Part 54

140 8 0
                                    

Hello gais, gimana kabarnya??
Sebelum baca, ayo vote dulu biar gak lupa!!
Makasih buat yang udah vote, semoga crush kamu cepet peka yaa😘

Happy reading 💙

***

Aleana dan Damian kini tengah sarapan bersama di ruang makan. Sedari tadi Aleana tak henti-hentinya menampilkan senyuman.

"Pi, papi hari ini jadi kan jemput mami?" tanya Aleana dengan sangat antusias, dia benar-benar tak sabar bertemu mami nya. Terhitung sudah enam kali dia menanyakan hal serupa seperti itu.

"Iya sayang. Kamu udah nanya gitu berkali-kali loh," jawab Damian gemas karena sedari awal memulai acara sarapannya, Aleana selalu menanyakan pertanyaan yang sama.

"Abisnya Lea masih gak percaya Pi kalo mami udah sembuh. Pokoknya nanti kalo mami udah pulang, Lea bakalan peluk mami yang lama, kalo perlu nanti mami tidurnya sama Lea ya Pi?!"

"Eh enak aja, enggak ya! Mami tidur sama papi."

Enak saja Aleana ini, memangnya hanya dia yang merindukan Kinara, Damian juga kan sangat rindu dengan istrinya itu.

"Ih papi kok gitu sih, gak mau ngalah sama anak!"

"Biarin, suka-suka papi dong!"

"Dih papi jahat banget, Lea gak like. Mulai sekarang kita musuhan ya Pi!"

"Oke, kita musuhan. Berarti papi gak perlu ngasih kamu uang jajan lagi."

Aleana tergagap ditempatnya, "Eh gak jadi deh Pi musuhannya. Kan anak sama ayah itu harus saling menyayangi kan Pi, gak boleh musuhan, gak baik tau!"

"Halah, giliran diancam uang jajan aja cepet banget ngelesnya!"

"Enggak Pi, bukan gitu. Dari awal kan Lea cuma becanda niatnya, papi aja yang baperan, apa-apa dibawa serius."

"Ck, iya deh. Udah kamu cepet habisin sarapannya, nanti Zayan keburu jemput."

Mendengar nama Zayan, Aleana tersenyum miris. Mana mungkin Zayan akan menjemputnya, dia kan sudah putus dengan Zayan. Tapi papi nya ini jangan sampai tau kalo Aleana dan Zayan sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi.

"Zayan gak akan jemput Lea kok Pi," ucap Aleana melanjutkan sarapannya.

"Loh kenapa? Kamu berantem sama Zayan?" tanya Damian bingung.

"Enggak kok Pi, ki–,"

Belum sempat Aleana menyelesaikan pembicaraannya, bi Sumi datang dan langsung memotong pembicaraannya."Non Lea maaf, di depan ada yang cari non Lea."

Aleana mengernyitkan dahinya bingung, siapa yang mencarinya, tidak mungkin Zayan kan?

"Siapa bi?" tanya Aleana.

"Bibi kurang tau non, tapi dia cowok."

"Oh yaudah, makasih ya bi."

"Iya non, sama-sama. Kalo gitu bibi pamit dulu ya non, tuan!"

Aleana dan Damian kompak mengangguk sebagai balasan untuk bi Sumi.

"Siapa sayang? Katanya Zayan gak jemput kamu,"

"Lea juga gak tau Pi. Yaudah Lea liat dulu ya Pi." Sebelum Aleana pergi, dia menyempatkan untuk meminum susu coklatnya terlebih dahulu.

Aleana berjalan menuju pintu utama, berbagai pertanyaan hinggap dibenaknya. Siapa sih?

Pintu yang terbuka lebar menampilkan sosok laki-laki yang membelakangi Aleana. Tunggu, sepertinya Aleana mengenal sosok pemilik punggung itu.

"Rian?" panggil Aleana ragu.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang