perfect!" gumamnya pelan.

Aleana berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan. Tidak ada siapa-siapa disana, dimana papi nya? Biasanya dia selalu standby menunggu Aleana turun dan sarapan bersama.

"PAPI!" teriak Aleana mencari keberadaan Damian.

"Bi papi dimana?" tanya Aleana pada bi Sumi yang kebetulan lewat.

"Tuan ada di ruang tamu non. Ada temennya non Lea disana, jadi tuan nemenin temennya non Lea." Ucap bi Sumi pada Aleana.

"Siapa bi? Tasya?" tanya Aleana.

"Bukan non. Yang ini cowok, bibi gak tau siapa. Mending non Lea kesana aja, temuin orang itu biar non Lea tau!"

"Yaudah bi, makasih ya!"

Setelah mendapat anggukkan dari bi Sumi, Aleana berlalu dari sana menuju ruang tamu.

Matanya menangkap tubuh laki-laki yang membelakangi dirinya tengah berbicara dengan Damian.

"Pi!" panggilan Aleana membuat Damian menatap kearahnya.

"Eh udah siap? Sini, ini temen kamu udah nungguin loh dari tadi!"

Aleana menghampiri Damian dan seketika terkejut melihat seseorang yang sangat dikenalnya ada dihadapannya itu.

"Loh Zayan?!"

Ya, seseorang itu adalah Zayan. Seperti ucapannya tadi malam jika dia akan menjemput Aleana untuk berangkat sekolah bersama. Tapi Aleana sepertinya lupa dengan hal itu.

"Papi kok gak bilang kalo yang datang itu Zayan?!" ucap Aleana menatap wajah Damian.

"Kamu nya gak nanya tuh siapa yang datang!"

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang