Part 62

165 7 0
                                    

Hallo, apa kabar??
Ada yang masih nungguin cerita ini??

Makasih ya buat kalian yang udah setia baca sampe part ini 🤗 Semoga kalian selalu bahagia 😘

Happy reading 💙

***

Aleana kemana? Kenapa ponselnya bisa terjatuh ke bawah wastafel? Jangan bilang ini perbuatan Clara, tapi tadi Clara menghampirinya seolah tak terjadi apa-apa.

Bagaimana ini, Aleana hilang. Zayan harus mencarinya kemana, rasa khawatirnya membuat dia frustasi. Apa yang harus dia lakukan, kemana dia harus mencari gadisnya?

Zayan berlari dari toilet menuju ruang cctv. Dia akan melihat dari cctv kemana perginya Aleana.

"Pak saya mau liat rekaman cctv yang menuju toilet perempuan." Ucapnya begitu tiba di ruang cctv.

"Mohon maaf dek sebelumnya, tapi untuk apa ya? Tidak sembarang orang yang bisa melihat rekaman cctv," ucap petugas cctv itu.

"Pacar saya hilang pak, dia bilangnya mau ke toilet tapi tadi saya cek gak ada siapa-siapa disana. Saya mohon pak, saya khawatir sama pacar saya."

"Baiklah kalau begitu, mari ikut saya!"

Zayan mengikuti langkah petugas cctv itu, dia melihat Aleana dalam keadaan pingsan yang diseret seorang perempuan.

"Pak, pak stop disitu! Itu pacar saya pak!" ucapnya pada petugas cctv.

"Pak saya minta salinan rekaman cctv nya, cepet kirim ke saya!"

Setelah mendapat salinan cctv, Zayan segera meninggalkan ruangan itu.

Di luar ruangan dia menelepon orang-orang suruhan ayahnya untuk membantu mencari keberadaan Aleana.

Tak lupa juga dia mengabari Keenan dan Rian untuk ikut membantu.

Setelahnya dia melajukan motornya menuju rumah Aleana, dia akan membicarakan ini baik-baik dengan Damian.

Motor berhenti tepat didepan pintu utama rumah besar itu. Zayan segera mengetuk pintu dengan tak sabaran.

Tok tok tok

Pintu terbuka menampakkan seorang wanita cantik, dia Kinara.

"Eh nak Zayan. Loh Aleana nya mana? Gak bareng sama kamu?" tanya Kinara kebingungan.

"Tante, ada yang mau saya omongin. Om Damian ada?" tanya Zayan langsung.

"Ada-ada, kebetulan tadi dia pulang untuk makan siang. Ayo masuk!" ajak Kinara.

Zayan memasuki rumah itu dengan perasaan tak tenang, dia takut jika Damian marah.

"Duduk dulu ya nak Zayan, Tante panggil dulu suami Tante!"

Zayan duduk di sofa empuk itu dengan tak nyaman. Tak lama Damian datang bersama Kinara.

"Ada apa Zayan? Dimana Aleana?" tanya Damian begitu mendudukkan dirinya di depan Zayan.

Zayan menghembuskan napasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan Damian.

"Om, saya minta maaf sebelumnya. Tadi waktu kita mau pulang, Aleana ijin ke kamar mandi. Saya sudah menawarkan untuk menemani Aleana tapi dia gak mau. Akhirnya Aleana pergi ke kamar mandi sendirian. Tapi dua puluh menit berlalu, Aleana belum juga kembali. Saya khawatir dan saya langsung mengecek ke kamar mandi, tapi disana gak ada siapa-siapa. Saya semakin khawatir, saya telepon Aleana tapi ponsel Aleana jatuh dibawah wastafel. Perasaan saya semakin gak karuan, saya langsung cek cctv dan benar saja dugaan saya. Aleana dibawa seseorang, saya gak tau Om siapa orangnya. Tapi yang jelas dia perempuan. Saya udah suruh orang buat cari keberadaan Aleana. Saya minta maaf Om, saya lalai jaga Aleana." Jelas Zayan panjang lebar, terlihat sekali dimatanya ada rasa penyesalan yang besar. Dia menyesal, andai saja dia menemani Aleana, pasti sekarang Aleana tidak akan hilang.

Accismus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang