Twenty one

4.1K 165 1
                                    

Sinar matahari menyeruak memasuki cela-cela jendela, Rafa dan Alaska menginap di ruang inap bersama Tiara tentunya.

Semalam orang tua Tiara dan Rafa kembali ke apartemen anaknya masing-masing, apalagi vino dan Aline baru sampai Surabaya belum istirahat jadi mereka memutuskan untuk pulang saja.

Untuk keadaan Tiara ia terlalu nyaman untuk tidur terlalu lama mungkin karena efek bius bisa mempengaruhi kapan siumannya.

Pagi-pagi sekali Lala dan Ardi datang ke rumah sakit lebih tepatnya VVIP 2 untuk menjenguk Tiara, semalam mereka berdua di beri kabar oleh Rafa setelah pulang dari apartemen Tiara membuat Lala dan Ardi panik dan khawatir posisinya juga sudah tengah malam tidak memungkinkan untuk datang tengah malam.

"Eughhhhh" suara parau keluar dari mulut imut Tiara dan jari-jarinya bergerak sedikit demi sedikit.

Mata Tiara sedikit terbuka mengerjapkan matanya berkali-kali mungkin efek sinar lampu yang begitu silau.

Arah mata Tiara mengarah ke arah Rafa dan Alaska yang sedang tertidur di atas sofa.

"M-mas ab-bang ar-a ha-us" ucap Tiara terbata-bata mungkin rasa sakit di punggungnya masih berasa.

Kebetulan ada Lala dan Ardi yang langsung menyadari suara lenguhan Tiara yang meminta air.

"Alhamdulillah Ra akhirnya Lo siuman" girang Lala.

"Gue sama Lala begitu khawatir setelah dapet kabar tengah malam dari pak Rafa" seru Ardi dengan suara menggelegar di dalam ruangan.

Kedua sejoli yang sedang tertidur di sofa yang sama terperanjat kaget mendengar suara yang begitu keras

"Astagfirullah ada apa ini" wajah datar Rafa begitu kentara jelas bangun tidur sama seperti Alaska yang juga wajah datar dan plenga-plongo.

Mendengar kegaduhan dari belakang Lala dan Ardi terkekeh melihat adegan datar bangun tidur mereka.

Tak terkecuali Tiara ia sangat sulit untuk melihat ke arah Rafa dan Alaska.

"Ini pak Rafa dan bang Alaska, Ara Alhamdulillah sudah siuman" ujar Lala.

Langsung saja Rafa dan Alaska membelalakkan matanya dan berjalan sempoyongan ke brangkar Tiara.

"Mas seneng akhirnya kamu siuman sayang" ucap Rafa mengelus puncak kepala Tiara.

"Apalagi Abang Ra, jauh-jauh Abang dari Jakarta ke Surabaya buat liat kondisi kamu sama ayah dan bunda kesini" ucap Alaska.

Tiara tersenyum simpul "M-mas ar-a ha-us" ucapnya begitu pelan.

Lantas Rafa langsung mengambil gelas yang penuh dengan air lalu memberikannya kepada Tiara tentunya dengan sedikit mengangkat tubuh Tiara agar memudahkan untuk minum.

"M-makasih m-mas"

"Iya sama-sama sayang"

"KEBERANGKATAN KE MARS DILAKUKAN JAM 12.00 YANG MAU IKUT DI PERSILAHKAN" pekik Lala.

"Tau diri kek pak, jangan uwu-uwuan di depan yang jomblo kek" ujar ardi.

"Ye gue gak jomblo ya enak aja Lo ngomong" cela Alaska.

Tiara membulat kan matanya sempurna "setau aku Abang masih jomblo deh kok gak bilang kalo udah punya pacar"

"Sebenernya belum pacaran sih masih kenalan" cengir Alaska.

Rafa memutar matanya malas "saya tau ya arah pembicaraan kamu kemana Alaska!!" Sinis Rafa.

"Cenayang Lo dok" jengah Alaska.

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang