Part 31

317 17 1
                                    

Halo semua, kembali lagi dengan istri Chimon dan selingkuhannya Nanon disini!!! Ada yang kangen aku gak??
.
.
.
Sebelum baca, vote dulu ya biar gak lupa!!

Happy reading gais 💙

***

Malam Minggu ini tak seperti malam Minggu biasanya.

Biasanya setiap malam Minggu, Zayan hanya akan berdiam diri di kamar. Tapi kali ini tidak, karena dia akan pergi bersama Aleana.

Wah Zayan senang sekali rasanya, ini bisa dibilang ngedate atau enggak ya?

Malam ini Zayan memakai jeans hitam panjang, kaos putih dan jaket kulit hitamnya. Terlihat sangat cocok ditubuhnya yang tinggi, dan tentunya terlihat sangat tampan.

Dia menuruni anak tangga, langkahnya berjalan menuju ruang keluarga. Disana ada ayah dan bunda nya yang tengah menemani Ara bermain boneka.

"Yah, Bund!" panggilan Zayan membuat Alex dan Lusiana mengangkat kepalanya menatap anak pertama mereka yang telah rapih.

"Kamu mau kemana bang? Udah rapih aja, mau jalan-jalan ya? Sama siapa?" tanya Lusiana beruntun.

"Satu-satu dong Bund nanya nya! Liat tuh Zayan kebingungan!" ucap Alex kepada istrinya.

"Haha gak papa kok Yah. Abang mau keluar dulu ya Bund, Yah, sama Aleana." Zayan berucap sambil menatap kedua orangtuanya.

"Aleana anaknya pak Damian? Yang waktu makan malam bareng kita?" tanya Alex memastikan.

"Iya Yah, Aleana yang itu." Jawab Zayan.

"Kamu deket sama dia bang? Atau udah pacaran?"

"Belum Yah, doain aja!"

"Wah Bund, kayaknya gak lama lagi kita bakalan punya mantu nih!" ucap Alex pada Lusiana.

Lusiana mengangguk dan tersenyum, "Iya Yah. Bang pokoknya bunda gak mau tau, kalo udah jadian langsung kasih tau bunda!"

"Iya bundaa! Yaudah abang pergi dulu, nanti keburu malem." Pamit Zayan dan menyalami tangan Alex dan Lusiana.

"Hati-hati ya! Jangan pulang kemalaman, kamu bawa anak gadis orang loh!" ucap Lusiana.

"Iya bunda, tenang aja!"

"Yaudah sana kamu pergi!" ujar Alex.

Zayan pun segera pergi dari sana tapi sebelum itu dia menyempatkan diri untuk mencium adiknya yang masih asik bermain boneka.

Zayan berjalan menuju mobil sport hitamnya. Tak mungkin kan dia membawa motor, ini sudah malam dan angin malam tidak baik untuk tubuh. Dia tak ingin Aleana sampai sakit jika dia membawa motor.

Mobil melaju meninggalkan pelataran rumahnya dengan kecepatan sedang. Rumahnya dan rumah Aleana tak begitu jauh, hanya berbeda komplek saja jadi tak membutuhkan waktu lama untuk sampai pada rumah Aleana.

Zayan memarkirkan mobilnya di pelataran rumah Aleana, dia turun dari mobil dan langsung berjalan menuju pintu utama rumah mewah itu.

Tangannya menekan bel yang terletak disamping pintu. Tak lama pintu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya yang berpakaian sederhana, dia bi Sumi.

"Bi, Aleana nya ada?" tanya Zayan cepat.

"Ada den. Silahkan masuk dulu, nanti bibi panggilkan!"

Bi Sumi membawa Zayan untuk duduk di ruang tamu.

"Aden mau minum apa?" tanya bi Sumi begitu Zayan sudah mendudukkan dirinya di sofa empuk.

"Gak usah bi!" tolak Zayan.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang