Forty-six

2.4K 112 0
                                    

Posisi Rafa sekarang sudah tiduran berbantal paha Tiara sambil menciumi perut buncit istrinya yang sangat gemas.

Rafa menyingkap baju Tiara sampai ke dadanya memperhatikan calon anaknya yang sedang di kandung, ia menciumi perut tersebut dan berkata kata di hadapannya.

"Jagoan papa apa kabar nak didalam 2 bulan lagi ya sayang kita akan bertemu dengan papa, mama, kak Arka dan yang lainnya semoga kamu kelak bisa anak yang baik dan berbakti dengan orang tua" ucap Rafa di depan perut buncit sambil mendusel-duselkan kepalanya disana.

"Iya papa aku juga gak sabar ketemu kalian" ucap Tiara menirukan suara anak kecil

Anak yang di kandung Tiara itu berjenis kelamin laki-laki jadi kedua anaknya yaitu seorang jagoan untuk mereka, tentunya Rafa dan Tiara sangat amat antusias menantikan kehadiran anaknya ini.

"Mas setelah dia lahir kita jangan sampai mengabaikan kehadiran Arka di hidup kita selamanya ini, aku sayang banget sama Arka yang udah aku anggap seperti anak sendiri" ujar Tiara tulus dan ikhlas.

"Mas sangat paham akan itu yang, jadi jangan risau ya kita akan menjaga jagoan-jagoan kita sampai dewasa dan sukses kelak"

"Aamiin mas"

Tiara terus mengelus rambut suaminya dengan lembut dan penuh kasih.

"Gimana tadi ketemuan sama dosennya" tanya Rafa yang dengan masih tiduran di paha Tiara dan Tiara tidak menolak ia membiarkan saja.

"Ya gitu deh mas banyak yang harus di revisi sama kayak Lala dan Ardi juga" keluh Tiara ia rasanya ingin segera menyelesaikan skripsinya agar segera di ACC.

"Semangat terus istrinya mas, maaf mas gak bisa bantuin kamu buat susun skripsi karena mas sendiri aja gak paham akan hukum" cengir Rafa.

"Siapa juga yang minta bantuan mas aku masih sanggup kerjain sendiri yang penting mas selalu dukung dan beri aku semangat"

"Itu sudah menjadi tugas mas yang akan selalu mendoakan istri dan anak-anaknya sebagai kepala rumah tangga.."

"Jangan sampai lupa kamu harus membagi waktu juga inget sekarang kamu lagi hamil besar mas gak mau kamu kenapa-napa nantinya" lanjutnya

Tiara mengangguk dan tengah berpikir "mas kan kehamilan aku sudah tepat 7 bulan apa gak sebaiknya kita buat acara syukuran 7 bulanan gitu" usulnya.

Rafa terbangun dari santainya lalu terduduk di samping Tiara.

"Boleh juga mas setuju aja kalo kamu mau buat acara 7 bulanan" semangat Rafa.

"Ayo mas 3 hari lagi deh bikin acaranya" ceplos Tiara.

"Lebih cepat lebih baik mau dimana gelar acaranya di malang? Jakarta? Atau aula gedung apartemen aja" usul Rafa memastikan Tiara maunya dimana.

Tiara berpikir keras ia juga harus mengutamakan keselamatan apalagi ia sedang hamil besar dan tak lupa juga ia sedang skripsian jadi harus stand by di Surabaya.

"Kalo di aula gedung apartemen aja gimana mas sewa gitu" ucap Tiara setelah lama berpikir.

"Beneran mau disini aja gak mau di Jakarta atau malang" tawar Rafa.

"Yakin mas aku juga mikirin kandungan aku kayaknya bakalan capek kalo bolak-balik Jakarta-surabaya, malang-surabaya mas lagian aku juga harus stand by di Surabaya buat ketemuan sama dosen lagi" ucapnya Tiara menjelaskan alasannya.

"Mas setuju ide kamu ini berarti kita harus segera kasih tau keluarga sayang biar bisa ke Surabaya lagi, kalo mereka yang kesini kayaknya gapapa kalo kamu milih antara Jakarta sama malang kayaknya mereka juga pada gak setuju deh"

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang