Part 55

154 8 0
                                    

Happy reading 💙

***

Clara berjalan menuju kelas Zayan untuk diajaknya ke kantin bersama. Senyuman tercetak jelas di bibirnya, senyum yang terlihat mengerikan.

Brak

Pintu kelas terbuka dengan kasar karena Clara mendorongnya, tak peduli jika penghuni kelas terganggu karena ulahnya. Yang dia pedulikan hanya satu, ingin cepat-cepat menghampiri seorang laki-laki yang duduk di bangku paling belakang yang tengah memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Hai sayang!" sapanya begitu tiba di hadapan laki-laki itu.

Laki-laki itu hanya diam, seolah menganggap jika tidak ada seorang pun di depannya.

"Zayan! Aku nyapa kamu loh!" ucap Clara menatap sebal kearah laki-laki yang ada di depannya, Zayan.

Zayan hanya menatap sekilas setelah itu berlalu meninggalkan kelas.

"Haha rasain tuh, emang enak dicuekin!" ledek Rian kemudian menyusul Zayan.

"Ra, tolong jangan rusak kebahagian Zayan! Zayan bahagianya sama Aleana, biarin Zayan bahagia sama pilihannya sendiri!" ujar Keenan setelah itu berlari menyusul Zayan dan Rian.

Keenan sudah tau akar permasalahannya. Tadi Rian menceritakan tentang alasan Zayan yang menjauhi Aleana. Dia tak mau jika Zayan merasa tertekan dengan Clara, untuk itu dia meminta Clara untuk tidak merusak kebahagiaan Zayan.

Clara yang mendengar ucapan Keenan merasa sangat marah. Tidak, pokoknya Zayan tidak boleh bersama Aleana. Zayan harus tetap bersamanya apapun yang terjadi.

***

"Eh eh Zay, disana aja!" tunjuk Rian begitu tiba di kantin. Dia menunjuk pada salah satu meja yang telah terisi Aleana dan Tasya yang tengah makan.

"Nah iya tuh Zay, disana aja. Sekalian kan, katanya lo mau coba minta maaf sama Aleana. Sebelum itu kan lo harus deketin dia dulu," ucap Keenan menyetujui ajakan Rian.

Zayan sebenarnya ragu, dia tak yakin jika Aleana akan langsung memaafkannya begitu saja. Dia juga takut jika Zayan mendekati Aleana, Aleana akan menjauh.

"Ah kelamaan lo mikirnya, udah ayo!" Rian menarik tangan Zayan paksa, membuat Zayan mau tak mau mengikuti langkah Rian.

"Halo neng-neng cantik, kita boleh gabung disini gak?" tanya Rian begitu tiba di meja Aleana dan Tasya.

Aleana hendak mengijinkan Rian yang memintanya untuk bergabung bersamanya, tapi ketika matanya tak sengaja melihat Zayan yang berdiri di belakang Rian, dia tak jadi mengijinkannya.

Dia jadi teringat apa yang telah Zayan lakukan padanya. Setelah seharian kemarin dia menangis di sekolah karena perbuatan Zayan yang mengakibatkan matanya menjadi sembab, setelahnya dia langsung bertekad untuk melupakan Zayan dan tidak akan menangisinya lagi.

"Eh Sya, gue udah selesai nih. Gue duluan ke kelas!" ucapnya pada Tasya, dia langsung berlalu dari sana tanpa menghiraukan kehadiran Rian, Zayan dan Keenan.

Tasya yang awalnya bingung pun menjadi tau penyebab Aleana ingin cepat-cepat pergi. Penyebabnya tentu saja karena adanya Zayan, mengingat Zayan yang telah menyakiti hati sahabatnya membuat Tasya menjadi marah pada Zayan.

"Kalian duduk aja, gue mau nyusul Aleana!" ucap Tasya setelah itu berlari menyusul Aleana.

Melihat kepergian Aleana yang disusul Tasya membuat Zayan menghela napasnya pelan.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang